•> 0.26 [Masalah baru]

53 3 0
                                    

▪️🍁▪️




PYAR!!!

Earth dan Mix menoleh kaget ke arah suara piring pecah. Di sana Janhae sedang berjongkok mengumpulkan serpihan-serpihan kaca yang berceceran.

"Nong Jan! Ada yang luka tidak?!" Dengan wajah khawatirnya Earth bertanya sembari menarik Janhae untuk berdiri lalu ia memeriksa tubuh adik sepupunya.

Janhae terkekeh kecil lalu menggeleng. "Gak kok phi. Bentar aku pinjam sapu dulu sama perawat." Ucapnya lalu pergi.

Earth menghela napas lelah lalu berjongkok, mengambil pecahan kaca yang besar lalu membersihkan bubur yang berserak di lantai dengan tissue kering.

Tak lama kemudian Janhae datang kembali dengan sapu dan serok. Dia membersihkan area-area yang ada serpihan beling agar tidak ada yang terluka.

Seusai membersihkan kekacauan yang di buat Janhae, Earth mengusap surai hitam gadis itu dengan lembut.

"Nong sedang apa di sini?" Tanya Earth.

"Eu... I-itu tadi sebenarnya paman (ayah Earth) minta tolong anterin bubur, soalnya bibi mau nitip ke P'Earth tapi phi udah pergi duluan." Jelasnya.

"Terus kenapa bisa jatuh?"

"A-a-itu, tadi gak sengaja nyenggol sofa..." Lirihnya.

"Lain kali hati-hati kalau mau bawa makanan." Ucap Earth dan Janhae hanya mengangguk dengan wajah kikuk.

Mix menatap lekat gadis yang berstatus sebagai sahabat adiknya. "Nong Jan." Panggilnya.

Janhae menjawab dengan sedikit gugup.

"Siapa lagi yang tau keadaan Mesa selain kamu?" Tanyanya.

Earth sontak menatap kaget pada Janhae. Benar saja, gadis itu tidak menanyakan apa-apa setelah mendengar fakta yang Mix utarakan tentang Mesa. Earth yakin Janhae mendengar semuanya.

"Sejak kapan kamu tau nong?" Tanya Earth.

Janhae gugup. Dia tidak berniat untuk menjawab.

"Apa Mesa tau kau mengetahui dia hamil?" Mix bertanya lagi.

Janhae menggeleng pelan.

"A-aku..."

"Phi tau semuanya karena Mesa sering datang untuk curhat tentang kehamilannya. Dia tidak tau kalau phi sudah bangun. Di tambah lagi, dokter kandungan yang merawat Mesa sering memberikan informasi terbaru tentang kondisinya pada phi." Jelas Mix.

Janhae menghembuskan napas gusar.

"Aku tau sejak Mesa diizinkan untuk pulang dari rumah sakit. Di saat itu ada P'Krit, Tim dan P'Fiat juga yang mendengar perkataan dokter tentang kehamilan Mesa. Kami takut Mesa akan menutup diri jika dia tau kami mendengar semuanya. Jadi kami berempat tutup mulut dan aku bersama Tim dan P'Fiat selalu menjaga Mesa di sekolah."

Mix tersenyum mendengar penjelasan Janhae. "Khop khun na udah mau jagain Mesa." Janhae mengangguk.

"P'Earth sejak kapan tau?" Tanya Janhae.

"Belum lama. Baru beberapa hari yang lalu. Waktu itu phi lagi nulis beberapa point penting untuk rapat pertama di perusahaan pho, dan tinta pena phi habis. Phi nyari pena di meja belajar Mix dan laci-lacinya gak ada jadi phi berniat mau pinjam ke Mesa. Sayangnya waktu itu dia sedang keluar untuk berbelanja dengan papa Gun, yasudah phi cari dulu di tasnya buat ambil pena berniat kalau dia udah pulang phi bakal bilang gitu. Eh, ternyata di dalam tas nya ada susu untuk ibu hamil dan tinggal setengah. Dari saat itu phi langsung ingat Mesa sangat rutin minum susu dan minum vitamin. Di tambah juga beberapa kali tengah malam dia bolak balik kamar mandi untuk muntah." Jelas Earth.

▪️ BLOOM <3▫️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang