Chapter 29: He Join The Team?

613 75 7
                                    

Boboiboy POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boboiboy POV

Ini sudah terhitung hari ke-5 sejak kami memulai misi kami di Planet Slovenia. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang terlihat. Semua pekerja di sini bekerja layaknya pekerja normal. Sangat sulit bagi kami untuk menemukan celah. Bahkan Shia yang bekerja di bagian pendataan planet pun tak menemukan apa-apa.

Yaya dan Ying juga belum menemukan apa-apa. Meski bekerja di bidang dapur, mereka dianggap seorang pemula, yang masih harus sering berbaur di dapur. Jadi mereka jarang beranjak keluar dari dapur. Hanya ketika jam tidur saja atau jam istirahat baru mereka bisa keluar.

Papa Zola karena bekerja di bidang kapal angkasa, ia jadi sering keluar-masuk planet mengantar barang. Sementara aku, Gopal, dan Fang, sibuk bekerja di gudang.

Saat aku bertanya mengenai anggota keluarga Yamaguchi kepada para pekerja, yang mereka ketahui hanyalah informasi dasar—yang tentu saja sudah kuketahui.

Aku menghela napas kasar. Bagaimana kami akan menyelamatkan [Nama], kalau kami saja belum bisa menemukannya dimana?

Di planet ini ada sebuah bangunan besar yang berdiri gagah di antara semua bangunan. Dugaanku, bangunan itu adalah pusat dari planet ini dan merupakan tempat keluarga [Nama] tinggal. Para pekerja bilang, mereka memang jarang menginjakkan kaki keluar dari bangunan tersebut. Hanya ketika ada urusan penting saja baru akan keluar. Itupun, mereka ada jalur tersendiri untuk keluar-masuk dari planet ini. Jadi sulit bagi kami untuk menemui salah satu anggota keluarga.

Aku menolehkan kepalaku saat seorang pekerja memanggil nama samaranku. "Dino, tolong angkat dan pindahkan barang ini ke sana," ucapnya memberi arahan. Aku pun melakukan sesuai arahannya. Memindahkan beberapa barang ke atas troli barang untuk dibawa keluar dari gudang.

Usai memindahkan barang, aku, Gopal, dan Fang diberi waktu untuk beristirahat. "Huft," aku menghela napas.

"Bagaimana ini? Sudah lima hari kita bekerja di sini tapi kita belum menemukan petunjuk apa-apa tentang [Nama]," ucap Fang.

"Alah, rileks lah, kita hubungi saja jam kekuatannya," kata Gopal santai.

"Ish, kalau boleh, sudah dari lama kita bisa menemukan [Nama]," ucap Fang. Temanku yang berstatus alien itu menunjukkan pada Gopal tentang jam kekuatan [Nama] yang tak bisa dihubungi maupun dilacak. "Menyelinap masuk?" tanya Gopal memberi ide lain.

Aku menggelengkan kepalaku. "Itu terlalu beresiko. Kita tidak punya peta tentang wilayah ini. Apalagi peta tentang bangunan besar itu," kataku.

Gopal menghela napas kasar. "Hah, kalau begini sampai kapan kita harus bekerja di sini? Aku capek lah..." keluhnya menyeka keringat. Tak ada satu pun dari kami yang berbicara setelah itu. Suasana hening mengelilingi kami. Masing-masing kami tenggelam dalam benak kami.

My Pretty Angel || [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang