HONEYMOON

23.6K 288 8
                                    

VOTE KOMEN JANGAN LUPAA!

———

Hari baru sebagai pengantin baru. Maunya kemana-mana selalu berdua. Shera yang memang dasarnya manja, kini menjadi lebih manja. Sang suami pun selalu bersedia memanjakannya.

Sudah dua hari mereka mencecap status sebagai pasangan suami-istri. Hari pertama setelah pernikahan alias kemarin, seluruh waktu hanya dihabiskan di rumah. Melakukan apalagi kalau bukan seks. Dewa yang ingin. Laki-laki itu sungguhan sudah jatuh dalam pesona lubang vagina Shera. Si perempuan penurut yang iya-iya saja asal yang mengajak adalah suaminya.

Tadi pagi mereka juga akan melakukannya. Saat sedang mandi. Tapi baru sempat kepala penis Dewa masuk, Shera sudah merengek kedinginan. Katanya lapar juga. Terlampau lelah juga dijadikan alasan oleh perempuan itu. Bagaimana tidak? Mas suami menggempurnya habis-habisan semalam. Dewa tak memberinya waktu istirahat sedikitpun.

Tidak berangkat ke kantor dan hanya bermesraan dengan istri tanpa melakukan hal lain sepertinya akan menjadi salah satu kegiatan favorit Dewa. Laki-laki itu menikmati saat Shera nemplok manja padanya seperti ini. Mengusap-usap kepala Shera, mengecup kening Shera. Aduh, ia menyukai semuanya.

"Mas..." panggil istrinya dengan kepala sedikit mendongak.

"Apa, sayang?"

"Mau jalan-jalan." pinta Shera sambil memasang wajah lucunya. Wajah lucu yang membuat Dewa gemas sampai-sampai mencubit pipinya.

"Aku bosen di rumah mulu. Mas ga ngajak aku ke luar sama sekali. Padahal kan aku pengen jalan-jalan juga." sambung perempuan itu. Kini bibirnya mengerucut. Shera tengah menyindir sang suami yang asyik mengajaknya berduaan di kamar untuk berhubungan hangat.

Dewa tertawa kecil. Bukannya marah, ia malah semakin gemas dengan sindiran istrinya itu. Belum tau saja wanita muda itu kalau ia berencana mengurung Shera selama seminggu ini di rumah untuk menikmati masa pengantin baru mereka.

"Ya udah iya, mas ajak jalan-jalan kamu. Ke Maldives mau? Sekalian bulan madu."

Tanpa ragu lagi, Shera langsung mengangguk cepat. Menatap suaminya penuh semangat.

"Kapan kita berangkat ke sana?"

Melihat raut penuh harap yang ditampilkan istrinya, Dewa tak mampu menjawab dengan kata 'besok'. Maka dari itu ia mengatakan, "Nanti siang ya? Mas suruh Alex pesenin tiketnya sekarang." ujarnya menyebut nama sang sekretaris yang memang andal dalam hal seperti ini.

Yaa meskipun perintahnya kali ini tidak berhubungan dengan pekerjaan di kantor. Namun Dewa berjanji akan menambahkan bonus pada gaji karyawannya ini.

Shera menunggu dengan sabar suaminya yang tengah menelepon pak Alex. Perempuan itu mengamati wajah tampan Dewa dari bawah sini. Rahang tegas suaminya yang membentuk garis wajah super tampan membuat siswi SMA itu terkagum-kagum.

Lebih kagum lagi saat Dewa memberikan gerakan mengangguk untuknya.

"Yessss!" Dirinya berseru senang. Menubruk Dewa lalu memeluk erat laki-laki itu. "Makasih, massss!" ujarnya berbunga-bunga.

"Sama-sama, sayangg." balas suaminya sambil tertawa kecil.

• • •

Maldives.

Negara indah dengan pesona alamnya yang tak main-main. Semua mata yang memandangnya pasti jatuh cinta. Seperti Shera saat ini. Perempuan itu tak henti-hentinya berdecak kagum saat melihat keindahan alam yang disajikan di depan matanya. Sungguh, ini terlalu indah untuk dilewatkan. Bahkan rasanya ia tak ingin berkedip.

"Mas, bagus banget ya." Shera menarik pelan baju sang suami supaya Dewa turut melihat apa yang ia maksud.

Laki-laki itu mengangguk pelan. "Lebih bagus kamu." ujarnya sembari mengelus pipi istrinya itu. Hal ini membuat Shera sadar bahwa sedari tadi, sejak dirinya terkagum-kagum, Dewa hanya memandanginya. Bukannya menikmati pemandangan indah karya Tuhan di hadapan mereka.

Pasangan itu menunggu sampai matahari tenggelam baru masuk ke penginapan. Sebenarnya mereka baru sampai. Setelah penerbangan tujuh jam lebih dan perjalanan ke lokasi ini yang lumayan memakan waktu.

Dewa menghempaskan tubuhnya di atas kasur sambil mengamati istrinya yang tengah berjalan ke kamar mandi. Dirinya tidak bisa menahan senyum. Astaga, kini ia bisa dengan bangga menyebut Shera sebagai istrinya. Sebagai istri yang paling dicintainya. Dalam otak laki-laki itu sudah tersusun rencana mengajak Shera liburan ke tempat indah di negara ini. Semuanya hanya untuk Shera.

"Semoga Shera ga bosen sama liburannya." gumamnya.

Setelah sang istri beberapa menit di kamar mandi, pria itu baru sadar bahwa Shera sedang membasuh diri. Dewa mendengus, 'kenapa istrinya tidak mengajak kalau mau mandi, kan bisa mandi bersama'.

Tak begitu lama Shera keluar. Perempuan itu bernyanyi-nyanyi kecil menggumamkan sebuah lagu. Kakinya mengayun ke tempat tidur untuk menepuk pelan kaki suaminya yang memejamkan mata.

"Mas, mandiii... Bauuu tau." ujarnya sambil sedikit menggoyang-goyangkan kaki Dewa.

Laki-laki itu membuka mata perlahan. Saat sudah terbuka, bola mata Dewa rasanya akan melompat keluar saat itu juga. Ya, suami Shera itu melotot.

"Kok melotot? Mandi mandi mandiii massss."

Dewa mengangguk kaku. "Eh, iya, sayang." Tubuhnya melompat turun dari atas tempat tidur. Mengecup sekilas pipi wanitanya yang masih basah lalu melangkah cepat menuju kamar mandi.

Buru-buru Dewa mengguyur tubuhnya dengan air. Menggunakan sabun secepat kilat. Yang penting ada aroma harum pada tubuhnya. Selesai mandi, tubuh atletisnya dihanduki karena hendak memakai deodoran. Bulir-bulir air yang masih tersisa dibiarkan begitu saja. Dirinya tampak hot dengan tampang begitu.

Kaki Dewa bergerak ke luar dari kamar mandi. Bibirnya hendak memanggil Shera. Tapi urung saat melihat wanita itu tengah menatap ke luar penginapan dengan posisi tubuh sedikit menunduk dan hampir menempel pada kaca. Dan kalian tau, Shera masih memakai handuk kimono nya.

Tak perlu waktu lama laki-laki itu langsung mendekati sang istri. Berdiri di belakang Shera dan tentunya disadari perempuan muda itu.

"Eh, mas? Udah selesai."

Dewa mengangguk kecil. Bukan itu yang menjadi urusannya sekarang.

Kedua tangannya nangkring di pinggang sang istri. Tampak Shera tampak tidak terganggu. Namun perlahan-lahan, tangan kekar itu mulai bergerak ke depan. Dewa mendekap tubuh istrinya hingga halusnya handuk yang dipakai Shera bisa ia rasakan. Aroma sabun satu sama lain pun bisa dicium dengan hidung masing-masing. Belum lagi wangi maskulin dari deodoran Dewa yang membuat Shera terhanyut.

"Kamu belum ganti baju, sengaja godain mas ya?" Sembari mengecup leher istrinya, Dewa bertanya.

• • •
LANJUTAN ADA DI PDF YAKKK!!
🥰🤩☺️😘

OM DEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang