Begitu sampai di kelas reyna langsung duduk ditempatnya, namun begitu terkejutnya ia saat mendapati tas miliknya sudah tidak ada di laci. Ia langsung menuju loker, tapi setelah ia membuka ternyata tidak ada hasil alias nihil. ia menutup kembali lokernya dan ternyata dibalik pintu loker yang terbuka sudah ada sarah.
"kamu tuh ya rey, aku cariin dari tadi"sarah.
"hem,,,"reyna.
"cari apa?"sarah.
"tas"reyna.
"kayaknya, , , ada di kelas____"sarah.
"kelas mana??"reyna.
"sabar dong rey, belum juga selesai aku ngomong"sarah.
"ya udah cepat kasih tau!"reyna.
"di kelas 12 favorit A kelasnya kak reno"sarah.
"Kok bisa?"reyna.
"tadi dia minta"sarah
"ya ampun sar, kenapa kamu gak mikir sih, aku bisa kena masalah kalo kayak gini"reyna.
"sebenarnya aku sengaja rey, kasih tau hari ulang tahun kamu ke kak reno"sarah.
"aku gak habis fikir sar, kok bisa kamu kayak gitu"reyna.
Reyna begitu kesal dengan pernyataan sarah, ia langsung pergi untuk menuju kelas 12 favorit A, ia tidak memikirkan apapun tentang larangan ke sana seorang diri, yang ada difikirannya hanya ingin cepat mendapatkan tasnya kembali.
Wajahnya penuh amara, seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Pandangannya pun begitu tajam seperti ia sedang berhadapan dengan lawan bertarungnya dulu.
Saat itu ia seperti tak peduli apa pun, walau ia tau tempat yang ia pijak lantai kelas khusus putra, dan tentu bukan hal yang biasa untuk santri putri datang ke tempat itu seorang diri, ia menjadi pusat perhatian disepanjang jalan, semua mata memandangnya namun ia sama sekali tidak peduli. Pandangannya hanya lurus ke depan, sampai ia benar-benar berada di depan kelas 12 favorit a. Ia pun melihat jam tangan berwarna putih yang dipakainya. "sebentar lagi masuk"batin reyna.*******************
"permisi"reyna.
"wah....ada cewek cantik nih"goda kak salim
"kamu cari tas"sahut kak reno tiba-tiba.
"ya"reyna.
"tenang tas kamu aman sama saya"kak reno.
"jangan banyak basa basi cepat kembalikan "reyna.
"ren, siapa sih galak amat"kak salim.
"udah nih ambil, maaf kalo lancang"kak reno.
*********************
Setelah kembali mendapatkan tasnya reyna segera pergi, karna ia sadar betul bahwa yang ia pijak itu bukanlah wilayahnya. Namun kesialannya kembali terjadi, ia di hadang oleh segerombolan geng ja'far, ia memang terkenal preman pondok, tidak ada yang berani melawan mereka. Santri putra yang lain pun hanya bisa menonton tanpa membantu reyna.
" hay...Cewek cantik mau kemana?"kak ja'far.
Tidak ada jawaban dari reyna ia hanya menunduk dengan wajah datar. Sebenarnya ia merasa takut tapi ia tidak boleh terlihat lemah dihadapan mereka ia mencoba menutupi dengan expresinya yang datar. Reyna sama sekali tidak bisa berkutik karna mereka mengelilingi reyna.
"kok diem aja"kak ja'far.
"Lagian brani-braninya nih, santri putri datang kesini sendirian"kak farhan.
saat mereka benar-benar ingin menumpahkan minuman diatas kepala reyna, tiba-tiba dari arah belakang ada yang menghentikan gerak mereka.
"berhenti, minggir kalian semua?"gus han syarif.
Suara yang tiba-tiba itu, berhasil membuat mereka yang ada disitu menunduk hormat tak berkutik termasuk geng ja'far. Semua santri putra atau pun putri memang begitu takut dan hormat kepada kiyai syarif, begitupun dengan putra-putra beliau, jadi tak heran jika kehadiran gus han membuat semua santri putra yang ada di situ menunduk.
"kamu bisa jalan dibelakang saya"gus han.
Tidak ada pilihan lagi selain menuruti apa kata gus han, reyna juga memang sudah merasa takut karna kejadian tadi.
Kejadian tadi juga membuat gus han begitu kesal, mengingat reyna memang orang yang sedang mendapatkan perhatian khusus darinya, ia begitu takut kejadian tadi terulang kembali.
Jika diperhatikan mereka terlihat seperti layaknya putri dan pangeran yang serasi, bagaimana tidak sepanjang jalan yang mereka lewati penuh dengan santri putra yang menunduk hormat pada gus han, dan tentunya pada reyna, karna reyna memang berjalan tepat dibelakang gus han yang tentunya memberi jarak.
Wibawa gus han syarif memang sudah tidak diragukan lagi, ia memang layak disebut sebagai pangeran, dengan wajah kelewat tampan dengan badan tinggi tegap layaknya kapten pilot."sampai sini aja"reyna.
"gak papa saya antar kamu sampai lif lantai 3"gus han.
Begitu sudah sampai di depan lif gus han langsung menekan tombol menuju lantai 3.
"kamu gak papakan??" gus han syarif.
"ya"jawab singkat reyna.
Namun pertanyaan gus han tak berhenti sampai disitu.
"tadi mereka ngapain?"gus han syarif.
"seperti yang kamu lihat"reyna.
"oke, kalo boleh saya______"gus han.
"lif sudah terbuka, makasih"reyna.
Lagi-lagi gus han di buat geram dengan gadis angkuh itu, bahkan pembicaraannya yang belum selesai pun dipotong dan pergi begitu saja, "wanita ini memang berbeda"batin gus han sambil memandang reyna yang berjalan menjauh darinya, gus han kembali menekan tombol lif hendak menuju ke kelas tempatnya mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta terhalang nasib dan nasab
RomanceDia adalah gadis angkuh yang tidak pernah memiliki perasaan kepada siapapun, namun siapakah dia yang berhasil mengembalikan senyum itu diwajahnya??.