Annyeong!
Apakah ada yang masih menunggu kelanjutan Take You Home? heheEnjoy, janlup vomment nya ya🧡
Part 2
🍁
Seoul, Musim Panas 2020
Pagi harinya, Sehun terbangun dengan rasa pusing yang masih menderanya. Ia kemudian tersadar bahwa semalam ia mabuk berat. Mendapati bahwa ia terbangun di ranjangnya, pemuda itu menyimpulkan bahwa pasti Joohyun yang membawanya ke kamarnya. Ah, dia sudah banyak merepotkan Noona kesayangannya itu.
Setelah membersihkan diri, ia mendapati Joohyun tengah menyiapkan sarapan. Perempuan itu hanya menyapa Sehun dan tidak secerewet biasanya. Mereka menikmati sarapan dalam diam, tidak seperti biasa yang diiringi oleh obrolan ringan.
"Noona, semalam... Apa aku melakukan kesalahan saat mabuk?" tanya Sehun setelah sarapan.
"Eoh? Ah... Tidak ada." Joohyun memutuskan untuk berbohong. Ia tidak ingin hubungannya dengan Sehun menjadi canggung. Ia juga berharap Sehun tidak akan pernah mengingat kejadian semalam.
"Benar? Kau tidak membohongiku?" tanya Sehun penih curiga.
"Hm... Tapi kau cukup merepotkanku karena membuatku harus membopongmu menuju kamar. Hanya itu."
Sehun hanya bisa mengucapkan maaf. Namun, entah kenapa, Sehun merasa ada yang aneh dengan dirinya. Sedari tadi ia terfokus pada bibir perempuan di hadapannya ini. Hingga Sehun menyadari ada luka kecil di sudut bibir Joohyun.
"Noona, bibirmu..."
"Ya? Ada apa dengan bibirku?" jawab Joohyun mencoba terlihat biasa saja. Padahal jantungnya bergemuruh. Ia takut Sehun mengingatnya.
"Ada luka kecil di sudut bibirmu," jawab Sehun.
"Ah, ini..." pikiran Joohyun buntu.
"Noona punya kekasih?" tembak Sehun.
"Apa maksudmu?" Joohyun tidak terima atas tuduhan Sehun.
"Luka itu seperti luka karena ciuman. Noona punya kekasih selain aku?" tanya Sehun sekali lagi.
"Apa?" Joohyun tidak percaya dengan yang dikatakan Sehun. Bisa-bisanya pemuda itu menuduhnya memiliki kekasih lain di saat dirinya rela menjadi yang kedua.
"Jika Noona memiliki kekasih, kita bisa mengakhiri hubungan ini. Kurasa ini keputusan yang bagus. Noona dengan kekasih baru Noona dan aku dengan Yejin." Entah alasan apa yang membuat Sehun berkata demikian.
"Kau masih mabuk?" Joohyun memastikan.
Sehun menggeleng. "Aku sudah sadar sepenuhnya."
"Aku tidak mengerti alasan di balik ucapanmu tadi. Tapi, aku tidak memiliki kekasih selain dirimu, Sehun. Terserah kau menganggapku jujur atau tidak," Joohyun mencoba mengendalikan emosinya.
"Lalu, kenapa bibirmu bisa terluka?" Sehun juga heran, kenapa Joohyun memakai turtleneck padahal ini musim panas.
Joohyun memilih tidak menjawabnya. "Biarkan saja piring kotornya. Aku akan mencucinya nanti. Aku pergi," Joohyun meninggalkan Sehun yang diam membeku.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Terhitung dua hari ini Joohyun menjadi sangat irit bicara. Sehun tetap bekerja di restoran Joohyun namun sangat sulit untuk mengajak perempuan itu berbicara. Pesannya pun tidak dibalas oleh Joohyun. Perempuan itu terlihat selalu sibuk dan terkesan menghindari Sehun, itu yang Sehun rasakan.