•> 0.14 [Cukup tau]

38 5 0
                                    

▪️🍁▫️


20.45 pm (Bangkok)

Kalut. Seperti itulah Mix, yang sedang memikirkan banyak hal di ruang keluarga. Chimon yang duduk di sampingnya hanya diam tak bersuara sembari menonton siaran langsung dari sebuah berita.

Di tengah-tengah kekalutannya, Mix merenung. Sepertinya ada hal yang tidak beres selama ini. Apa yang akhir-akhir ini ia lewatkan? Kepalanya sontak menoleh pada Chimon, membuat sang adik yang di tatap tiba-tiba menatap kembali padanya dengan wajah kebingungan.

"Phi kenapa dah?"

Mix menggelengkan kepalanya dengan cepat. Sepertinya ada hal yang janggal di sini.

"Mana papa?" Chimon tertegun dengan mulutnya menganga tak percaya.

"Papa kan lagi ke luar negri bareng papi. Phi lupa? Kan phi sendiri yang bilang ke papa gak usah khawatir dengan kita berempat di sini." Mata Mix terbuka dengan lebar dan menepuk jidatnya.

"Yaampuuunnn.. phi lupa.. duh, udah berapa lama papa dan papi pergi?"

"Tiga.. empat hari? Sekitaran begitu lah."

"Terus lo sering telfonan sama papa nggak?" Tanya Mix dan Chimon menggeleng.

"Emh, mati gue.." batin Mix dengan kedua bahunya merosot lemah.

Tangan kanannya dengan sedikit gemetaran mengambil ponselnya di saku celananya. Di carinya kontak sang papa lalu menekannya walaupun agak ragu-ragu.

Dering ponsel menghubungi pun terdengar sangat jelas di indra pendengarannya, namun baru sekali dering tersebut berbunyi tiba-tiba panggilannya di angkat oleh orang di seberang.

"H-halo pa..." Panggilnya takut-takut.

•"........"•

Tak ada jawaban dari seberang. Mix merinding ketakutan, dia sudah menebak jika sang papa tengah menahan emosinya yang akan meledak.

"Pa.. papa tenang dulu na? Mix, Mix bisa jelasin semuanya ke pap—"

"Apa?! Apa yang bakal kamu jelasin ke papa? Hng?! Selama papa gak ada di rumah kenapa kamu gak nelfon papa? Setidaknya kirim pesan lah. Ini tidak ada sama sekali yang kamu lakukan untuk memberi kabar ke papa, Mix!"•

Nahkan.. meledak. Mix menghembuskan napasnya pasrah. Chimon yang penasaran dengan kemarahan sang papa untuk kakak tertuanya pun mengambil ponsel Mix dan menyalakan mode speaker, lalu meletakkan ponselnya di atas bantal sofa di tengah-tengah mereka berdua.

Mix hanya bisa menurut saja dengan apa yang dilakukan adiknya yang penasaran.

"Iya pa.. Mi—"

"Kamu tau nggak papa udah ketakutan setengah mati di sini!? Masih untung kemarin kemarin ada paman New yang memberikan kabar ke papa kalo kalian baik-baik aja di sana. Tapi hari ini gak ada sama sekali kabar dari dia dan papa menjadi sangat takut!"•

"Pa—"

"Untung kamu nelfon papa sekarang, kalo nggak, papa udah packing barang buat pulang sekarang dan ninggalin papi kamu dengan kerjaannya di sini! Papa tuh takut kalian kenapa-napa, hiks!"•

Kedua kakak beradik tersebut saling pandang karena kaget mendengar isakan papa mereka dari seberang.

"Kenapa? Kenapa kalian gak kasih kabar ke papa? Hiks! Apa yang terjadi sama kalian, ha? Mesa yang paling sering nelfon papa pun gak ada kabarnya. Ponselnya mati gak bisa dihubungin. Chimon juga! Chimon paling sering telfonan sama papi, tapi kenapa udah gak pernah telfon sekarang? Biasanya dia bakal ganggu papi walaupun papi ada rapat! Tapi sekarang gak ada sama sekali?! Hiks! Bicara kalian! Papa tau kalian lagi ngumpul di ruang keluarga sekarang!"•

▪️ BLOOM <3▫️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang