•> 0.30 [Bertemu kamu]

78 11 3
                                    

▪️🍁▪️


Di depan ruang operasi Mesa menunggu dengan perasaan yang was was. Bagaimana hal seperti ini terjadi lagi? Perasaan tadi sebelum dia meninggalkan Nanon, lelaki itu masih ingin bersantai menikmati pemandangan. Tapi kenapa malah berakhir di ruang operasi seperti sekarang?

Pihak keluarga juga sudah di hubungi oleh kak Pansa dan seharusnya sebentar lagi mereka sudah sampai di bandara. Salah satu hal yang gadis itu takuti juga ada pada keluarga atau kerabat Nanon yang akan datang. Dia harus pergi sebelum mereka tiba.

Mesa juga sebenarnya tidak mau ikut ke rumah sakit. Tapi ibu Dew menyuruhnya ikut sebagai kerabat Nanon. Berjaga-jaga kalau keluarganya tidak dapat datang menjenguk.

Itu sangat mustahil sih... Mesa bisa pastikan pasti ada orang diluar keluarga Nanon yang akan datang.

"Phi gak papa?" Dew memegang bahu Mesa dengan raut khawatir.

"Eum..." Dia mengangguk kecil. "Cuma sedikit mual." Sambungnya.

"Mungkin bau rumah sakit terlalu kuat. Dew antarkan Mesa pulang, biar mama sama phi mu yang jaga di sini. Lagi pula pihak keluarganya juga sudah menuju ke sini." Ucap Linda.

Dew mengangguk patuh pada ibunya, dia membantu Mesa untuk berdiri dan berjalan.

"Ah nona Pansa! Terima kasih sudah menunggu di sini. Bagaimana keadaan adik saya?"

Suara itu terdengar sangat jelas dari arah belakang Mesa dan Dew, tempat pintu ruang operasi berada.

"Apa itu keluarganya P'Nanon?" Dew ingin menoleh ke belakang namun di tahan oleh kakak angkatnya.

"Jangan tengok." Peringatnya. Langkah kaki Mesa ia percepat agar benar-benar menghilang dari rumah sakit.

-

-

-

▪️🍁▪️

Bentukan pakaian Chimon sudah acak-acakan, dia sangat gelisah selama perjalanan menuju Phuket.

Pluem dan Frank sudah berada di rumah sakit tempat Nanon di rawat, mereka memberi kabar jika Nanon masih berada di ruang operasi.

"Tenanglah, Nanon akan baik-baik saja. Dia kuat kok." Sang papa mengelus punggung anaknya yang terdiam dengan tatapan kosong.

"Pa, pi... Gimana kalau Nanon kenapa-napa? Chi harus gimana? Chi benar-benar akan ditinggal begitu saja? Chi bahkan belum berbaikan dengan Nanon.." Tuturnya.

"Hush! Kamu ini ngomong apa? Nanon gak bakal kenapa-napa. Setelah dia siuman terserah kalian mau baikan atau tetap masih marahan." Sahut Off.

Suami kecilnya pun memukul lengannya yang kalau bicara tidak bisa dikondisikan. Ini lagi sedih loh.

Setelah beberapa lama menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya mereka berlima sampai pada rumah sakit yang Nanon tempati.

Ohm dan Prighking memimpin jalan karena Pluem sudah memberitahu pada mereka berdua di mana kamar inap Nanon berada.

Saat Chimon memasuki kamar inap tersebut dia melihat keadaan Nanon yang terbaring dengan kepalanya yang di lilit kain kasa serta tangan kirinya di beri gips.

▪️ BLOOM <3▫️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang