Part 8.1

573 88 8
                                    

"Aku kalah lagi ... Tidak hanya aku tidak berhasil menyusul dirimu kali ini, aku bahkan berada di posisi yang hampir terakhir ..."

"....."

Mendengar keluhan depresi dari pacar idolanya yang telah kalah pada game Vario Kart di kali ketiga, Alex terdiam.

Karena keduanya saat ini duduk dengan saat dekat ketika menatap layar televisi, Alex yang berada di sampingnya bahkan bisa mencium harum dari rambut gadis itu.

Itu. membuat Alex bertanya-tanya, kenapa dia bisa berada di posisi ini sejak awal.

.

"Alex-kun, aku datang ke sini untuk berkunjung loh."

Hujan semakin deras.

Alex yang terkejut melihat kedatangan Hoshino Ai di depan apartemennya, hampir tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Dia lalu tergagap, dan berbicara, "H—Hoshino-san, bukankah kau seharusnya ada syuting untuk acara tv hari ini?"

Alex benar-benar tidak menduga atas kedatangan Hoshino Ai di sini hari ini.

Tapi bagaimanapun, tidak ada yang bisa menyalahkannya.

Karena kemarin saat dia sedang berbicara dengan Hoshino Ai melalui pesan, idolanya tersebut mengatakan kalau hari ini dia memiliki jadwal untuk melakukan syuting setelah diundang pada acara tv.

Namun, atas kebingungan yang dialami Alex, Hoshino Ai hanya mengetuk kepalanya sendiri dan menjulurkan lidah.

"Maaf Alex-kun, karena aku ingin mengejutkanmu, aku berbohong tentang itu. Sebenarnya syuting sudah dilakukan sejak kemarin, hehe~"

"....."

Alex ingin mengatakan sesuatu tentang ini tetapi karena pacar idolnya sangat imut ketika melakukan gerakan itu, dia langsung melupakannya.

Melihat bagaimana reaksi Alex yang sesuai harapannya, Hoshino Ai lalu tersenyum dan menegakkan punggungnya kembali.

"Aku ... tidak menganggu 'kan?"

Dia menatap pria di depannya dan ketika mengatakan itu, Hoshino Ai menjadi terlihat sedikit gelisah.

Kacamata Alex berkilau. Jantungnya tidak bisa menahan paduan dari kenarsisan dan kerendah dirian yang tiba-tiba dari pacar idol lucu di depannya ini.

Dia menggenggam erat dadanya, langsung membuat bingung gadis bermata bintang atas gerakan tak terduga itu.

"Jangan khawatir Hoshino-san, silahkan masuk. Payung dan jas hujanmu bisa ditaruh di sini," kata Alex, ketika dia menunjukkan tempat gantungan jas yang kosong di sampingnya.

"Terima kasih."

Hoshino Ai tampak lega setelah mendengar itu. Dia mengikuti kata Alex dan melepaskan jas hujannya, lalu menggantungkan itu di tempat gantungan yang ditunjuk.

Kemudian, dia melangkahkan kaki untuk memasuki apartemen dari pria yang mencintainya tersebut untuk kedua kalinya. Tapi kali ini, dia memasukinya sebagai pacar.

"Ngomong-ngomong Alex-kun, apakah kau baik-baik saja? Meskipun kau kemarin mengatakan melalui pesan kalau kau beneran baik-baik saja, tidak ada luka tersembunyi lain 'kan?"

Hoshino Ai berkata dengan tiba-tiba, ketika dia ingat kalau Alex telah kecelakaan saat sedang dalam perjalanan menuju konsernya seminggu yang lalu.

Namun, karena Alex telah hampir melupakan kecelakaan yang dia alami itu, dia awalnya menjadi agak bingung selama beberapa detik dengan apa yang dikhawatirkan idolanya tersebut, sebelum akhirnya sadar.

Dia lalu berkata, "Aku beneran baik-baik saja kok, Hoshino-san. Lagipula aku tidak benar-benar menabrak pohon. Aku berhasil mengerem sebelum sepedaku bahkan menabrak sesuatu."

"Aku lega jika itu beneran."

Hoshino Ai menghela nafas, tampak tenang melihat Alex tampaknya memang baik-baik saja. Bagaimanapun, dia merasa bersalah atas kecelakaan yang dialami pria di depannya ini karena dia merasa dirinya lah penyebabnya.

Kemudian, dituntun bersama Alex, Hoshino Ai akhirnya memasuki ruangan. Dia melihat, itu tidak tampak banyak berbeda dibandingkan seminggu lalu ketika dia pertama kali mengunjungi tempat ini.

Hanya saja, karena waktu itu dia tidak sempat melihat-lihat, ketika dia memutar kepalanya untuk menatap sekeliling sekarang, dia menemukan bahwa ruangan ini memiliki banyak barang.

Dari beberapa poster foto grup idol B-Komachi miliknya, kaos merchandise berisi tanda tangan dia dan teman-temannya yang digantung di dinding, lemari, kardus kosong, dan banyak barang lainnya ditata di seluruh ruangan.

Sampai akhirnya mata Hoshino Ai berhenti di televisi yang ada di samping ruangan. Namun, dia berhenti bukan karena dia tertarik dengan televisi itu. Melainkan, sebuah kontroler game yang tersambung di bawahnya.

Karena bagaimanapun, Hoshino Ai merasa aneh.

'Itu benar-benar sebuah kontroler, kan ... ?' pikirnya.

Jujur, Hoshino Ai sendiri hanya pernah melihat kontroler tanpa pernah memegangnya. Tetapi meskipun begitu, ketika melihat bentuk kontroler di depannya itu, dia tidak bisa menahan dirinya untuk merasa kalau itu bukanlah sesuatu yang bisa dipegang dengan kedua tangan manusia saat ini.

"Hoshino-san, apa kau mau cokelat hangat ... ?"

Alex, yang ingin menawari idolnya meminum cokelat untuk menghangatkan dirinya, menghentikan kata-kata yang keluar dari mulut ketika dia menemukan kalau gadis di depannya itu tampak terhenti oleh sesuatu.

Bingung, Alex mencoba mengikuti pandangannya dan menemukan kalau Hoshino Ai sedang menatap kontroler N64 miliknya.

Namun, karena dia tidak mengerti apa yang salah dengan kontrolernya itu sampai membuat Hoshino Ai tampak tertarik, Alex tetap bingung kenapa idolanya tersebut berhenti dan cuma bisa menebak.

"Hoshino-san, apakah kau ... mau main game?"

"Um?"

Hoshino Ai menoleh.

My Girlfriend is An Idol! [Hoshino Ai x Male OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang