HAPPY READING"phi berhenti itu toko nya" tunjuk natta ke salah satu toko dari deretan toko lain nya.
Rendra menghentikan mobilnya di depan toko kecil yang ramai dengan pengunjung saat natta menunjuk ke toko itu.
Mereka turun dari mobil lalu berjalan masuk untuk memilih tempat duduk yang untung nya masih tersisa satu tempat tapi tidak duduk dengan bangku melainkan di lantai ber-alaskan tiker.
"apa kau tidak salah memilih tempat?" Rendra seumur hidup belum pernah merasakan yang namanya makan di bawah lantai apa lagi makan dengan suasana sederhana menurutnya itu sangat tidak nyaman atau jijik tapi demi sang istri ia rela duduk ber-alaskan tiker dan makan di toko kecil atau warung seperti ini.
"memangnya kenapa?apa phi belum pernah makan disini ini sangat terkenal dikalangan sekitar natta tau toko ini dari biu pertama kali mencoba makan disini pasti phi akan takjub" jelas natta dengan gemas membuat rendra lupa dengan sekitar tapi lamunan nya terhenti saat makanan yang dipesan sudah sampai.
Seorang wanita membawa nampan berisi dua mangkok tomyum dan dua es teh wanita itu menaruh dua mangkok dan dua es teh dimeja yang ditempati natta dan rendra.
"ini pesanan nya apa masih ada yang bisa saya bantu" ucap sopan wanita itu yang mungkin berusia lebih muda dari natta.
"tidak terimakasih" ujar natta dan wanita itu mengangguk lalu pergi dengan senyum manisnya rendra yang melihat itu langsung berdehem dengan tatapan tajam.
"ehem" dehem rendra.
"kenapa phi apa phi sakit tenggorokan ini minumlah" natta menyodorkan es teh itu ia belum tau apa maksud rendra.
Rendra mencoba kuah yang ada di tomyum itu lalu mengangguk kan kepala pelan.
"enakan phi" ujar natta saat melihat rendra mengangguk anggukan kepala.
"emm tidak buruk juga" ujar rendra yang di angguki natta sebagai jawaban nya.
mereka telah selesai makan lalu natta mengajak rendra untuk berkeliling sebentar ke taman dekat toko itu. natta dan rendra berjalan ke kasur lalu membayar pesanan nya tadi.
"berapa total pesanan saya" tanya rendra dingin.
"dua tomyum dan dua es teh jadi 221 bath" jawab kasir itu lalu rendra mengeluarkan dompetnya yang berisi kartu kartu hitam dan uang cash yang banyak.
"ini ambil kembalian nya" Rendra memberikan uang itu lalu pergi dengan menggandeng tangan natta keluar toko itu.
Semenjak kejadian natta melihat wanita itu tersenyum rendra menjadi posesif dan manja di mobil rendra hanya memegang tangan natta sampai tangan natta berkeringat.
"phi lepasin tangan nya natta sampe keringetan tau ini telapak tangan nya!" kesal natta karena rendra tidak mendengarkan nya tapi saat natta sedang kesal ia memiliki ide agar tangan itu terlepas.
"graukk"
"aduhh" Rendra mengaduh saat natta menggigit tangan nya ia menatap tajam natta membuat yang ditatap tajam menunduk takut.
"hiks..hiks.." natta mengeluarkan isakan membuat rendra melipir kan mobil nya dari jalanan lalu menangkup wajah natta yang sudah basah akibat menangis.
"sudah jangan menangis maafkan phi" natta mengangguk lalu memeluk tubuh besar yang ada di depan nya rendra membalas pelukan natta sambil mengelus punggung natta selang beberapa menit natta melepas kan pelukan nya.
"phi ayo jalan ini sudah hampir malam" ujar natta lalu rendra melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang mereka langsung pulang tidak jadi untuk ketaman kota.
Sesampainya di mansion
Natta sedang membersihkan diri sedangkan rendra sedang mengecek data data yang dikirimkan oleh bodyguard kepercayaan nya aiden tentang penjualan narkoba dan senjata senjata ilegal lain nya.
Rendra tidak hanya bekerja menjadi CEO perusahaan keluarganya saja ia menjadi CEO untuk menutupi pekerjaan ilegal nya itu.
Natta telah menyelesaikan acara mandi nya lalu pergi mencari rendra karena tidak menemukan nya di ruang ganti dan lain nya kecuali ruang kerja rendra jadi ia berjalan sambil bersiul saat natta membuka pintu ia diperlihatkan rendra yang sedang fokus dengan dokumen yang ada di meja nya natta menghampiri rendra dengan hati hati lalu memeluk bahu rendra dari belakang.
"grebb"
"ada apa?" tanya rendra yang masih fokus dengan berkas berkas yang ada ditangan nya.
"ayo makan malem" ujar natta yang melepaskan pelukan itu dan berjalan ke sisi samping rendra.
Mereka telah duduk dimeja makan dengan hidangan yang sudah tertata di meja makan natta mengambilkan nasi beserta lauk nya lalu memberikan nya kepada rendra.
Setelah makan malam mereka berjalan menaiki tangga dengan rendra merangkul pinggang natta.
Sesampainya didalam kamar natta dan rendra menjalankan rutinitas nya yaitu mencuci muka dan gosok gigi bersama.
Setelah menjalankan rutinitasnya mereka berbaring bersama dengan natta yang memeluk tubuh rendra selang beberapa menit rendra mendengar suara dengkuran natta lalu ia mengelus kepala natta dan memejamkan mata nya mereka telah tenggelam kedalam mimpi.
Next?
Vote and komen biasain kalo ada typo aku minta maaf😭😭😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
NATTA RENDRA 1 || MILEAPO
AcakBERAWAL DARI KEBENCIAN BERUBAH MENJADI CINTA UNTUK SELAMANYA