"Jadi hari ini apa yang ingin kau lakukan?" Pertanyaan Ben membuat Bibi melipat bibirnya sambil berpikir.
Ia kembali menatap Ben dan mengangkat bahunya, "tidak tahu, kalau senior?"
"Sudah ku bilang, berhenti memanggil ku senior. Cukup panggil Ben."
Bibi menggeleng "Err itu terdengar tidak sopan." Balasnya dengan wajah yang tidak setuju.
Ben menarik lengan Bibi agar duduk disebelahnya, "terserah mu saja" katanya dengan kepala yang kini sudah berbaring nyaman di atas paha Bibi.
Hal ini jelas membuat wajah Bibi memerah bukan main, ah dia benar-benar bingung dengan maksud dan tujuan seniornya itu! Kan disini tidak ada kamera kenapa harus bersikap romantis begini!? Bikin repot perasaannya saja.
"Bagaimana kalau kita pergi ke sea world??" Dengan wajah antusias Ben mengajak Bibi, matanya kini sudah kembali menatap wajah Bibi . Gadis itu tetap terlihat cantik walau dilihat dari bawah.
"Kita?" Tanya Bibi bingung sambil merapihkan rambutnya.
Ben bangkit dan mengangguk, "lalu? Kau ingin pergi dengan siapa?" Tanya Ben dengan wajah yang sudah masam.
"Ya tidak tahu sih, mungkin dengan managerku?"
"Hah yang benar saja, kau ingin membuat berapa banyak skandal hm?"
Pertanyaan Ben membuat Bibi hanya menampilkan senyum kotaknya.
Tak menunggu respon Bibi, Ben kembali berdiri. "Bersiaplah kita akan pergi ke sea world." Setelahnya ia ke kamar meninggalkan Bibi yang masih terdiam.
"Wah kau membawa apa saja?" Tanya Ben bingung karena melihat Bibi yang sudah menenteng keranjang piknik, "dan kau menemukan itu dimana?" Sambungnya yang semakin bingung.
Bibi memiringkan kepalanya kemudian menatap keranjang piknik yang ia pegang, "bagaimana jika kita piknik saja?"
Permintaan Bibi membuat Ben tertawa singkat, "wah"
"Senior ingin melihat ikan ya?" Tanya Bibi dengan wajah tidak enak karena ajakannya yang tiba-tiba. Dan ia sedikit sedih.
Ben menggeleng, "kau terlalu tiba-tiba Bibi, kenapa tidak bilang dari tadi?" Tanyanya yang membuat gadis itu hanya memamerkan deretan gigi putihnya.
"Ah! Gimana kita ke sea world lalu lanjut piknik???" Dengan semangat Bibi menyuarakan isi kepalanya.
Melihat bagaimana antusiasnya Bibi membuat Ben kembali tertawa, "kalau sudah begini tidak mungkin ku tolak kan? Ayok!" Dengan senyum yang semakin lebar Ben menarik tangan Bibi untuk keluar apartemen.
Ben langsung menjalankan mobil.
Keduanya sudah masuk kedalam sea world. Ben tersenyum gemas karena tingkah Bibi saat ini, "kau sangat senang ya?" Tanya Ben yang langsung diangguki Bibi dengan badan yang sudah menghadap ke Ben sepenuhnya.
"Rasanya benar-benar seperti pergi kencan!!"
Ben menarik tangan Bibi untuk digenggam, ia tersenyum "seperti tidak pernah kencan saja."
"Memang belum"
Balasan Bibi membuat langkah Ben terhenti ia menoleh saat Bibi juga ikut menoleh dengan kepala yang sedikit miring, "kenapa senior?"
Menahan senyumnya Ben menggeleng dan kembali melanjutkan langkahnya.
Keduanya menghabiskan waktu dengan penuh senyuman. Tak peduli jika banyak yang mengambil foto keduanya.
"Wah ini sangat menyenangkan!!"
Wajah Bibi sudah tidak panik seperti sebelumnya. Bagaimana tidak aura Ben sangat kencang hingga orang-orang langsung mengenalinya sekalipun keduanya sudah memakai masker, topi dan berpakaian se biasa mungkin agar tidak mencolok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playlist Hunlis
Short StoryPrivate universe Cerita" pendek Aku akan selalu kasih peringatan jika cerita mengandung unsur 21+