Part 6.1

677 87 14
                                    

"Jawabanku ..."

Hoshino Ai bergumam dan langsung ingat untuk tujuan apa dia berkencan dengan Alex ini. Jujur, karena dia terlalu asyik bermain di kebun binatang tadi, dia benar-benar melupakannya.

Senja menyinari mereka berdua.

Karena hari ini adalah hari kerja, orang selain keduanya yang menaiki kereta ini juga tidak banyak. Saking sepinya, suara mesin dari kereta yang berjalan menjadi seperti sebuah musik latar belakang bagi mereka.

Hoshino Ai melepas topinya.

"Aku ..."

"...."

Alex mengepalkan tangannya dan gerakan yang menunjukkan kegelisahannya berhenti. Dia menundukkan kepalanya dan kira-kira sudah menebak apa yang akan dikatakan idolanya selanjutnya.

Dia merasa bodoh karena terlalu banyak berharap.

Sejak dia bertemu Hoshino Ai di tengah-tengah hujan, dia berpikir dia memiliki kesempatan untuk menjadi pasangan dari sosok yang dia cintai itu.

Tetapi itu adalah pemikiran yang naif.

Karena bagaimanapun, bagaimana seorang fans biasa seperti dia bisa menjadi pacar idola yang bersinar terang di atas panggung?

Alex merasa malu atas tindakannya kemarin malam karena telah membuat sang idolanya kerepotan akibat penembakannya.

Dia kemudian ingin berdiri dan melompat dari kereta untuk bunuh diri tetapi suara Hoshino Ai tiba-tiba datang dari samping, memanggilnya.

"Alex-kun, bisakah kau menutup matamu dan mendekatkan wajahmu ke sini?"

"Hoshino-san?" Alex menghentikan gerakannya, menatap idola bermata bintang itu dengan bingung. Dia bertanya, "Ada apa?"

"Sudahlah, ikuti saja perkataanku."

Hoshino Ai menjawab, dengan agak memaksa. Karena poninya terjatuh dan membayangi sebagian wajahnya setelah dia melepas topi, agak susah melihat bagaimana ekspresinya sekarang.

Alex tetap tidak mengerti apa yang Hoshino Ai inginkan—namun, karena itu adalah permintaan dari idolanya sendiri, dia pada akhirnya hanya mengangguk dengan ragu dan menutup matanya, mendekatkan wajahnya ke gadis berambut ungu itu.

Kemudian, apa yang terjadi selanjutnya adalah benar-benar diluar dugaannya.

Hoshino Ai menarik nafas dalam. Dia lalu mengangkat topinya ke samping mukanya untuk menutupi apa akan dia lakukan dan mendekatkan wajahnya.

Jantung Alex berdegup seperti meledak ketika dia merasakan apa yang dilakukan idolanya itu.

Alam semesta itu luas.

Meski bagi manusia yang kecil merasa bumi sudah cukup luas, alam semesta itu tak terbayangkan. Luasnya bahkan masih belum terukur dengan jelas dan berisi banyak galaksi yang tak terhitung jumlahnya juga.

Namun, apakah kalian tahu bagaimana keadaan alam semesta yang tak terhingga sebelum itu terbentuk?

Benar, itu adalah kosong.

Kosong seperti bagaimana keadaan kepala Alex saat ini. Seluruh hal yang ada di benaknya seketika menghilang dan benar-benar menjadi kosong.

Pria berambut hitam itu perlahan membuka matanya kembali dengan ekspresi tak percaya.

Hoshino Ai menjauhkan wajahnya dari Alex dan menggosok telapak tangannya sendiri dengan ekspresi memerah, tampak gugup ketika dia tidak berani melakukan tatapan mata.

"Alex-kun, dengan ini kau seharusnya sudah tahu bagaimana jawabanku ... kan?"

"...."

Alex tidak mengatakan apa-apa. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Yang cuma bisa dia lakukan hanyalah membaringkan dirinya di kursi, kemudian membiarkan tubuhnya perlahan berubah menjadi abu, dan terhempas bersama angin.

.

Sementara itu, di bagian paling belakang kereta jauh dari tempat kedua pasangan yang baru saja jadian itu, seorang pria dengan rambut putih yang disisir ke atas sambil mengenakan sebuah penutup mata hitam di wajahnya, menyeringai.

Dia menyilangkan kakinya.

"Ho? Jadi gadis itu menerimamu ... huh? Seperti yang diharapkan dari cucuku, kau memiliki selera bagus dalam memilih wanita. Alex, tidak sia-sia aku mengikutimu."

My Girlfriend is An Idol! [Hoshino Ai x Male OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang