🌠Pagi itu, suasana di kubikel kantor yang bernuansa hitam dan pastel lebih berisik daripada biasanya karena para staf bersiap menyambut manajer baru. Kemarin bos mereka mengumumkan bahwa pengganti manajer sebelumnya akan berkantor mulai hari ini. Dari beberapa staf di ruangan itu yang terlihat heboh, ada satu perempuan yang cukup tenang di mejanya sambil mengetik sesuatu, Irabella namanya, yang akrab disapa Bella.
Rekan sebelah meja perempuan itu berbisik memanggil namanya. "Mbak Bel, lo gak touch up lagi gitu? Denger-denger manajer baru kita ganteng terus masih single loh. Siapa tau kecantol sama salah satu dari kita, Mbak."
Bella hanya menggeleng kecil sambil terkekeh mendengar ocehan teman sebelahnya, Maudy.
Tak lama kemudian, bos mereka menyapa para staf dan memperkenalkan manajer baru itu.
"Perhatian semuanya, perkenalkan, ini Pak Raihan, manajer baru kita yang menggantikan Pak Doni," ujar laki-laki paruh baya yang mengenakan setelan biru tua. Mereka pun berkenalan singkat karena sang bos ingin mengajak Raihan untuk diperkenalkan pada para manajer yang lain.
"Gila, Pak Raihan cakep banget."
"Iya, ganteng bening gitu. Kira-kira masih single gak ya?"
"Denger-denger sih belum nikah. Tapi gak tau ya, udah punya cewek apa belum."
"Masa belum punya cewek, rugi dong cakep gitu?"
Rekan-rekan yang mendengar celotehan Febri seketika tertawa.
"Kalau gini, gue bakal rajin ngantor deh. Janji gak telat lagi."
"Gue juga mau lembur kalau ada Pak Raihan."
"Fokus gais, deadline menanti," ujar salah satu staf laki-laki.
"Ah elah, lagi seru nih," protes Maudy. Teman-teman mereka pun tertawa. Mereka pun akhirnya kembali pada komputer masing-masing.
Itulah first impression rekan kerja Bella setelah Raihan dan bos mereka meninggalkan kubikel itu. Sementara itu, Bella kembali fokus pada pekerjaannya, enggan nimbrung obrolan teman-temannya.
"Bener kan kata gue. Pak Raihan ganteng banget, Mbak Bel. Masa masih single sih? Gak percaya gue," Maudy yang akrab disapa Mody, masih membahas manajer barunya.
"Iya, ganteng, Mod. Tapi kok kayaknya dingin banget, ya," Bella menyampaikan first impressionnya terhadap Raihan.
"Mungkin karena masih baru kali ya, Mbak."
Beberapa hari berlalu, keadaan kantor Bella sudah kembali seperti semula. Raihan juga mulai terbiasa dengan suasana di kantor barunya. Ia mulai aktif berkantor di awal tahun sehingga banyak sekali rapat mengenai workplan untuk satu tahun ke depan. Karena sering berdiskusi dengan staf divisinya ketika rapat, Raihan bisa dengan mudah mengenal stafnya. Sementara itu, dari beberapa kali rapat, Bella jadi tahu bahwa Raihan ternyata adalah pria yang ramah, tidak seperti yang ia bayangkan saat pertama kali bertemu.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Setiap Selasa dan Jumat, sebisa mungkin Bella mengusahakan pulang on time karena ia memiliki jadwal untuk berolahraga selain saat weekend. Jadi, begitu waktu menunjukkan pukul 17.00, Bella langsung pamit pada teman-teman dan atasannya. Biasanya, jika tidak ada deadline yang mengharuskannya lembur, Bella bisa langsung menuju fitness center langganannya. Namun, Jumat ini sepertinya ia harus menunda untuk berolahraga karena deadline pekerjaannya menggunung. Selasa lalu ia tidak jadi nge-gym karena ada rapat dadakan.