•> 0.31 [Mama, Papa]

73 8 4
                                    

▪️🍁▪️

[Full Mesa kali ini]




Bulan-bulan berlalu begitu cepat, usia kehamilan Mesa sudah diambang batasnya. Perut buncitnya semakin membuat gadis itu kesusahan untuk beraktifitas lebih aktif dari usia kandungannya di bawah delapan bulan.

"Mungkin kamu bisa belajar memaafkannya dengan tulus dan mulai membuka hatimu padanya nak. Mama mengerti, mama pernah berada di posisimu saat ini. Kamu beruntung dia mencarimu dari pada pria yang menghamili mama yang sama sekali tidak perduli pada mama."

Ibu angkatnya Dew ini memang sering sekali membuat perasaannya bimbang. Kini Mesa melihat First yang sedang melayani pelanggan di dalam kafe. Dia sudah lumayan akrab dengan Pansa, madam Linda, Dew dan pekerja lainnya. Dalam kurun waktu beberapa bulan setelah kedatangannya, dia menunjukkan sisi tekadnya untuk meluluhkan hati Mesa.

Bukannya hati Mesa yang luluh, malah orang-orang di sekitar Mesa yang luluh karena prihatin.

"Kasian, sering caper tapi gak pernah dianggap." Ungkapan pedas itu sering di lontarkan oleh Nani, si pria yang terlihat sangat tsundere.

First tidak membantah karena kenyataannya begitu. Contohnya lagi saat ini dia sedang berjalan menghampiri Mesa yang menjadi kasir.

Dia meletakkan secarik kertas bertuliskan pesanan tambahan dari pelanggan.

Mesa mengambilnya dengan tampang datar lalu memberikannya pada Fourth yang sedang menunggu pesanan minuman dari pelanggan untuk ia buat.

"Katanya gak usah pake gula, soalnya udah manis liatin aku." Ucap First lalu mencolek dagu Mesa yang terlihat kesal saat dia berucap demikian.

"Kalau aku sih tetep pake gula, yang banyak kalau perlu sampai diabetes. Aku mau jauh lebih manis dari kamu, soalnya aku gak rela kalau orang lain gombalin kamu kayak mereka gombalin aku." Dia melirik pada empat wanita, pelanggan yang dia layani tadi.

Mesa memutar bola matanya dengan malas. "Phi mau kerja atau mau dipecat?"

"Pecat aku dari phi mu, lalu rekrut aku jadi suamimu." Dia mengedipkan sebelah matanya membuat sang gadis bersemu namun terlihat kesal.

Tak!

Fourth meletakkan gelas kopi yang dipesan pelanggan pada First, di depan pria itu.

"Itu phi kopinya, udah aku biknin pait soalnya kalo minum liat phi bisa sampe diabetes." Ucapnya dengan senyuman polos.

Mesa terkekeh di dalam hati melihat First menghembuskan napasnya lalu pergi mengantar pesanan.

Belum lama First berbalik untuk pergi melayani pelanggan lain, orang yang memesan kopi tadi memprotes.

"Phi, kok kopinya pait banget?!"

First terkejut lalu meminta maaf dan kesal saat mendengar Fourth tertawa bersama Mesa dan Dew.

Dia membawa kembali gelas kopi tersebut untuk minta digantikan.

"Sialan, kau beneran membuatnya jadi pahit, ai'Fourth!" Kesalnya saat penasaran mencoba sepahit apa kopi yang bocah itu buatkan.

▪️ BLOOM <3▫️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang