27. Sibling bond

1.8K 258 63
                                    

Aku beneran minta maaf karena lama updatenya, soalnya aku ngdraft dulu biar kalian gak ngerasa 'nanggung' bacanya. Dan aku updatenya nanti lebih dari dua part, tapi gak akan sekaligus aku up semuanya juga. Jadi kalo yang gak mau setengah-setengah bacanya tungguin aja sampe malem baru kalian baca semuanya sekaligus. 

Tapi menurutku, ini satu partnya aja udah panjang. Karena lebih dari seribu kata, padahal biasanya aku nulis per partnya cuman sampai seribu kata.

Sekali lagi, yang gak mau nanggung bacanya tungguin sampe malem ya? ^^
___________


Sekali lagi, yang gak mau nanggung bacanya tungguin sampe malem ya? ^^ ___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah saling berteriak tadi, Jeno dan Jaemin merasakan napas mereka memburu. Lama mereka saling mengeluarkan tatapan tajam Jaemin memutus kontak mata lebih dulu. Ia berdecak kemudian menyandarkan punggungnya, kepalanya rasanya berdenyut sakit.

Pikiran Jaemin kembali tertuju pada Renjun, perasaan anak itu sekarang bagaimana setelah mamanya mengatakan terang-terangan ketidak inginannya atas kehadiran Renjun disini. Jaemin tau bagaimana Renjun yang selalu senang atas penerimaan mama pada dirinya, Renjun pernah mengatakannya sendiri pada Jaemin kalau ia begitu menyayangi mamanya.

Dulu mamanya begitu antusias saat Renjun mau memanggilnya mama, dan Renjun pun sama. Namun saat itu Renjun lebih dulu meminta izin pada Jaemin juga untuk mengakuinya sebagai mama Renjun. Padahal saat itu Renjun sudah menjadi kekasih Jeno, tapi anak itu tetap meminta izin padanya sesaat sebelum ia mulai mau memanggil mama dan tanpa diikuti nama Jeno dan dirinya. Karena sebelumnya Renjun selalu dengan susah memanggil mamanya, dengan; mama Jeno atau mama Jaemin.

Sekarang bagaimana hancurnya Renjun dengan kenyataan kalau sosok yang ia panggil mama itu malah menolak kehadirannya. Ditambah Jaemin pun sering menjadi teman berbagi cerita anak itu yang benci pada kenyataan kalau dirinya ini sosok yang dibuang, benci yang Renjun maksud karena setiap ia sadar atas identitas dirinya selalu membawa sedih pada relungnya.

Jaemin sekarang merasa ikut sedih dengan fakta bahwa mama Jaemin pun mendorong Renjun pergi. Mungkin ini akan membawa perasaan Renjun jauh lebih hancur lagi.

Ia juga ingin tau sebenarnya hari itu Renjun mengajaknya bertemu untuk apa, anak itu mengirim pesan lewat kak Mark dan memintanya bertemu untuk berbicara. Sementara saat mereka baru saling melempar senyum di tempat yang Renjun tentukan, Jeno keburu datang dan menghajarnya. Sampai tak ada waktu untuk ia dan Renjun berbicara. Dan sampai sekarang Jaemin penasaran apa yang hendak disampaikan submisif itu.

Dan Jaemin belum sempat memberi bentuk cinta yang sebenarnya pada Renjun, Jaemin belum pernah diberi kesempatan untuk menaruh perhatian pada Renjun melebihi seorang teman atau calon kakak ipar. Jaemin ingin tau rasanya mencintai Renjun tanpa adanya penyebutan kalau ia adalah pengkhianat, ia ingin tau bagaimana saling mencintai dengan Renjun tanpa adanya rasa bersalah yang bercokol karena Renjun adalah tunangan kembarannya. Jaemin ingin merasakan jadi Jeno yang bisa memiliki Renjun.

Forgetting You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang