11. Desire

2K 298 43
                                    

Maaf lama gak update 😭
Gantinya, hari ini doble update. Nanti agak maleman satu lagi ya

____________



____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Jeno, apa Renjun akan sering disini selama kau juga disini?" Tanya Jaemin setelah ia menyimpan barang-barang Renjun di hadapan Jeno.

Jaemin bertanya demikian setelah mendengar Jeno meminta beberapa pelayan menambah lemari di kamar Jeno untuk menyimpan barang yang barusan Jaemin bawa dari apartemennya.

Tadinya Jaemin pikir bisa saja Jeno mengajak Renjun tinggal di apartemennya, tapi setelah diingat kembali Jeno tak terlalu suka tinggal di apartemen, karena sama saja seperti mengurus rumah sendirian. Kalau di rumah orangtua mereka ada pelayan yang membantu.

"Mungkin, iya. Itu tergantung Renjun ingin tidaknya tinggal disini." Jawab Jeno.

Mendengar itu, Jaemin langsung mengambil keputusan juga. Kalau Renjun akan tinggal disini, maka Kaemin pun akan melakukan hal yg sama. Jaemin akan mencari berbagai kesempatan untuk terus bertemu Renjun. Untuk berinteraksi dengan submisif itu, dengan Renjun yang memintanya menjauh Jaemin justru akan melakukan hal sebaliknya.

Jaemin baru saja hendak menghubungi orang yang mengurus pekerjaannya di London, untuk memberitau kalau ia akan mengundur lagi kepulangannya.

Saat suara langkah yang tadinya terdengar cepat, berubah pelan terdengar oleh Jaemin. Begitu ia menoleh, ia melihat Renjun yang menatapnya sekilas sebelum mengalihkan diri pada Jeno.

"Kakak mengatakan apa?" Jeno bertanya itu pada Renjun yang langsung duduk di sampingnya.

"Boleh, kak Mark bilang selagi aku betah tinggal disini. Ia tak keberatan."

Jaemin pikir mungkin Jeno meminta Renjun untuk berbicara pada Mark kalau ia akan tinggal dengan Jeno disini.

Lalu Jaemin melihat Renjun yang mengerutkan dahinya saat melihat beberapa tas yang Jaemin bawa tadi, berisi barang-barang anak itu.

"Beberapa lagi masih ada di apartemenku. Kalau kau ingin mengambilnya, datang saja ke apartemenku." Kata Jaemin pada Renjun dengan senyum tipis.

Terlihat Renjun yang mematung, kemudian menatapnya dengan mata yang membulat. Kepalanya menggeleng kecil, isyarat untuk tak berbuat lebih dari ini atau mungkin agar dirinya tak mengatakan apa yang sempat terjadi antara mereka di apartemen Jaemin.

Tapi Jaemin tak peduli atas peringatan itu, Jaemin bersikap seolah tak merasa bersalah. "Kemarin Jeno memintaku mengambil barangmu, dan aku membawanya sebagian."

"Memangnya berapa banyak lagi barang Renjun yang masih di apartemenmu?" Itu Jeno yang mengajukan pertanyaan.

"Ada sebagian kecil lagi, tapi mungkin itu beberapa barang penting juga." Jawab Jaemin masih menikmati raut wajah Renjun.

Forgetting You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang