Alone

635 33 1
                                    

6.20 AM
Ring..... Ring...... Ring...... (alarm Aina berbunyi)

"YA!!, bangunlah atau kau akan terlambat ke sekolah!!!", bentak bibi nara.

Aina membuka mata dengan kaget

"YA!! KAU AKAN TERUS BERMALAS MALASAN DAN TERUS MENJADI BEBAN DIRUMAH INI?!??" ucap bibi nara.

Dengan sangat terpaksa Aina meninggalkan futonnya untuk bersiap ke sekolah.
setelah beberapa menit, Aina yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya turun ke dapur untuk memasak sarapan.

"Ya... kau seharusnya bangun lebih cepat dan membuatkan sarapan untuk sepupumu ini " ucap sora
"Kau taukan? ini hari pertama ujian kelulusanku!?"
Aina hanya mendengar sambil membuat bibimbab

Saat Aina sudah menghidangkan sarapannya di meja makan, Aina hanya melanjutkan sarapannya di dapur, tak minat saprapan bersama bibi dan sepupunya itu

"Anakku yang cantik, segeralah habiskan sarapan mu, atau kau akan terlambat ke sekolah, inikan adalah hari pertama ujian kelulusanmu, jangan sampai kau terlambat sayang "ucap bibi nara lembut
"Dan kau Aina, jangan berani berani kau pergi sebelum membereskan cucian piring ini! Kau mengerti?!" Tanya bibi pada aina
"Ne" jawab aina datar
.
.
.
Aina berjalan kaki menuju halte, disaat gadis seusia Aina memiliki banyak teman dan selalu bersenang-senang bersama, Aina justru tidak memiliki teman dan sulit mengekspresikan suasana hatinya. Sedari kecil Aina dijauhi oleh teman-teman sebayanya karena pengaruh dari sepupunya, kecerdasan yang dimilikinya membuat pemikiran dan tingkah lakunya yang cukup dewasa membuatnya berbeda dengan gadis seusianya.
masa-masa aina sekolah menengah pertama adalah masa yang sangat berat karena teman teman sekelasnya menjauhinya dan mengejeknya karena tidak mempunyai orang tua dan tinggal dirumah bibinya yang sangat membencinya, meskipun begitu aina tetap meningkatkan prestasinya sehingga ia dapat lulus 1 tahun lebih cepat dari teman seangkatan nya. Dan membuatnya lebih cepat menempuh pendidikan selanjutnya.

Sekarang Aina telah berumur 17 tahun dan akan mengikuti ujian kelulusan di sekolah menengah akhir. untuk seumurannya hal itu memang terlalu cepat untuknya, akan tetapi Aina hanya ingin cepat cepat keluar dari sekolah yang menurutnya sangat membosankan. Guru gurunya pun juga setuju dikarenakan Aina yang sangat cerdas dapat menguasai pelajaran apapun dengan waktu yang ringkas.

Aina pun menaiki Bus sekolahnya dan seperti biasa ia duduk menyendiri, tidak ada satupun murid yang ingin duduk bersamanya. Meskipun aina memakai headphone di kedua telinganya sambil mendengarkan musik kesukaannya, mereka justru sibuk membicarakan aina. Aina pun terlihat tidak peduli dengan hal tersebut karena menganggapnya sudah biasa.
"Hei ternyata dia benar benar ikut ujian tahun ini ya, dia bahkan masih terlihat seperti murid kelas 1. hahahaha" ucap Hani, ia sekelas dengan Aina.
"kau benar, tidak sepantasnya dia mengikuti ujian ini, lihatlah dia terlihat sangat menyombongkan kepintarannya itu" balas Ara sambil menatap sinis Aira
"Sora, adik sepupumu itu terlihat sangat aneh" ucap Hani pada Sora, Sorapun menatap benci Aina "aku bahkan tidak sudi saat kau mengatakan dia adikku"

    Sementara orang yang mereka bicarakan itu hanya duduk dengan bersenandung mengikuti musik yang ia dengarkan sambil melihat pemandangan diluar jendela.

   Sesampainya di sekolah, Aina lekas turun dari bus dan segera berjalan menuju kelasnya, dan tak lama setelah itu ujian pun dimulai. Aina mengerjakan ujiannya dengan tenang dan menjawabnya dengan tepat. sedangkan murid sekelasnya mengerjakan ujian penuh dengan ekspresi kebingungan bahkan merasa pusing. beberapa saat kemudian Aina murid pertama yang mengumpulkan lembar ujiannya.
"ini baru 30 menit Aina, kau terlalu terburu-buru mengerjakannya" ucap guru tersebut
"Tidak masalah, aku mengerjakannya dengan yakin" balas Aina
"baiklah kalau begitu kau boleh keluar" ucap gurunya
"Ne" Aina pun pamit keluar dari ruang kelasnya dengan diikuti tatapan sinis dari teman teman kelasnya.

dr. Aina || Dr. Romantic side story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang