KENYATAAN KEJUTAN

11.8K 346 53
                                    

aku ga berhenti-berhenti ketawa karena baca komen kalian di part sebelumnya. ngakak banget 🤣🤣 pada sebel ye ternyata cuma mimpi wkwkk. abisnya ga tega kalo kejadian beneran

UDAH BACA AJA VOTE KOMEN JANGAN LUPA!! cusss

: Rajin amat tumben
👉 Mau malak kalian soalnya 🙊🤤😚

————

"Om, Om kan mau ngajak nikah aku,"

"Iya, Ra."

"Tapi katanya, Om itu ga boleh nikah sama aku."

Dengan mata bulatnya, Shera mendongak menatap sang om yang juga tengah menunduk untuk melihatnya. Gadis itu memasang wajah lucu sampai-sampai membuat Dewa gemas.

"Kenapa ga boleh?"

"Kan Om itu omnya aku. Aku keponakannya Om. Emang bisa nikah?"

Dewa tersenyum tipis. Dengan gerakan pelan melepaskan tangan Shera yang memeluk tubuhnya. Laki-laki itu berdiri dan menuju kamar. Menimbulkan kerutan di kening keponakannya yang kebingungan.

"Om mau ke mana?" Pertanyaan gadis itu hanya dibalas senyuman oleh Dewa. Langkahnya terus bergerak menuju kamar. Shera menunggu dengan penuh pertanyaan. Hingga om nya kembali sambil membawa beberapa kertas. Dewa duduk di tempatnya semula.

"Coba kamu liat ini." ujar laki-laki itu sambil menyerahkannya kepada Shera.

"Ini apa?"

"Baca ini." Telunjuk Dewa menunjuk tulisan berjajar yang ada di lembaran kertas itu. Menunjuknya secara bergantian.

Shera mengamati tulisan itu lamat-lamat. Sampai memicing hingga indera penglihatannya itu berhasil menemukan suatu kejanggalan di sana.

"Kok beda ya?" tanyanya menunjukkan nama ayah dari papa dan om nya yang berbeda.

Dewa mengangguk.

"Om sama papa kamu itu bukan saudara kandung. Dulu, ayah om sama ayahnya papa kamu temen deket. Bisa dibilang sahabatan. Tapi suatu hari ayah Om meninggal karena sakit. Nyusul ibu Om yang udah meninggal lebih dulu."'

"Karena ga ada saudara yang mampu nampung Om, akhirnya kakek kamu dateng dan ngajak Om untuk tinggal di rumahnya. Waktu itu Om masih kelas empat SD. Sedangkan papa kamu udah SMP. Om sama papa kamu langsung deket banget kayak saudara kandung. Meskipun cuma saudara angkat, papa kamu perlakuin om baik banget."

"Kok aku ga tau soal ini?"

"Om kira ini ga akan penting buat kamu."

"Penting dong! Masa ga penting sih. Kan urusannya sama pacar aku."

Dewa tergelak mendengar jawaban sewot kekasihnya yang diucapkan dengan menggemaskan. Laki-laki itu mengecup gemas hidung Shera sambil sedikit menggigitnya. Menimbulkan pekikan dari gadis itu.

"Akh! Om Dewa kebiasaan." sungut Shera, pura-pura ngambek.

"Hahaha." Tawa tanpa dosa meluncur dari pamannya. Dewa mengusap-usap hidung Shera yang memerah.

"Udah nih, udah cantik lagi." ujarnya. "Kamu ganti baju gih. Kita ke butik sekarang."

"Ngapain?"

"Fitting gaun dong, sayang. Katanya mau nikah."

• • •

Dua hari setelah mendapatkan gaun idaman yang diinginkan Shera. Kini waktunya memakai gaun itu. Memang secepat itu mengurus acara pernikahan bagi Dewa. Pesta privat yang hanya mengundang kerabat benar-benar dekat dilaksanakan. Tadi pagi Shera dan laki-laki dewasa itu sudah sah menjadi pasangan suami-istri.

OM DEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang