Bab 6

729 72 8
                                    

Waktu tidak terasa berlalu cukup cepat. Atau begitulah menurut Mark. Apakah satu minggu adalah waktu yang sangat cepat? Mark rasa iya.

Mark hampir melupakan niatnya pergi ke kota ini dan menenangkan hatinya di vila sang ibu. Sekarang tanpa diduga, ia malah betulan lupa akan niatnya itu dan menghabiskan seluruh waktunya untuk bersenang-senang bersama dengan makhluk lain yang bukan manusia bernama Haechan.

Mark mengajak Haechan untuk berkendara di hari minggu pada suatu siang. Mereka tidak memiliki tujuan, tetapi setelah dua jam berada di dalam mobil dan melihat pantai di sebelah kanannya, Mark langsung memutuskan untuk menghentikan mobil mereka.

"Apakah kau menyukai berada di pantai, Haechan?" Haechan berteriak dengan girang dan berlari-lari di sekitar Mark. "Aku sangat menyukainya, Mark. Pasirnya terasa hangat dikakiku."

Mark terkekeh mendengar penuturan lelaki malaikat yang terlihat begitu bahagia itu. Sementara Mark menunggu cukup jauh dari bibir pantai, dengan kain piknik yang ia sewa sebelumnya dan juga payung besar untuk menutupi teriknya sinar matahari di musim panas.

Pantai itu terlihat sepi, hanya ada beberapa orang di kejauhan dan Haechan terlihat sangat nyaman dan santai. Mark hanya bisa tertawa melihat lelaki malaikat itu bermain air dan membuat istana pasirㅡkarena ia melihat seorang anak kecil yang sebelumnya membangun istana pasir. Ia tidak peduli dengan celananya yang kotor, Haechan terlihat nyaman bermain sendirian. Ia selalu antusias akan hal baru, dan sepertinya semua hal adalah hal baru bagi lelaki malaikat itu.

"Haechan!" Mark berteriak cukup kencang karena jarak lelaki itu cukup jauh darinya, serta suara deburan ombak serta angin yang cukup keras meredam suaranya.

"Ya?" Haechan balik berteriak.

"Aku akan membeli makanan untuk kita dan kelapa, maukah kau menunggu sendirian di sini? Atau kau akan ikut denganku?" Tanyanya.

"Kurasa aku lebih baik di sini. Istana pasirku tidak bisa menunggu." Katanya.

Mark tertawa kecil. "Baiklah. Berhati-hatilah, jangan sampai terlalu jauh dan jangan masuk ke dalam air." Teriak Mark.

Mark berjalan dengan perlahan sambil menikmati semilir angin dan suara deburan ombak dari kejauhan. Rasanya begitu menenangkan, ia menarik napasnya dalam-dalam dan merasakan udara musim panas yang berdebu bercampur dengan rasa asin dari pantai.

Mark menyebrangi sebuah jalan kecil untuk menuju sebuah minimarket. Haechan mungkin akan merasa lapar dan sepertinya ia harus membeli kaos baru dan sandal untuk lelaki malaikat itu.

Mark memasukkan beberapa makanan ringan dan minumannya ke dalam sebuah keranjang. Beberapa makanan manis dan ramen, Haechan sangat suka makan dan mengeksplor rasa baru dari setiap makanan yang ia cicipi.

Ia melihat sebuah kaos dan bikini yang di pajang dekat dengan tempat kasir. Mark merasa bingung apakah ia harus membeli bikini atau kaos dan celana pendek untuk sang lelaki malaikat.

"Ada yang bisa kubantu?" Seorang penjaga kasir bertanya pada Mark ketika melihat pria itu kebingungan.

"Um, aku harus membeli pakaian untuk temanku." Ujarnya.

"Teman? Laki-laki? Perempuan?" Tanya si penjaga kasir lagi.

"Laki-laki." Jawab Mark, agak tidak yakin karena Haechan juga memiliki selera yang bagus terhadap pakaian perempuan.

"Maksudku, um.." Mark tidak tahu mengapa ia berpikir seperti itu, ia tidak seharusnya banyak berpikir, karena lebih mudah untuk membelikan Haechan pakaian laki-laki biasa.

"Apakah dia pacarmu?" Si penjaga kasir mengejutkan Mark dengan pertanyaan tiba-tibanya. "Mungkin kalian ingin sesuatu yang baru? Kami bisa menjual bikini itu untukmu." Tambahnya lagi. Suara si penjaga kasir terdengar netral, tetapi entah mengapa membuat Mark gugup.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang