14 : Lebih Buruk

90 25 0
                                    

Note :
Cerita ini mulai kedepannya mungkin ada banyak perubahan tentang tata bahasa, alur, dan panggilan yang diubah ke bahasa Indonesia (tidak semua) agar lebih nyaman bacanya. Sekian, terima kasih. ^^

__

"Sasaeng fans seventeen semakin marak, kita harus semakin memperketat penjagaan dan pelindungan terhadap artis. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan ke divisi keamanan untuk bisa segera ditindak lanjuti."

Aku mencatat semua hal-hal penting yan disampaikan oleh manager tim. Sebagai orang yang masih baru, aku belum terlalu paham bagaimana cara mengatasi penggemar fanatik para artis.

Aku juga seorang penggemar dan tau tentang istilah 'Sasaeng fans' yang disebutkan dalam penjelasannya, namun aku masih belum mengerti bagaimana cara untuk menghadapi orang-orang fanatik itu.

"Baru-baru ini Joshua diserang oleh orang tidak dikenal dan hampir saja kehilangan nyawanya. Untungnya malam itu manager Cha datang dan orang itu tidak jadi menyakiti Joshua lebih jauh lagi."

Manager tim kebali menjelaskan. "Pelaku sudah diselidiki dan sudah mendapatkan hukuman yang setimpal."

"Tapi, Pak. Kenapa berita tentang penyerangan ini tidak diberitakan ke awak media? Saya khawatir kejadian seperti ini akan terus berlanjut jika tidak ada teguran keras dari pihak agensi." Aku membuka suara.

Aku masih tidak terima dengan agensi yang tetap bungkam atas kasus penyerangan ini.

Walau dari pihak Joshua sendiri tidak ingin membesarkan kasus ini, tetap saja akan menjadi boomerang dihari berikutnya. Aku tidak ingin kejadian serupa menimpa Joshua atau member lainnya.

"Sayangnya agansi belum bisa mengungkapkan ke media karena masih terlalu banyak kasus yang harus mereka tangani. Kau tau, artis yang bernaung di agensi ini bukan hanya ada satu grup. Agensi masih mengusut kasus ini sampai tuntas. Jika berita yang diberikan setengah-setengah, para penggemar akan bingung."

Aku masih tetap tidak terlalu puas dengan penjelasan Manager tim. Aku ingin semua penggemar tau agar mereka bisa melindungi artis mereka dari penggemar fanatik gila yang mengharapkan idolanya menjadi miliknya seorang.

Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menghela napas dalam, kembali melihat tabletku dan mencatat beberapa poin penting yang disampaikan oleh Manager tim. Aku kembali diam dan menyimak rapat ini sampai selesai.

"Rapat hari ini selesai sampai disini. Jika ada yang ingin ditanyakan kalian bisa tanya di grup. Sekian, selamat kembali bekerja."

Aku membereskan barang-barangku dan berpindah kembali ke ruang latihan. Di sana, mereka sedang fokus latihan dengan guru dance mereka,
Choi saem. Aku melipir ke sudut ruangan sambil terus mengerjakan pekerjaanku di tablet.

Jadwal mereka hari ini tidak terlalu padat, hanya ada jadwal latihan dan siaran radio nanti sore. Aku harus menyelesaikan laporanku dan memberikannya siang ini.

"Noona, kamu terlihat sangat sibuk akhir-akhir ini."

Aku menoleh ke sumber suara, ternyata itu Dino. Ia duduk di sampingku dan melihat tabel-tabel dan diagram di tabletku. "Apa asisten manager harus melakukan ini semua?"

"Oh, karena aku adalah asisten Manager Ha. Jadi beberapa pekerjaannya harus aku yang mengerjakan."

Dino mengangguk-angguk pelan, "Pasti melelahkan, ya? Dohoon Hyeong memperlakukanmu dengan keras, makanya noona terlihat sangat kelelahan akhir-akhir ini."

Aku tertawa pelan mendengar perkataan Dino. Aku mengangguk-angguk pelan "Ya, seperti itu, lah. Aku harus menghadapinya, demi mendapat uang untuk bisa makan."

Suspicious Manager [I]Where stories live. Discover now