Setelah itu, Boboiboy menjelaskan aturan bermainnya. "Siapapun yang jatuh terlebih dahulu atau menyerah duluan, maka dia kalah!"
'Bukannya dia sendiri tadi yang bilang tidak harus menang ya?' Pikir [Nama], menatap datar pria yang berdiri beberapa cm dari posisinya berdiri. 'Yasudahlah. Lelah hayati..'
[Nama] menarik napas pelan, menyiapkan kuda-kudanya. Begitu juga dengan Boboiboy. Suasananya menjadi tegang. "Dalam hitungan ketiga!"
"Satu.."
"Dua.."
"Tiga!"
[Nama] POV
"Tiga!" Aku langsung melompat mundur menghindari tumbukan Boboiboy. Astaga aku tidak pernah mengira kalau dia secepat ini. "Tidak buruk." Ucapnya mendaratkan kedua kakinya di atas lantai, tetap menjaga jarak denganku.
Aku tidak tau apa yang dia rencanakan. Sulit untuk menebak isi pikirannya. Hal yang menjadi penyebabnya, karena aku tidak pernah satupun menonton episode ceritanya. Aku hanya selalu diperlihatkan foto-foto mereka oleh temanku. Yang tentu saja fans fanatik Boboiboy.
Tapi kalau kupikirkan dari sudut pandangnya, hal yang samapun terjadi. Meski aku sudah hampir sekitar satu atau dua bulan berada di sini, tapi aku tidak pernah atau mungkin jarang menunjukkan bagaimana caraku berpikir dan bertindak.
Jadi kami sama-sama cluless tentang satu sama lain.
Aku menciptakan sebuah pedang es di tangan kiriku. Itu karena aku lupa membawa senjata. Tidak sih, selama latihan dengan Kazumi-san senjata yang kugunakan selalu sebuah kunai kecil. Sementara untuk senjata lainnya aku tinggal buat sendiri dari kekuatan es milikku.
Mataku bergerak cepat menganalisa kejadian yang terjadi. Sisi kanan-kiri dan belakang clear. Tapi itu bukan berarti tidak akan ada serangan kejutan dari samping ataupun belakang.
Aku menegakkan tubuhku, tanganku masih menggenggam erat pedang es buatanku. Lalu dengan cepat melesat maju menerjang Boboiboy. Pedangku kuarahkan untuk menebasnya, ingat ini baik-baik aku sedang tidak berusaha untuk membunuhnya. Aku hanya meladeninya dengan serius.
Dan tentu saja hal itu adalah hal yang mudah untuk dihindari. Kazumi-san saja yang pemula bisa menghindarinya dengan baik. Tidak mungkin kan orang yang sudah berpengalaman sepertinya tidak bisa menghindari hal mudah seperti ini. "Sesuai dugaanku, kau menghindarinya dengan baik." Kataku berbalik ke belakangku, berhadapan dengan sosok Boboiboy yang berdiri dengan tenang.
"Kalau dalam pertarungan ternyata kau cukup serius juga, ya." Aku tersenyum miring. Tentu saja, kecuali kalau kau sudah sangat pro dalam pertarungan, kau pasti akan menganggap enteng pertarungan yang sedang kau hadapi. Dan hal seperti itulah yang selalu memicu kekalahan. "Tentu saja. Aku tidak ingin meremehkan lawanku yang merupakan seorang pahlawan bumi berpegalaman."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Angel || [Boboiboy X Reader]
FanficHah? Wait wait wait! Perasaan gua jatuh ke sungai, tapi kok gua bisa ada di dunia ANIMASI?! . . . [Boboiboy's Fanfiction] [Boboiboy X Reader] . . . DISCLAIMER: - BOBOIBOY HANYA MILIK ANIMONSTA SAJA. SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTERNYA SAJA. My Pretty An...