Chapter 31: Break Through The Prison

740 70 7
                                    

[Nama] POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Nama] POV

Bibirku melenguh pelan. Kepalaku terasa sakit dan berat. Aku mencoba untuk membuka kedua mataku. Sinar cahaya yang terang menyapa retina mataku ketika aku mengangkat kelopak mataku. Pandanganku menatap lurus pada langit-langit ruangan.

Aneh. Ruangan ini terasa terang dan hangat. Berbeda dengan ruangan yang kutempati sebelumnya. Gelap dan dingin. Kepalaku bergulir ke samping. Menemukan sebuah jendela dengan cahaya terang yang menembus kacanya. Kuarahkan lagi kepalaku ke samping lainnya, menemukan sebuah dinding polos berwarna krem dan sebuah pintu.

Dimana aku sebenarnya? Apa aku sudah bebas dari tempat itu? Siapa yang membawaku kemari? Dimana teman-temanku?

Setelah kuperhatikan dengan saksama sekitarku, aku baru menyadari bahwa saat ini aku sedang berada di sebuah kamar tidur. Yang hangat dan nyaman. Tubuhku terbaluti kain tebal hangat. Kepalaku bersandar pada bantal yanng empuk.

Perlahan aku bangun dari tidurku. Duduk dengan nyaman di atas tempat tidur lalu bersandar pada sandaran tempat tidur. Badanku tidak terasa sakit. Bekas rantai ditubuhku juga menghilang. Aku seperti disembuhkn oleh seseorang.

Tak lama kemudian, aku mendengar sebuah ketukan halus di pintu. Pintu itu terbuka, menampakkan seseorang dengan pakaian pelayan datang membawa troli dengan makanan dan minuman di atasnya. Ia berjalan sampai ke samping tempat tidur. Menundukkan tubuhnya dan menyapaku. "Selamat pagi, nona," ucapnya.

Ia memindahkan satu per satu makanan ke atas meja. Membuka sebuah meja lipat kecil yang kemudian diletakkan di depanku. Makanan dan minuman tadi pun berpindah ke atas meja lipat tersebut. Alat makan pun diberikan dalam kondisi bersih dan terbalut kain.

"Silakan menyantap sarapan paginya, nona. Setelah itu anda harus bersiap-siap," katanya lagi.

Makanan lezat terhidang di depanku. Siapa pun yang kelaparan akan langsung menyantap makanan ini. Meski sebenarnya aku belum mengerti apa yang sedang terjadi, sebaiknya aku mengisi perutku yang keroncongan terlebih dahulu.

Usai makan, pelayan itu mengangkat piring kotor kembali ke atas troli. Meja lipat yang kugunakan, ia simpan kembali ke tempatnya semula.

"Nona silakan beristirahat. Sebentar lagi akan ada pelayan lainnya yang datang dan membantumu bersiap," ucapnya sebelum menunduk hormat lalu keluar meninggalkanku sendirian lagi.

Manik mataku menggerling ke lemari pakaian. Di sebelahnya berdiri sebuah manekin yang terbuat dari lilin. Manekin itu terbalut sebuah pakaian yang bersih, rapi, dan mewah. Apa mungkin pakaian itu yang harus kupakai?

 Apa mungkin pakaian itu yang harus kupakai?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Pretty Angel || [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang