senyum simpul

10 3 0
                                    

Suasana malam memang tepat untuk bersantai-santai melepas penat, karna seharian beraktifitas, jam sudah menunjukkan pukul 20:05 kegiatan pondok sudah free.
"rey, dinner yuk"sarah
"di?"reyna
"bakso ustad wahid, aku lagi pingin nih"sarah
"ya udah"reyna
Jarak dari asrama ke tempat bakso ustad wahid lumayan jauh, harus melewati beberapa asrama dan beberapa rumah mewah keluarga pondok, itu pun harus mereka lewati dengan berjalan kaki.
Ditengah perjalanan mereka menuju bakso ustad wahid, tiba-tiba para santri putri berjalan menepi, seperti ada yang dipersilahkan lewat, ya siapa lagi jika bukan dari keluarga pondok.
Sarah sudah sibuk ingin melihat siapa yang akan lewat, namun tidak dengan reyna, ia masih fokus memandang kedepan, dengan wajah datarnya. mobil sudah semakin dekat sorot lampunya pun sudah benar-benar menyilaukan mata. sambil tetap berjalan, sarah terus memandangi siapa yang berada didalam mobil mewah itu.
Ketika mobil mewah itu sudah berada tepat disamping reyna dan sarah, mobil itu memperlambat lajunya, dan ketika sarah melihat kemudinya ia senang bukan main, karna tak lain yang mengemudi mobil mewah itu adalah gus han syarif, ia begitu terkejut saat gus han melihat kearahnya lalu ke arah reyna dan tersenyum simpul. spontan ia langsung memandang reyna, yang masih fokus dengan segala tingkah acuhnya, semua santri putri yang melihatnya hanya terdiam tak menyangka, kok bisa gitu, reyna dapat senyum dari gus han syarif, padahal sepanjang jalan banyak sekali yang menyambutnya dengan ramah, namun tak sedikit pun dilirik apa lagi ditoleh, tapi reyna, seharusnya dia adalah wanita paling beruntung karna bisa mendapat senyum dari gus han syarif kali ini.
"reyna"sarah
"hem,,,"reyna
"kamu gak lihat tadi siapa yang lewat?"sarah
"gak"reyna
"terus kamu gak pengen tau gitu?"sarah
"gak"reyna
"ya ampun rey,,,,padahal kamu tadi dapet perhatian khusus loh dari dia"sarah
"terus"reyna
"harusnya kamu seneng dong"sarah
"kamu itu baru dapet senyuman dari gus han"sarah.
"oh..."reyna
"ada kata lain gak selain oh____"sarah
"dah sampai di bakso ustad wahid"reyna
karna sepanjang jalan sarah hanya memandang reyna, sarah tidak menyadari kalau sudah sampai, dan suaranya yang agak keras membuat semua yang ada disitu menjadi melihatnya, dan sarah hanya melihat mereka dengan tatapan yang bingung karna menahan malu.
"eh rey, mau pesan bakso berapa?"pertanyaan bodoh sarah
"satu"reyna
"kita duduk disana aja ya"sarah
Tanpa menjawab, reyna langsung menuju ketempat yang sarah maksud, dan sarah memesan bakso.
Setelah beberapa menit bakso sudah siap lalu diantar, sarah atau pun reyna tidak ada yang membuka obrolan, mereka hanya fokus dengan santapannya.
"ustad, saya nambah satu"sarah
"siap"ustad wahid.
Ustad wahid kembali dengan membawa semangkuk bakso untuk sarah.
"rey, kamu cocok sama dia"sarah
"dia siapa?"reyna
"dia yang menyukaimu"sarah
mendengar ucapan sarah, Reyna mendadak tersedak kuah bakso yang ia makan"kok kata-kata ini mirip sama mimpi aku kemaren"batin reyna.
"rey"sarah
"eh,,,iya"reyna
"malah bengong sih??"sarah
"emang siapa yang kamu maksud?"reyna
"kak reno"sarah
"kok bisa?"reyna
"bisalah, kelihatan dari cara kak reno lihat kamu, ngasih perhatian kekamu, padahal aku tau dia bukan orang yang kayak gitu"sarah
"ngeliat aku, kapan?"reyna
"iya, kayak yang pengen aku ceritain kekamu kemaren, pas mati lampu disaat semua mata memandang kak reno, eh dia malah curi pandang kekamu"sarah
"paling cuman kebetulan"reyna
"gak rey, dia juga perhatian banget sama kamu, belum lama aja dia tanya-tanya soal kamu ke aku"sarah
"dah, gak usah dibahas lagi"Reyna
Suasana kembali hening, hati reyna sangat gundah, "apa ini jawaban dari mimpiku kemarin"batin reyna.
"ustad bakso satu lagi"sarah
"siap"ustad wahid
Untuk ketiga kalinya sarah menghabiskan bakso ustad wahid, ia terus menuangkan beberapa sendok sambal kemangkuknya, seperti lupa penyakit lambung yang ia miliki.
"sar, kamu khilaf??"reyna
"iya aku lagi khilaf"sarah
"kamu itu punya____"reyna
"aww,,,perutku"sarah
"huh, udah ayo pulang"reyna
"gak bisa jalan rey, sakit banget"sarah
"terus, mau aku panggilin ambulan??"reyna
"ih reyna, gak lucu tau"sarah
"siapa yang lagi bercanda?? ini serus"reyna
"gaklah, masa sakit perut aja pake ambulan, kan konyol"sarah
"terus maunya gimana?"reyna
"gendonglah rey, kayak gak biasanya aja"sarah
"ya udah ayo"reyna
sampai beberapa langkah sarah kembali tertidur dipunggung reyna, dan reyna sudah tidak menganggapnya suatu yang aneh lagi"kebiasaan buruk sarah" batin reyna sambil menghela nafas.

                                           By_shenna

Cinta terhalang nasib dan nasabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang