Five years later...
Detik, menit, jam, hari berlalu dan waktu berjalan tidak dirasa sudah lima tahun mereka bersama, mendiami rumah dengan posisi mereka sebagai raja dan ratu yang dimana berhak atas segala-galanya.
Kehidupan Kaivan jelas sekali berbeda dari sebelumnya, dari yang apa-apa ia jalani sendiri tetapi kini tidak lagi. Pergi ke acara rekan kerja tertentu tentunya istrinya ikut, tidak pernah absen jikalau memang karena ada sebuah alasan yang membuatnya berhalangan hadir. Sehingga kini membuat orang-orang yang mengenal Arabella Nathanie sebagai istri dari Kaivan Arsenio. Kaivan yang memang jarang pergi ke club kini semakin tidak pernah mengunjungi tempat tersebut karena Bella tak menyukai hal itu. Pergi bekerja dengan segala hal yang sudah dipersiapkan betul-betul oleh Bella. Yang ia mulai ketahui adalah, Bella merupakan orang yang terencana dan perfeksionis.
Bella kini masih bekerja di perusahaan ayahnya dan pernah Kaivan meminta wanita itu untuk berhenti tetapi ditolak karena ia masih ingin bekerja, lalu sebagai alasannya Bella berkata suatu saat nanti ia akan mengabulkan keinginan Kaivan yang satu itu. Namun entah kapan, karena pada kenyataannya mereka masih disibuki oleh masing-masing pekerjaan.
Arabella merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, ia memiliki satu kakak laki-laki yang saat ini memegang penuh Gunadyha Group karena ayah mereka, Ferrand, begitu percaya pada anak sulungnya yang juga bisa diandalkan seperti Bella. Kakaknya bernama Denadion Gunadyha, Bella selalu memanggilnya dengan sebutan Mas Dion. Mereka terpaut umur 6 tahun dan sekarang pria itu sudah menikah dan memiliki anak pria yang merupakan keponakannya. Mereka menetap di Jakarta dan setelah sekian lama, walau biasanya mereka akan saling menyapa lewat video call--kini Bella benar-benar bertemu dengan kakaknya. Well, Dion memang hadir di pernikahannya dulu, tapi Bella tidak bisa menghabiskan waktunya bersama sang saudara seperti sebelumnya karena 3 hari setelah pernikahan, Kaivan langsung ingin pergi ke Singapura.
"Hello... Kapan kalian sampai di Jakarta? Kok aku nggak tahu, Bel," ujar Dion yang kini baru saja turun tangga memakai baju polo biru dongker digendongannya ada anak lelaki yang berumur 7 tahun. Dibelakangnya seorang wanita yang hanya berbeda beberapa tahun dibanding Bella mengikuti, itu istrinya, Erika.
Bella sekilas melirik Kaivan di sampingnya dan tersenyum, ia menarik tangan pria itu untuk ikut bangkit berdiri menyambut kakaknya yang kebetulan sedang menginap di rumah Mama dan Papa, berlibur katanya.
"Kami baru saja sampai, Mas. Langsung kesini," Bella tersenyum manis. "Barang-barang semua keperluan juga masih ada di dalam mobil," katanya sebelum mendekat pada kakaknya dan memeluk sekilas. "How are you, Mas? I miss you, Sean," ia menyebut keponakannya ketika berhasil mencuri ciuman di pipi anak lelaki itu. Kemudian ia tersenyum pada Erika. "Mbak, long time no see. Sehat-sehat 'kan, ya?"
"Aku baik, Bel. Kamu gimana? Sudah lama banget ya kita gak ketemu," Erika berbasa-basi.
"Baik juga, Mbak, senangnya bisa ketemu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies | END
Chick-LitGetting to know Kaivan is bad luck for Karina. Karina loves that man--he has something that attracts her. But that something is called a sweet lies. "Every time I think, do I deserve to be side by side with you, Kaivan?" And then, marrying Kaivan mi...