Sesampainya Hino dan Divan di rumah. Divan yang selalu mandi terlebih dahulu kini tiba tiba langsung merebahkan dirinya di kasur. Entah karena apa ia merasa bahwa badannya sangat pegal pegal.
"Ga mandi dulu?" Tanya Hino.
"Nggak, cape banget aku hari ini" ucap Divan.
"Yaudah istirahat aja, jangan sampe ke cape an" ucap Hino lalu berjalan ke arah kamar mandi.
Saat Divan hendak memejamkan matanya ia mendengar bel rumah berbunyi. Divan segera turun dari atas kasur membuka pintu memperlihatkan ibunya, om Galih dan Reva di gendongan om Galih.
"Divan" panggil Giselle lalu memeluk Divan. Menyalurkan rasa rindu nya.
"Kenapa ma?" Tanya Divan langsung ke inti.
"Mama cuma mau berkunjung aja, katanya kamu tinggal bareng temen kamu? Di mana dia?" Tanya Giselle. Memang Giselle belum tau siapa Hino karena saat Reva di jemput untuk pulang, yang menjemput adalah om Galih sedangkan Giselle tidak ikut.
"Dia masih mandi, masuk dulu ma" ucap Divan.
"Tata!!! Abang mana?" Tanya Reva.
"Masih mandi" ucap Divan tersenyum ke arah Reva.
"Siapa sayang?" Tanya Hino yang baru saja keluar.
Divan melotot ke arah Hino. Begitu pun Hino yang kaget dengan kehadiran orang tua Divan.
•
•
•
Keadaan ruangan itu sangat sepi kali ini. Bahkan Reva yang biasa mengoceh sekarang ikut diam sambil menundukkan kepalanya mengikuti kedua kakak dan Abang nya itu.
"Kalian punya hubungan?" Tanya Giselle mendahului.
Hino dan Divan saling menatap lalu Hino tersenyum tipis mengisyaratkan bahwa semua akan baik baik saja.
"Iya" jawab Hino.
"Berapa lama?" Tanya Giselle lagi.
"Sekitar 3 bulan" jawab Divan.
"Mama ga tanya kamu, mama tanya ke dia" ucap Giselle.
"3 bulan, waktu itu kita ga terlalu kenal, sampai akhirnya saya merasa bahwa saya menyukai Divan" jelas Hino lantang.
Giselle hanya mengangguk lalu menoleh ke arah Divan.
"Mama ga nyangka kamu kaya gini" ucap Giselle lirih.
"Maaf" ucap Divan.
"Saya mau memberi tahu bahwa saya perlahan bisa menerima kamu, untuk hal ini saya tidak ikut ikut, semua keputusan ada di tangan kamu Divan" ucap Galih.
"Makasih om" ucap Divan.
"Bisa kamu memanggil saya seperti layaknya anak saya sendiri?" Tanya Galih.
"Iya yah" ucap Divan membuat galih tersenyum.
"Mama kecewa tapi mama tau kamu juga punya hak buat bahagia sayang, jadi seperti jawaban ayah kamu, semua keputusan berada di tangan kamu" ucap Giselle yang tadinya memasang muka serius menjadi tersenyum lalu memeluk Divan dan Reva.
"Kamu ikut sini" ucap Giselle menyuruh Hino ikut bergabung.
Setelah selesai dengan acara berpelukan itu Divan dan Giselle berada di dapur untuk memasak makan malam untuk mereka.
"Gimana sekolah kamu?" Tanya Giselle pada Divan.
"Lancar, kemaren aku meraih juara satu olimpiade matematika, mama bangga gak sama aku?" Tanya Divan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is You (B×B)
Teen FictionDivan Aires Saputra laki laki yang berparas cantik, lucu, dan manis tapi tidak dengan otak dan kelakuannya. Hilmino Adresa Gibran, laki laki yang tidak irit bicara tapi juga tidak banyak bicara. Berpenampilan seperti Laki laki pada umumnya hanya s...