Kehilangan

4 1 0
                                    

Embun pagi ini begitu tebal karna derasnya hujan tadi malam, udaranya pun terasa begitu dingin hingga siapa pun akan enggan beranjak dari tempat tidur, karna lebih memilih untuk menarik slimut lalu kembali tidur.

"rey, kamu udah sholat shubuh belum??"sarah.

"udah"jawab reyna singkat.

"temenin aku yuk, keperpus rey"sarah.

"sakarang masih pagi banget, lagian kan libur"reyna.

"ya gak papa rey ayok"sarah.

"aku lagi gak pingin kemana-mana sar"reyna.

"ya sudah aku kesana sendiri aja"sarah.

Dengan wajah kesal sarah beranjak pergi dari tempat tidur reyna, dan reyna melanjutkan tidurnya karna memang semalaman ia susah tidur.

*****************

Sampai siang hari reyna tak juga melihat sarah "apa dia masih diperpus ya"batin reyna.
akhirnya reyna memutuskan untuk pergi keperpus menyusul sarah, ia tau sarah tak mungkin berada diperpustakaan lantai 6 jadi ia langsung menuju lantai 7 dan mencari sarah di sana, namun reyna begitu kesulitan mencari sarah karna tempat yang begitu ramai.
Berada ditempat itu telinga reyna begitu panas karna ia terus mendengar nama nya disebut, dengan tatapan-tatapan mereka yang tidak biasa, "pasti mereka sedang membicarakan aku dan gus han"batin reyna.
Ia terus menyusuri tempat itu namun sarah tak juga terlihat batang hidungnya, karna reyna sudah tidak tahan berlama-lama ditempat itu ia memutuskan untuk pergi, dan menuju lantai 6 untuk sekedar membaca beberapa materi.

*****************

Senja telah menyapa, sore telah tiba dan hari sudah akan berganti malam, reyna masih dengan kesendiriannya, ia duduk diserambi lantai 3 ia menatap matahari yang akan tenggelam. Namun anehnya ia tak juga bertemu dengan sarah. Ia heran kemana dia sebenarnya, ia seperti sedang ditelan bumi.

"apa dia marah ya, karna tadi pagi aku gak mau nemenin dia"batin reyna.

Karna hari sudah mulai surup reyna memutuskan untuk kembali kekamar barangkali sarah sudah ada disana.

******************

Begitu sudah sampai dikamar reyna kembali kecewa karna tidak juga bertemu sarah, bahkan yang ia lihat hanya tatapan-tatapan sinis dari teman kamar yang sama sekali tidak pernah reyna sapa apa lagi sekedar mengobrol basa-basi, reyna begitu acuh, bahkan jika di tanya nama mereka reyna sudah jelas tidak faham, karna sejak 1 tahun menempati kamar baru ia sama sekali belum pernah berkenalan dengan mereka, kecuali sarah dan kiara, itu pun karna mereka yang mendahului berkenalan, hingga sampai saat ini hanya sarah yang menjadi teman baik reyna.
saat reyna sudah benar-benar bingung tiba-tiba ada yang datang menghampirinya.

"rey, ini ada titipan dari sarah"kiara.

"apa ini?"reyna.

"aku juga gak tau rey, tadi dia kasih ke aku karna gak tega bangunin kamu yang sedang tidur"kiara.

"emang sekarang dia kemana??"reyna.

"emang kamu gak tau ya rey, diakan udah pulang"kiara.

"pulang?"reyna.

"iya"kiara.

"kenapa dia pulang??"reyna.

"aku juga gak tau rey, tapi sih kelihatannya dia buru-buru banget mau pergi"kiara.

"oh gitu ya"ucap reyna yang masih bingung dengan pernyataan kiara.

"ya udah rey aku kesana dulu ya"kiara.

"oh iya makasih ya"reyna.

"iya rey, sama-sama"kiara.

Setelah kiara pergi reyna segera membuka isi amplop yang ada di tangannya itu, ia segera ingin menebus rasa penasarannya.

"surat"ucap reyna lirih

Ketika sudah melihat surat ini reyna semakin bingung apa maksud sarah memberikan dengan surat ini, prasaan reyna semakin tidak karuan, "kenapa dia tidak pamitan kalo mau pergi"batin reyna.
Tanpa berfikir macam-macam lagi ia segera membuka isi surat itu.

Assalamu'alaikum

Teruntuk sahabatku

Reyna zifora Elberth

3 Jam yang lalu aku masih berada dilantai 6, ditempat biasa kamu baca setumpuk rumusan yang kata aku membosankan itu, tadi aku juga bawa setumpuk novel, aku pengen banget di bacain lagi sama kamu, untuk perpisahan entah untuk sementara atau bisa jadi untuk selamanya, sebelumnya aku minta maaf gak ngasih tau kepulanganku karna aku gak mau lihat kamu bersedih didepanku, Ya...Walaupun aku sedih karna kamu menolak ajakanku dan aku ketempat itu sendirian, aku sanagat menyesali hal itu, karna itu waktu sedikit yang ku punya.

Belum selesai reyna membacanya air mata reyna sudah jatuh membasahi surat dari sarah, dengan segenap kekuatan yang reyna miliki ia kembali membaca surat itu.

Sekarang aku harus pergi, karna 3 hari lagi aku harus oprasi perdana gagal ginjal yang aku derita, mungkin kamu gak pernah tau rey karna aku sengaja nutupi itu semua, kamu cukup tau sarah yang selalu ceria, bukan sarah yang penyakitan seperti sekarang, doain ya semoga oprasinya lancar dan berhasil, supaya aku bisa kembali lagi, karna jika tidak berhasil aku tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, sekali lagi aku minta maaf ya rey, karna aku mungkin terlalu cerewet sama kamu.

Good bye
See you next time
Insha Allah

By:sahabatmu sarah zahra stiawan

Wassalam

Air mata reyna mengalir semakin deras setelah mengetahui penyakit sarah, ia masih tak habis fikir dibalik canda tawa sarah selama ini ternyata ia menutupi penyakitnya, reyna masih ingat betul saat sarah sakit kemudian ia dipriksa oleh dokter lina lalu setelah itu membisikkan sesuatu yang reyna tidak tau pada dokter itu, jadi sarah memang sengaja menutup rapat tentang penyakitnya itu, "ya Allah sar, andai kamu bilang sama aku tentang penyakitmu itu, pasti aku sudah telfon om hadi adik papaku itu, untuk segera membawamu berobat, dirumah sakit pribadi milik keluarga Elberth, pasti aku yakin kau akan cepat ditangani dengan baik disana"batin reyna penuh sesal.
Mulai sekarang reyna akan kembali dengan hari-hari penuh dengan kesepian, karna sudah tidak ada sarah crewet yang selalu bikin heboh suasana.

*******************

Biasanya saat malam tiba pasti sarah selalu ngajak reyna keluar untuk makan, tapi sekarang ia masih menyendiri dimeja belajarnya ditemani setumpuk tugas.
Kali ini fokus reyna benar-benar melayang, rasanya percuma ia berada di meja belajar jika fikirannya tidak ada disitu, akhirnya ia memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari asrama untuk sekedar menghirup udara malam, namun malam ini tidak seperti biasanya suasana yang begitu sepi karna tidak banyak santri putri yang berlalu lalang disitu"ada apa hari ini? kenapa kayak sepi banget"batin reyna, Ia terus berjalan menyusuri beberapa komplek asrama, ternyata udara malam ini terasa dingin, apa ini alasan mereka lebih memilih berada didalam kamar dan menarik slimut lalu tidur, karna takut masuk angin reyna lebih memilih untuk segera kembali keasrama.

Cinta terhalang nasib dan nasabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang