J-Dua puluh tujuh

41.9K 4K 1.1K
                                    

Follow dulu akun wp, karena sebagian part akan di privat acak

Spoiler ada di story ig dan gc

Happy reading

Tandai typo kalau ada

=====

"Aku gak perlu menjawabnya, karena jawabanku sama seperti perjanjian kita."

Jeff terdiam, jawaban Leya membuatnya tak nyaman. "Aku ke toilet sebentar, kamu bisa lanjut main!" Jeff memutuskan untuk pergi sejenak, Leya hanya menatap punggung cowok itu dengan tatapan berbeda.

"Gue emang bego, tapi gue juga gak mau di bego-begoin sama cinta. Gue gak peduli kalau lo beneran cinta sama gue, yang penting gue bisa bebas. Bukannya gue mau jadi orang jahat, tapi lo sendiri yang buat gue benci. Rasanya sakit jadi gue, jadi lo harus rasain apa yang gue rasain," Leya mengusap air matanya yang tiba-tiba pecah.

"Maafin Leya kalau jadi orang jahat, tapi Leya gak bisa maafin dia. Tuhan jangan hukum Leya," sebenarnya gadis itu takut dengan hukum alam, ia tidak mau jadi orang yang jahat.

Namun semua yang ia terima dari perlakuan Jeff, tidak bisa dimaafkan dengan mudah. Leya hanya ingin kebebasan dan pergi jauh dari negara ini, gadis itu hanya ingin dirinya tidak terikat dengan Jeff. Setelahnya, ia tidak mau lagi mendengar kabar tentang Jeff.

"Setidaknya, buat dia merasakan apa yang aku rasakan. Biar dia tau, bagaimana sakitnya jadi aku," Leya mengusap kasar air matanya, gadis itu memilih memainkan beberapa permainan.

Sedangkan di posisi Jeff, cowok itu menatap cermin didepannya. Dimana terlihat sosok dirinya yang lain yang kini terlihat sedang menyeringai, dengan tatapan mengejeknya. Seperti menertawakan apa yang baru saja dialami oleh Jeff, mata hitam pekatnya mengeluarkan asap hitam.

"Bagaimana dengan perasaanmu saat ini, Jeffran?" Tanya sosok didalam cermin.

"Diamlah sialan!" Bentak Jeff kepada dirinya yang ada pada cermin.

"Hahaha, karena kamu tidak mau mendengarkanku. Jadi aku sendiri yang harus turun tangan, sudah aku katakan kalau Leya itu takdir kita. Tetapi kamu terus mengelaknya, sehingga aku yang harus keluar dan mengikatnya dengan darah kita. Kamu tidak bisa jauh darinya, karena kamu akan merasakan sakit luar biasa kalau Leya pergi sebelum aku dimusnahkan," sosok itu menatap Jeff dengan mata hitam pekatnya yang kini mengeluarkan cairan kental berwarna merah.

"Kau yang berbisik untuk menjadikan Leya sebagai alat untuk membuat Cyra cemburu, tetapi gadis itu mengacaukan semuanya. Ini semua salahmu! Perasaan ini tidak akan pernah muncul, kalau saja kau tidak mendorongku untuk melibatkan Leya dalam kehidupan kita!"

Tidak ada yang mendengar mereka, karena didepan toilet sudah dijaga oleh orang-orang Jeff. Sehingga tidak ada satu pun orang yang menyadari Jeff sedang berbicara dengan pantulannya sendiri yang ada pada cermin, mungkin mereka akan mengira kalau Jeff itu gila. Karena sedang berbicara sendiri.

"Itu adalah rencanaku, apa kamu ingin mengetahui sesuatu? Aku sangat mencintainya, dia sangat cocok untuk kita. Jadi, kamu harus membuatnya tetap bersama kita. Jangan lepaskan dia, karena Leya adalah milik kita!" Titah sosok itu.

"Kau akan pergi sebentar lagi, jadi kau tidak perlu memerintahku lagi. Masih ada Cyra, kenapa harus Leya?" Jeff tertawa sendiri, membuat sosok tersebut menggeram dengan suara sangat menyeramkan.

Jeff || The Devil Second Lead (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang