08 : Tidak Boleh Menyukaiku

140 31 3
                                    


Scoups baru saja tiba di gedung Hybe, ia langsung menaiki lift untuk menuju ruang latihan. Seharusnya ia datang dengan member lainnya. Namun member lainnya sedang ada urusan masing-masing sebelum latihan jadi Scoups pergi ke ruang latihan sendiri tanpa teman.

     Ting
    'lantai 5'

Pintu lift terbuka. Kakinya langsung menuju studio nomor 9 yang ada di ujung lorong. Seventeen biasanya menggunkan ruangan itu untuk latihan. Kakinya melangkah ringan, kedua tangannya mencopot earbuds yang sedari tadi menemaninya.

Scoups baru saja hendak menempelkan kunci berbentuk kartu itu, ia bingung dengan keadaan pintu studio latihan yang sudah terbuka. Pintunya tidak tertutup rapat. Baru Scoups ingin mendorong pintunya agar terbuka, ia mendengar isak tangis dari dalam.

Sedikit paranoid, Scoups memutuskan untuk mengintip dari celah pintu. Cahaya temaram didalam studio cukup membuat Scoups bisa melihat siapa yang ada di dalam sana.

"oppa, aku lelah. Aku tidak ingin seperti ini terus. Aku juga sudah lelah mengunjungi psikiaterku. Apa aku boleh menyerah saja?"

     Deg

Jantung Scoups seperti di tusuk jarum ketika mendengar kata-kata itu. langkahnya berhenti disana, tubuhnya mematung, raut wajah sedih terpatri sangat jelas.

"Bibi terus menyuruhku untuk kembali ke Indonesia. Jess terus membuat masalah. Dia juga terus menerorku dengan mengirim banyak pesan ancaman. Aku harus bagaimana? Kepalaku terus memikirkan kejadian hari itu. ini sunguh menyakitkan. Aku tidak tahan lagi oppa. Bahkan kemarin aku meminum obat itu dengan harapan aku tidak akan lagi membuka mata. Tapi nyatanya, mataku tetap terbuka. Aku harus bagaimana? Aku takut oppa."

Tungkai Scoups langsung melemah. Ia tau ini sikap yang lancang, mendengarkan masalah orang lain secara diam-diam. Tapi Scoups tidak ada nait untuk pergi dari sana dan terus mendengarkannya.

"O-ooh maaf sudah mengganggumu bekerja. Baiklah, hati-hati di jalan."

Beberapa menit berlalu, Scoups masih berada di posisinya. Ia tidak lagi mendengar suara dari dalam. Dengan cepat ia mengumpulkan keberanian diri dan memutuskan untuk masuk kedalam ruangan tersebut.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suspicious Manager [I]Where stories live. Discover now