Ini part 3 khusus adegan dewasa, ini sangat panjang jadi untuk dibawah umur tolong jauh-jauh.
LANGSUNG SKIP KE PART 3 YANG AMAN AJA!!! Okaii!
Gak baca part ini gak ngaruh kok, soalnya gemes aja mau nulis versi smut.
_
"Pagi mas sayang." Suasana pagi ini sangat berbeda, mungkin karena semalam mereka sudah saling mencurahkan isi hati.
Malino tersenyum lebar, "pagi sayang" balasnya yang membuat Helina mendekat.
"Kenapa?" Tanya Malino bingung, karena Helina hanya berdiri di hadapannya tanpa berbicara.
Dengan sedikit kesal, Helina mengerucutkan bibirnya "mas mah! Suami orang-orang tuh kalau pagi-pagi ya cium istrinya" dengan wajah yang merah karena malu, ini pertama kalinya Helina meminta hal yang memalukan sksksks tapi dia mau kayak istri-istri di luar sana.
Malino kembali tersenyum lebar, ia menarik pinggang istrinya. Helina sedikit kaget kemudian menatap suaminya yang pagi ini begitu tampan.
"Pagi istriku." Ucapnya sebelum mendaratkan bibirnya ke bibir ranum Helina. Hal ini membuat sang istri ikut tersenyum.
Saling membalas yang tanpa sadar Helina sudah terangkat dalam pelukan Malino.
Pria itu membawa tubuh Helina ke ruang tengah, dan menjatuhkan tubuh istrinya itu ke sofa. Ia melonggarkan dasinya, Helina yang menatap hal itu dari bawah hanya terdiam sambil menatap kagum, Suaminya sangat tampan!
"Apa pagi ini saya gak usah ke pabrik ya?"
Helina melotot, "eh mana bisa begitu." Ucapnya yang ingin bangun namun segera ditahan Malino.
Tangannya yang besar mampu menahan dua tangan Helina yang kini bersilang di atas kepala perempuan itu.
Satu tangan Malino ia gunakan untuk mengambil handphonenya, "Pagi Jati, tolong kosongin jadwal saya satu hari ini. Ada urusan penting." Setelahnya ia mematikan panggilan itu dan menaruh handphone ke meja yang tepat di samping mereka.
Helina hanya terdiam, sambil terus menahan rasa gugupnya. Ia tidak kuat dengan sikap suaminya pagi ini, sangat tergesa-gesa tapi Helina suka.
Malino kembali mendaratkan bibirnya, kali ini ia melakukannya sedikit kasar, lidahnya mengabsen dengan baik setiap sudut dalam mulut Helina. Membuat gadis yang tak pernah merasakan ciuman sebrutal ini agak kebingungan. Malino menarik tangan yang tadi mengunci tangan istrinya itu.
Tanpa melepas tautannya, tangan kanan Malino dengan lembut membelai perut rata Helina di balik kaos tipis hijau yang Helina pakai, hal ini membuat Helina merasa kegelian sesekali ia tersentak kaget karena Malino yang menekan beberapa titik di bagian perut bawahnya.
Dengan sekali tarikan kaos tipis yang Helina pakai sudah lepas.
Malino membasahi bibirnya, "I want you Helina." Ucapnya sambil membelai wajah istrinya itu.
Helina tersenyum kedua tangannya terangkat untuk mengelus rahang Malino, "you can do as you wish sir" Ucapnya sebagai izin.
Tidak menunggu lama, Malino mengangkat tubuh Helina dan membawanya ke lantai dua sambil terus melumat bibir manis Helina, kakinya berjalan menuju kamar utama yaitu kamar Helina yang kini menjadi kamar mereka.
Helina dapat mendengar suara degap jantungnya yang berpacu begitu cepat. Setelah sampai Malino membaringkan tubuh Helina ke kasur, dari bawah ia dapat melihat se tampan apa suaminya itu. Sangat tampan definisi tampan sesungguhnya!
![](https://img.wattpad.com/cover/314783195-288-k365958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Playlist Hunlis
Short StoryPrivate universe Cerita" pendek Aku akan selalu kasih peringatan jika cerita mengandung unsur 21+