•> 0.29 [Berita]

62 7 0
                                    


▪️🍁▪️

"Gun, ayo kita selesaikan masalah kita terlebih dahulu."

Gun yang sedang mencari posisi nyaman untuk tidur pun segera duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

Off duduk di tepi kasur kemudian meraih tangan kanannya untuk di genggam lalu diusap dengan ibu jarinya.

"Apa yang ingin kamu selesaikan P'Off?"

Jantung Off berdenyut sakit mendengar panggilan asing itu. Dia tersenyum kecut.

"By, aku sudah pernah bilang. Aku tidak mau di panggil P'Off oleh mu. Rasanya kita berdua bukan orang yang saling kenal." Ucap Off.

Gun menghela napas lelah.

"Beberapa hari ini kita berdua memang asing kalau kau lupa."

Off menggeleg pelan. "Maaf kan aku, sayang."

"Langsung ke intinya saja." Ucap Gun.

"Hari itu memang aku keluar bersama Milk setelah rapat di kantor Arm, dia adalah sekretaris Khun Phupha yang gak bisa hadir dalam pertemuan di hari itu. Dia memaksa ku untuk makan bersamanya di sebuah restoran yang jauh, dan aku tidak mau. Karena dia terus merengek dan mengancam kerja sama dengan khun Phupha akan ia hancurkan, maka dari itu aku setuju namun dengan syarat, akulah yang memilih restoranya.

Aku memilih restoran yang berada dekat dengan kafe milik Krist. Berharap dia akan melihatku lalu melaporkannya padamu agar kamu datang untuk melabrak kita berdua. Tapi sepertinya Krist tidak lihat karena kamu tidak kunjung datang."

"Krist Lihat. Dia melaporkannya juga padaku." Sela Gun.

Off mengerutkan keningnya bingung. "Lalu kenapa kamu tidak datang?"

Gun memejamkan matanya, merasa sedikit pusing.

"Aku tidak mau mengganggu masa bahagia kalian berdua."

"Apa maksudmu Gun?" Lirih Off kecewa.

"Sebelum Mix kecelakaan, aku melihat kalian berdua berjalan bersama di Mall. Lalu setelah itu juga ketika aku sibuk mengurus Mix, kamu sering keluar dengan izin mau pergi ke kantor P'Tay dan P'Arm. Kamu tau? Aku sering bertanya pada New dan Alice namun mereka menjawab jika kau tak pernah ke sana. Jadi aku harus bagaimana menyikapi cinta lama kalian yang sedang bersemi kembali, phi?" Tanya Gun, dari sorot matanya sangat terlihat jelas lelaki mungil itu sangat terluka.

"Gun, untuk izin itu aku memang pergi ke kantor Arm dan Tay, hanya saja Alice dan New selalu salah waktu untuk datang ke kantor. Ketika aku pergi mereka datang, dan ketika aku datang mereka baru pergi. By, kalau kamu tidak percaya, tanyakan langsung pada Tay dan Arm, atau kamu juga bisa bertanya pada Singto, kita berempat selalu berkumpul kala itu.

By, kami sedang berusaha memperbaiki hubungan Tay dan Mew yang sangat rumit itu. Aku tidak punya waktu untuk bermain-main karena ada projek penting yang harus kita berlima bangun bersama. Tapi jika Tay dan Mew masih bermasalah projek ini tidak akan bisa berjalan dengan baik, By.

Bahkan aku selalu bersama dengan Arm dan Singto untuk mengurus masalah Tay dan Mew. Coba kamu tanya pada Gulf, aku sering ke perusahaan mereka bersama Arm dan Singto untuk membereskan masalah lama Mew dan Tay agar mereka bisa berbaikan seperti dulu. Dan untungnya permasalahan mereka akhirnya selesai, sekarang kita berlima bisa berkumpul bersama seperti dahulu kala." Jelas Off.

"Jadi kalau kamu punya waktu kamu bakal main-main di luar sana?" Tanya Gun seperti hanya menangkap satu kalimat ambigu dari penjelasan Off.

"Sayang aku serius."

▪️ BLOOM <3▫️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang