Gosib Terhangat

6 2 0
                                    

                    Matahari sore ini begitu cerah, sinarnya pun begitu hangat sampai ke pori-pori kulit.
                     Kini reyna sedang duduk di serambi lantai 3, dan menikmati pemandangan gunung yang begitu indah nan sejuk kerna kehijauanya.

"hey rey"sapa fatimah yang juga teman sekelas reyna.

"Hey..."reyna

"kok tumben kamu di sini rey??"fatimah.

"iya lagi pengan cari suasana baru"reyna.

"oh...O ya, ngomong-ngomong kamu kok berani sih rey deket-deket sama putra ke 5 kyai syarif??"fatimah.

                  Pertanyaan fatimah membuat reyna begitu terkejut, ternyata kabar itu memang menjalar secepat kilat, padahal ia hanya berfikir gosib itu hanya akan menyebar di kalangan putra saja tapi ternyata di putri juga.

"a...Ku_______"reyna

"oya rey maaf aku gak bisa lama-lama di sini, aku masih ada tugas nih, da ya aku pergi dulu rey, gampang nanti kita lanjut di lain waktu"fatimah.

"it's oke"reyna.
 
             Sampai fatimah pergi, reyna terus memikirkan pertanyaannya fatimah yang begitu tidak terduga-duga itu.

"reyna"sapa sarah membuyarkan lamunan reyna.

"hem..."reyna.

"ngelamun aja, mending temanin aku yuk"sarah.

"ke?"reyna.

"kerumah ning zaara"sarah.

"ngapain??"reyna.

"ngembaliin buku ning zaara yang kemaren aku pinjem rey"sarah.

"oh..."ucap reyna yang sambil beranjak pergi.

"ihh.....Reyna kebiasaan deh, aku yang ngajak aku yang di tinggal"sarah.

                 ********************

                 Jarak rumah ning zaara tidak begitu jauh dari asrama, jadi mereka tak menghabiskan banyak tenaga untuk berjalan kaki menuju kesana, setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai juga.

"rey kamu kok disitu?"sarah.

"aku gak ikut masuk"reyna.

"kenapa?"sarah.

"gak papa"reyna.

"ya udah deh kalo gitu aku masuk ya"sarah.

"ya"reyna.

               Reyna beranjak dari situ hendak menuju kursi taman, lalu ia duduk disitu, ya...itulah reyna suka dengan kesendirian dari pada berkumpul dengan banyak orang, ia lebih memilih mencari dunianya sendiri dengan melakukan hal yang ia  suka.
              Pandangan reyna teralihkan saat melihat seokor kucing anggora berwarna putih bersih berada di samping bunga melati, karna reyna termasuk pecinta anabul, ia bangkit dari duduknya dan menghampiri kucing itu, lalu menggendongnya dan kembali lagi ketempat duduknya.

"kucing lucu, dimana pemilikmu?"reyna.

"pemiliknya disini"ucap gus han dengan tiba-tiba dan tentu membuat gadis itu terkejut.

          semula reyna hanya fokus dengan kucing yang ada di pangkuannya, kini ia harus memandang kearah depan agar dapat melihat sumber suara itu.

"aku nyari kucing itu, ternyata kamu culik"gus han.

"culik?"reyna.

"iya buktinya kucing itu lagi kamu pangku"gus han.

"ya udah nih ambil"ucap reyna sambil mengembalikan kucing itu pada gus han.

"oke...Lain kali jangan cuman nyulik kucingnya, orangnya juga gak papa kok"ucap gus han sambil tersenyum seperti hendak memamerkan lesungnya yang menawan itu.

             Namun reyna kembali tidak meresponnya, ia hanya memandang aneh pada tingkah laku gus han.

"ya sudah kalo begitu saya pamit, assalamualaikum"gus han.

"waalaikum salam" ucap reyna lirih hampir tidak terdengar.

"enak ya jadi kamu cing, bisa di pangku sama cewek cantik"ucap gus han sambil beranjak pergi, lalu sedikit menoleh kebelakang, lebih tepatnya ke arah reyna.
               Laki-laki itu selalu membuat reyna bingung, dengan tingkahnya yang tentu diluar dugaan itu.

"rey, kenapa kamu kok kayak bingung"sarah

"gak papa kok"reyna.

"oh ya udah kalo gitu"sarah.

"udah?"reyna.

"iya udah ayo kita pulang ke asrama"sarah.

                            by_shenn@       






Cinta terhalang nasib dan nasabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang