• satu kata buat cerita ini👉
• satu kata buat Om Dewa 👉
• satu kata buat Shera 👉
• satu kata buat Vera 👉
• satu kata buat othor 👉
ISI WOYYY! itung-itung komen awkawkk
VOTMEN KENCENGIN CUSSSSSS
————
"Dia bukan siapa-siapa Om. Kamu hanya perlu tau itu. Vera ga ada hubungan sama Om. Sedikit pun engga."
"Vera itu bukan siapa-siapa, Ra. Dulu, Om emang pernah deket sama dia. Kita kenal waktu masih kuliah,"
"Awalnya cuma kenal karena ada tugas bareng aja. Tapi lama-lama, om sama dia makin deket. Beberapa kali jalan bareng. Nonton bareng, makan bareng. Om anggap dia sebagai sahabat yang baik."
"Tapi tiba-tiba Vera ngomong kalo dia suka sama Om. Om yang waktu itu ga tau harus gimana, ya cuma iya-iya aja. Vera seneng karena ngira Om juga punya perasaan yang sama. Padahal Om sendiri belum tau gimana perasaan yang sebenernya ke dia."
"Vera selalu nempel. Sampai orang-orang mikir kalo kita pacaran. Om sama dia ga mengelak. Tapi juga ga membenarkan. Semuanya berjalan normal."
"Mungkin karena terlalu sering ketemu atau terbiasa kemana-mana berdua, Om jadi mulai ngerasa ada perasaan lebih ke dia. Mulai membalas perasaan dia. Perasaan yang sepertinya sampai saat itu pun masih dirasakan Vera. Akhirnya Om memutuskan untuk memperjelas maksud Om."
"Waktu itu jam makan siang. Om sama Vera udah janjian buat makan bareng. Di sebuah kafe yang dia pilih. Hati Om udah mantap buat mengakui semuanya. Rencananya juga Om mau ngajak dia ke arah yang lebih serius. Hari itu Om akan melamar Vera meskipun di tas Om cuma ada cincin sederhana yang om beli pakai uang tabungan."
"Om sama dia makan siang bareng sambil ngobrol-ngobrol kecil. Baru setelah selesai makan siang, Om mau ngomong soal rencana Om ngajak dia nikah. Tapi Vera udah lebih dulu menyela. Mau ngomong penting katanya."
"Om cuma bisa ngangguk mempersilakan dia ngomong dulu. Vera keliatan ragu. Tapi akhirnya dia ngomong juga,"
"Vera ngomong kalo orang tuanya nyuruh dia nerusin pendidikan ke Australia. Dan Vera ga punya kesempatan untuk menolak itu semua atau dia harus ke luar dari rumah saat itu juga. Memang berat ancaman orang tuanya. Makanya dia memilih untuk berangkat ke Aussie."
"Dan kamu tau? Ternyata dia berangkat siang itu juga. Setelah makan siang dan cerita soal itu ke Om, dia langsung berangkat. Keluarga Vera udah jemput dia untuk langsung diantar ke bandara. Jadi makan siang itu adalah makan siang terakhir bagi Om dan Vera. Cincin yang Om beli pada akhirnya ga pernah sampai ke dia."
"Setelah Vera di Aussie, kita masih sering kontakan. Beberapa kali juga dia telfon Om. Kangen katanya. Tapi itu cuma berlangsung satu bulan pertama. Bulan-bulan berikutnya intensitas chat apalagi telfon Om sama Vera berkurang drastis. Sampai lama kelamaan dia hilang. Om kehilangan kontak Vera. Chat terakhir yang Om kirim sama dia ga dibales."
"Om sama sekali ga tau kabar dia. Mau tanya ke keluarganya pun ga bisa. Keluarga Vera ga menerima Om. Om benar-benar kehilangan dia. Hingga tadi pagi itu, dia tiba-tiba datang..."
"Di saat Om udah merasa bahagia dengan keadaan Om sekarang ini bersama kamu."
Cerita panjang dari Dewa membuat Shera tertegun. Jujur, hatinya teriris mendengar ini semua. Meskipun harus ia akui, dirinya tidak bisa menghilangkan Vera dari hati Dewa. Perempuan itu adalah cinta pertama kekasihnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
OM DEWA
RomantiekDewa si CEO kaya yang tiba-tiba kepincut gadis muda. Gadis menggemaskan bernama Shera, masih menginjak sekolah menengah atas tingkat kedua. Tentu umurnya dengan sang gadis sangat jauh berbeda. Meski demikian, umur tua ia abaikan. Dengan keteguhan ha...