Part 2.2

1K 128 20
                                    

"Sudah ... habis?"

Hoshino Ai, menaruh sendok kembali ke meja dan tidak bisa menahan keterkejutannya ketika dia melihat bagaimana piringnya yang tadi dipenuhi dengan nasi goreng, sekarang kosong habis dimakan oleh dirinya sendiri tanpa sadar karena terlalu enak.

Itu membuat Hoshino Ai langsung merasa malu dan gelisah.

'Kalau aku menyelesaikan makananku secepat ini, a—aku pasti akan dipanggil sebagai gadis yang rakus.'

Dia kemudian mengangkat kepalanya dan langsung merasa beruntung, ketika dia melihat bagaimana Alex telah menyelesaikan makanannya bahkan lebih cepat darinya.

Itu membuat sang idol lega.

Karena bagaimanapun, jika pria itu sudah menyelesaikan makanannya lebih cepat darinya, dia tidak akan dipanggil sebagai rakus olehnya, bukan?

Hoshino Ai tahu ini mungkin adalah pemikiran tidak penting tetapi sebagai gadis yang sudah menjadi idol untuk dipuja semua orang, dia tanpa sadar telah mengembangkan sebuah naluri agar dirinya harus selalu sempurna mau apapun situasinya dan dia sendiri tidak bisa menahan ini.

"Apa kau mau nambah, Hoshino-san? Aku bisa membuatnya lagi jika kau mau."

Alex yang memperhatikan gerak-gerik aneh Hoshino Ai, berpikir kalau idolanya mungkin ingin mengambil porsi lagi dan bertanya seperti itu.

Hoshino Ai gugup dan menjawab.

"T—Tidak, tidak perlu. Nasi goreng buatanmu sangat enak kok, tapi aku tidak bisa merepotkanmu lebih dari ini sih."

"Terima kasih, namun tidak perlu sungkan seperti itu. Aku akan mencuci piringnya dulu kalau begitu."

Alex berkata. Dia berdiri dan mulai mengambil piringnya sendiri serta piring Hoshino Ai, tetapi sebelum dia bisa melakukan itu, sang idola ikutan berdiri juga.

"Ah, kemudian aku akan ikut membantu." Ai berkata.

Dia merasa tidak enak membiarkan Alex terus melayaninya sementara dia sendiri hanya duduk diam, apalagi setelah dirinya memakan makanan buatan pria itu dengan lahap tadi. Maka dari itu, Hoshino Ai mengambil piringnya sendiri sebelum orang itu bisa menyentuhnya.

Awalnya, Hoshino Ai mengharapkan Alex akan menolaknya untuk mencuci piring dan sudah menyiapkan alasan agar dia bisa memaksa untuk membantu. Namun diluar dugaannya, pria itu hanya terdiam sejenak tidak sampai sedetik saat melihat tingkahnya, sebelum mengeluarkan senyum dan mengangguk.

"Jika begitu, tolong bantuannya, Hoshino-san."

Mendengarnya mengatakan hal diluar dugaan, Hoshino Ai ikutan terdiam sejenak.

'Apa dia tidak akan menghentikanku?' pikir si idola.

Tetapi, ini mungkin juga adalah hal yang baik. Karena dengan ini, dia lalu tidak perlu berbicara lebih panjang lagi hanya untuk mencuci piring.

Hoshino Ai mengikuti punggung pria berkacamata bulat itu ketika dia mulai berjalan menuju wastafel.

"Hoshino-san, ini sabunnya." Alex berkata.

"Um." Hoshino Ai menjawab.

Dia lalu mencuci piringnya sendiri, di samping pria fans setianya yang dia pikir tidak akan pernah berdampingan sedekat ini selain di acara jabat tangannya.

Suara hujan semakin besar, angin kencang mulai berhembus dan banyak suara berisik terdengar dari balik jendela di samping mereka. Namun, walaupun cuaca mulai semakin memburuk seperti itu—berlindung di sebuah atap dari apartemen sederhana, kehangatan yang mereka rasakan saat ini tetap tidak terpecahkan.

"Ngomong-ngomong, Hoshino-san. Aku memiliki sesuatu yang ingin aku katakan padamu."

Alex tiba-tiba berkata di tengah keheningan. Tangannya masih tidak berhenti mencuci.

"Hm? Ada apa memangnya, Alex-kun?"

Hoshino Ai menjawab. Karena sudah lama dia tidak melakukan kegiatan seperti mencuci piring gara-gara statusnya sebagai idol, mata berbintang miliknya itu tetap tidak teralih dari apa yang dia cuci walaupun Alex mengajaknya bicara sekarang dan tidak terlalu mendengarkan, seolah-olah dia khawatir dia akan melewatkan sebuah noda.

Namun, kata-kata selanjutnya dari Alex langsung membuat Hoshino Ai yang sedang fokus mencuci piring, seperti hatinya dijatuhi sebuah bom, kaku.

Karena bagaimanapun, apa yang dikatakan Alex selanjutnya adalah hal paling tak terduga baginya sekarang—perkataan yang seharusnya tak diucapkan saat mencuci piring seperti ini.

"... Hoshino-san, apakah kau mau menjadi pacarku?"

"Wha—!?"

My Girlfriend is An Idol! [Hoshino Ai x Male OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang