J-Enam belas

42.5K 3.7K 725
                                    

Follow dulu akun wp, karena sebagian part akan di private acak

Happy reading

tandai typo kalau ada

=====

Leya membalikkan tubuhnya, gadis itu dapat melihat sosok Jeff yang kini menatapnya sangat tajam. Gadis itu meneguk ludahnya dengan susah payah, usahanya kembali sia-sia. Jeff ada didepannya dan cowok itu terlihat seperti orang yang ingin membunuhnya, Leya baru kali ini melihat tatapan yang benar- benar mengerikan dari Jeff.

"Apa kau tidak senang, karena saya berhasil menemukanmu?" Jeff melangkah mendekatinya, Leya dengan spontan melangkah mundur.

"Mau lari kemana lagi, Calleya?" Seringai Jeff saat berhasil mengungkung tubuh Leya yang sudah terpojokkan, gadis itu tidak bisa melarikan diri.

"Saya sudah bilang, kau tidak akan bisa pergi kemana-mana. Karena tugasmu harus menyembuhkan kutukan saya, lalu kamu masih kekasih pura-pura saya. Selama kedua tugasmu belum selesai, kau tidak bisa pergi kemana-mana. Begitupun kalau nanti kau sudah menyelesaikan tugas tersebut, hanya kematian yang akan kau dapatkan di masa depan," bisik Jeff didepan wajah Leya.

"Kenapa harus aku, Kak?" Air mata gadis itu meluruh, setelah mendengar semuanya. Ia seakan tidak memiliki secercah cahaya, selamanya ia akan berada di bawah kendali sang second lead.

"Tidak perlu menangis, Calleya. Waktumu masih panjang, simpan air matamu untuk nanti dan hari-hari berikutnya," kata Jeff.

Cowok itu mengusap air mata di pipi putih Leya, membelai kulit lembut gadis itu. Suara tangisan Leya terdengar sangat merdu, Jeff menyukai suara indah gadis itu.

"Kenapa harus aku yang kak Jeff perlakuan seperti ini? Aku punya titik lelahnya, Kak. Aku bukan boneka, aku manusia. Tolong lepaskan aku," isak Leya dengan memukul-mukul dada Jeff.

"Saya tidak pernah menarik kata-kata yang sudah saya ucapkan, selamanya kau tidak akan bisa lari dari saya!"

Leya merasakan sesuatu yang runcing menembus kulit lehernya, pandangan gadis itu mulai mengabur dan tubuhnya menjadi lemas. Jeff dengan cepat menangkap tubuh Leya agar tidak terjerembap dilantai, ia menggendongnya dan membawa Leya menuju kamar khusus yang sudah ia siapkan untuk gadis itu.

Kakinya melangkah menuju lift, ini adalah Mansion rahasia miliknya. Bahkan kedua orang tuanya tidak mengetahuinya, tempat ini akan ia jadikan untuk mengurung Leya. Karena gadis itu sudah mencoba kabur darinya, sehingga Jeff akan mengurungnya sampai nanti kutukannya berhasil dipatahkan atau saat kedua orang tuanya ingin bertemu dengan Leya.

"Ini adalah hukuman untukmu, Calleya. Karena kau tidak mendengarkan perintahku, kaki dan tanganmu harus di rantai agar kau tidak bisa kemana-mana," ucap Jeff saat sampai dikamar yang akan ditempati Leya.

Kling....

"Rantainya sangat indah, terbuat dari emas. Saya memesannya khusus untukmu, Leya," Jeff memasang rantai dikedua tangan Leya, rantainya sudah Jeff desain untuk menyatu dengan kepala tempat tidur.

Kling...

"Kaki ini yang selalu ingin pergi dari saya, jadi saya harus mengikatnya dengan rantai."

Jeff || The Devil Second Lead (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang