Chapter 32: Explosive Anger

326 43 10
                                    

Tubuh Gopal dan Ray membeku mendengar seruan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Gopal dan Ray membeku mendengar seruan tersebut. 'Habislah, apa kita ketahuan?' batin Gopal berkeringat dingin.

Penjaga itu berjalan mendekat ke arah mereka. Suara hentakan kakinya dan juga senjata di tangannya menggema. Jantung Gopal dan Ray berdetak jauh lebih cepat akibat rasa takut yang mereka rasakan.

Ray menarik Gopal untuk segera bersembunyi, bergerak dalam diam agar tak ketahuan. Gopal membekap mulutnya sendiri, mencegah dirinya berteriak karena kaget. Sementara Ray memerhatikan gerak-gerik penjaga itu. Melirik keluar dari persembunyian mereka.

Kaki penjaga itu berhenti tepat di dekat tempat persembunyian Ray dan Gopal. Ia memerhatikan sosok Boboiboy dan yang lainnya yang masih pingsan dan terantai. Mengendikkan bahu setelah tak menemukan hal yang aneh. Ia berjalan begitu saja, tak menyadari penjara untuk Ray dan Gopal sudah kosong.

Keduanya menghela napas lega setelah penjaga itu pergi. Bergerak keluar dari tempat persembunyian dan membebaskan yang lain. Mengubah besi-besi panjang itu menjadi benda lunak yang mudah dihancurkan. Ia juga mengubah rantai-rantai yang mengurung teman-temannya dan menghancurkannya dengan mudah.

Ray menggunakan kekuatannya untuk memgembalikan kesadaran Boboiboy, Yaya, Ying, Fang, dan juga Shia.

"Apa yang terjadi?" bisik Yaya lemah setelah bangun dari pingsannya.

Ray memberi kode diam kepada mereka, lalu mengajak mereka untuk segera pergi dari ruang penjara. Dengan begitu, tujuh orang itu melangkah menjauh dari ruangan penjara. Naik secara perlahan dan menemukan jalan keluar. Jalan tersebut mengarah keluar arah bangunan utama. Udara segar menyapa mereka ketika mereka berhasil keluar.

"Kita harus segera menyelamatkan [Nama]. Ayahku berusaha untuk merebut kekuatannya," kata Ray dengan ekspresi serius.

Boboiboy dan yang lainnya mengangguk yakin. "Tapi, bagaimana cara kita menyelamatkannya? Kita saja tidak tahu di mana [Nama] sekarang," kata Shia.

"Aku mungkin tahu di mana ia berada sekarang. Tapi, kita harus kembali ke dalam bangunan utama," kata Ray.

"Kembali ke tempat itu? Huwaaa aku tidak mau!" seru Gopal berteriak histeris.

Ying mengangkat tangannya dan memberi tepukan keras pada bahu Gopal. "Kalau kita tidak kembali ke sana, lalu bagaimana kita akan menyelamatkan [Nama]?" ucap gadis berdarah China itu.

"Tapi bagaimana, Ying? Kalau kita kembali ke sana, sama saja dengan memberikan diri kita kembali ditangkap musuh," ucap Gopal, mengingatkan bagaimana Ken tiba-tiba datang saat itu dan menyerang mereka sekaligus.

Boboiboy berpikir keras. Meletakkan tangan di bawah dagunya. "Kalau begitu, kita butuh rencana," ucapnya. Semua pun mengangguk setuju.

"Apa ada yang punya ide? Aku bisa memberi kalian gambaran penjagaan di sana. Penjaga berada di setiap sudut dan sering berlalu-lalang. Mereka saling memberikan laporan kepada satu sama lain lalu kembali berjaga di posisi mereka. Jika mereka melihat ada yang mencurigakan, maka mereka akan langsung mengangkat senjata," kata Ray menjelaskan panjang lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Pretty Angel || [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang