FIRST DATE KOK..

17.1K 421 58
                                    

takut diteror karena udah pada demen banget sama cerita ini *katanya

cek propil ada cerita baru geisss tapi lanjut nantii

VOTE KOMEN YG BANYAK!

MASIH PERLU WARNING KALO CERITA INI ADA PLUS PLUS NYA? OKE ENJOY!!

----

"Om Dewaaaa!" Dengan semangat membara, Shera menyambut sang om sekaligus kekasihnya sambil berlari ke arah pintu. Huhu, om Dewa kesayangannya ini baru pulang kerja. Katanya lembur. Sedangkan tadi ia pulang sekolah dijemput ojek online.

"Om Dewaa om Dewaaa," Manjanya Shera yang tak pernah berubah, gadis itu langsung menubruk pamannya dengan semangat. Bergerak-gerak dalam pelukan Dewa seolah menunjukkan betapa ia rindunya pada laki-laki itu. Sang laki-laki hanya tertawa menanggapi.

"Sayangg, lepas dulu dongg. Om baru sampai loh ini. Masih kotor. Peluknya nanti ya abis om mandi?"

"Ih, om ga kangen aku ya?!" todong Shera dengan bibir mengerucut. Huh, om nya ini sangat tidak peka kalau dirinya kangen setengah mati.

"Kangen, sayangkuu. Tapi kan om belum bersih-bersih. Kamu udah mandi kan? Emang mau mandi lagi malem-malem gini karena kotor kena kuman?"

Shera menggeleng cepat. Buru-buru melepaskan pelukannya dan mempersilakan Dewa membersihkan diri terlebih dahulu. "Yaudah om mandi aja. Aku tunggu di depan TV."

"Iya, sayanggg." Sebelum pergi, Dewa sempat meninggalkan kecupan di kening gadisnya itu.

Pria matang itu berlalu ke kamar mandi. Membasuh dirinya cepat-cepat, berganti pakaian cepat-cepat dan dengan cepat-cepat pula menyusul sang gadis yang sudah menunggu. Dewa hanya menggunakan celana pendek sebagai kostum malam ini. Penyebabnya yaa hanya karena tidak mau Shera terlalu lama menunggu. Kasian kekasihnya itu.

"Nonton apa nih, sayang?"

Shera menengok seketika saat mendengar pertanyaan dengan suara om nya itu. "Kartun, omm." jawabnya sambil mengode Dewa supaya segera mendekat.

Begitu om plus pacar nya itu duduk, gadis SMA itu langsung nemplok pada tubuh Dewa. Menimbulkan tawa kecil dari pria dewasa itu.

"Om Dewa,"

"Apa, sayang?" jawab Dewa sembari merangkul bahu gadisnya.

"Besok kerja?"

"Kamu mau ngajak ke mana?" Bertahun-tahun mengurus Shesa, laki-laki itu tentu hafal bagaimana tabiat keponakannya itu. Bahkan urutan pertanyaan yang akan dilontarkan Shera pun ia bisa menebak (sebenarnya). Tapi pura-pura tidak paham.

Gadis itu meringis. "Yaa mau jalan-jalan aja." jawab Shera. Dirinya yang berakting ngambek, mengerucutkan bibir lucu sambil menggerak-gerakkan jarinya memutar di dada Dewa. Membuat pola abstrak di sana yang berhasil membuat sang om kegelian.

"Aku kan udah lama ga nonton film. Jadi mau ajak om Dewa nonton besok. Tapi kalo om Dewa nya sibuk yaudah." Sembari sok tidak apa-apa jika om pacar menolaknya, Shera mengalihkan pandangan ke arah lain.

Dewa terkekeh gemas. Mengacak pelan rambut keponakannya lalu mengecup puncak kepala gadis SMA itu. Aduh, Shera nya ini kenapa menggemaskan sekali sih? Kan ia tidak tahan.

"Om besok ga sibuk kok, sayang. Kalaupun sibuk juga om akan tetep tunda semua pekerjaan biar bisa nemenin kamu nonton."

Pipi Shera memerah malu. Wajahnya menelusup di dada Dewa untuk menyembunyikan pipi merah merona nya itu. Namun, sang om malah menahan wajahnya supaya tetap menegak.

OM DEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang