VOTE KOMEN YANG BANYAK! KLO RAME BAKAL RAJIN UP YUKK YUKK SUPPORT CERITA INI
————
Ada perubahan dengan om nya dan itu membuat Shera takut. Kini om Dewa tidak lagi berusaha menyentuhnya. Padahal biasanya laki-laki itu selalu ingin melakukan kontak fisik dengannya. Mulai dari pelukan hangat atau yang teranyar pria matang itu melakukan kontak langsung dengan vaginanya. Hanya dielus-elus nikmat kok.
Di samping bingung dan takutnya Shera, ada rasa takut lain yang dirasakan Dewa. Murungnya laki-laki itu adalah hanya karena keponakannya. Bahkan di kantor pun ia sering tak fokus karena memikirkan gadis muda itu.
Apalagi saat di rumah. Kepala dan hati Dewa semakin terisi penuh oleh Shera. Tak hanya soal rasa cintanya pada siswi SMA itu tapi juga karena kesalahan yang sudah terlambat ia sadari. Kini laki-laki matang yang tengah bertelanjang dada itu tengah duduk nyaman bersandarkan kepala ranjang. Pikirannya masih tertuju pada sang keponakan.
"Goblok banget baru sadar sekarang. Selama ini gue selalu cium Shera. Bahkan mainin memeknya meskipun dari luar celana dalam. Tapi kenapa gue baru sadar sekarang kalo yang gue lakuin itu salah." Dewa menunduk sambil menggusak rambutnya frustasi. "Kasian Shera. Maafin om ya, Ra." gumamnya.
Sepenggal kalimat dari Dewa membuat kita tau alasannya tak lagi melakukan kontak fisik dengan sang keponakan. Laki-laki matang itu baru mendapat kesadarannya setelah terlalu jauh 'menyentuh' sang keponakan.
Di luar kamar tepatnya di sofa depan televisi. Duduklah gadis cantik yang tampak gelisah. Beberapa kali kepalanya menengok ke arah pintu kamar yang masih setia tertutup. Shera menunggu seseorang. Tepatnya sang om yang masih belum tampak keluar kamar. Padahal ini hari libur. Biasanya Dewa akan keluar kamar dan menemaninya menonton televisi di sini. Tapi sekarang hanya ada ia sendiri.
"Om Dewa masih belum keluar juga." kata Shera dengan bibir mengerucut. "Kenapa ya, om Dewa sekarang jadi pendiem gitu. Aku ga suka deh. Om Dewa kayak berubah." Kedua tangannya melipat di depan dada. Menunjukkan ketidaksukaan nya.
Di dalam kamar, Dewa masih merenung. Pikirannya melayang membayangkan sang keponakan. Rasa bersalah merebak jika mengingat kedua orang tua gadis itu.
Shera menjadi yatim piatu saat kelas lima sekolah dasar. Orang tuanya yang kerap bepergian ke luar negeri meninggalkan sekaligus menitipkan putri mereka kepada sang paman dengan alasan keduanya akan segera pulang. Perjalanan yang ditempuh memang tidak terlalu jauh. Masih dalam kawasan negara yang sama.
Tetapi maut tidak ada yang tau. Tinggal beberapa menit lagi mendarat di bandara, pesawat yang ditumpangi kedua orang tua Shera terlibat kecelakaan. Keduanya meninggal. Meninggalkan putri mereka yang saat itu sedang dalam perjalanan bersama sang om untuk menjemput.
Dewa dan Shera tentu terpukul. Bahkan gadis itu sempat mengurung diri di kamar dan menolak untuk makan sampai tiga hari. Pada hari ketiga, Dewa memaksa untuk mendobrak pintu kamar keponakannya. Terlihat Shera tengah meringkuk di atas tempat tidur sambil memeluk foto kedua orang tuanya. Gadis itu mengigau.
Pada akhirnya dokter keluarga datang berkunjung. Shera demam. Membuat om nya panik dan ketakutan setengah mati. Pikiran buruk memenuhi otak Dewa. Tidak, ia tidak mau kehilangan lagi. Maka dari itu Shera yang dalam masa pemulihan dibawa pindah ke kediamannya. Meninggalkan rumah mendiang orang tua gadis itu dengan dipasrahkan kepada seorang penjaga yang masih setia. Kehidupan baru Shera dan pamannya dimulai.
Sedikit latar belakang Dewa, laki-laki itu adalah lajang sampai umurnya sekarang ini. Lajang dengan tanggungan gadis muda yang merupakan keponakannya. Dewa sudah menganggap Shera seperti anaknya sendiri. Gadis lugu, ceria, menyenangkan. Begitulah ia melihat Shera.

KAMU SEDANG MEMBACA
OM DEWA
RomanceDewa si CEO kaya yang tiba-tiba kepincut gadis muda. Gadis menggemaskan bernama Shera, masih menginjak sekolah menengah atas tingkat kedua. Tentu umurnya dengan sang gadis sangat jauh berbeda. Meski demikian, umur tua ia abaikan. Dengan keteguhan ha...