Hilang

152 25 1
                                    

Aina yang sudah menangani beberapa pasien kini terduduk diruangan para dokter, ia merasa lelahnya menjadi 2 kali lipat semenjak beberapa seniornya baru datang karena mengikuti upacara kematian dokter Moon. Setelah beberapa lama ia duduk, Aina baru mengingat bahwa rekannya dong joo belum menunjukkan batang hidungnya sampai sekarang.

"Hah... dasar brengsek" gumam Aina sambil menghela nafas lalu bersandar di kursinya dan mendongakkan kepala menatap langit langit ruangan

Pikirannya terasa tidak tenang semenjak ia masuk di ruangan dokter yoon, dan melihat dokter yoon seperti orang putus asa dengan tatapan kosong mengarah pada cincin berlian yang melingkar dijari manisnya

"Aku harus menemuinya lagi" akhirnya Aina memutuskan untuk pergi ke ruangan dokter yoon sekali lagi

TOK...TOK...
SREEEK

saat Aina membuka pintu ruangan tersebut, ia hanya mendapati pria yang seharian ini ia cari dan tidak ada sosok dokter yoon di ruangan itu

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Aina saat matanya bertemu dengan dong joo

"....Merawatnya" cukup lama dong joo terdiam namun ia tetap menjawab dengan suara datar nampak shok

"Brengsek..." gumam Aina sambil melangkah masuk ke ruangan

Aina berhenti tepat di sebelah ranjang dokter yoon, Alisnya mengkerut bingung, bagaimana tidak? Diatas ranjang itu terdapat pakaian pasien dan selimut yang sudah terlipat rapih, dan selang infus yang terlihat habis di cabut paksa.

Cukup lama kedua orang itu terdiam

"Dimana dokter yoon?" Tanya Aina dengan nada dingin

Dong joo terdiam tak menjawab

"Kau betul merawatnya?"

Dong joo masih diam tak bergeming

"Dong joo-ah, Aku sungguh ingin memukulmu. Tapi pasti dokter yoon tidak akan senang" ucap Aina dingin

"Dasar sampah" setelah melayangkan kalimat itu Aina berjalan dengan langkah panjangnya keluar ruangan

Tut....tut....tut....
"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi—"

"Ck!! Dokter yoon dimana?" Gumamnya khawatir sambil berulang kali menelpon seniornya itu
.
.
.
Sampai keesokan harinya ia masih melakukan hal yang sama, entah sudah berapa ratus kali ia menelpon dokter yoo, ditambah rekan-rekan dokter yoo yang juga ikut menghubunginya

"Ponselnya tidak aktif? Apakah dia tidak menjawab?" Tanya dokter insoo

"Aish.. ponselnya tidak aktif, Ah... kenapa dia tidak memberitahuku bahwa dia mau pergi? Aku mencemaskannya" dokter Ah Ra terus mengomel karena sahabatnya yang hilang kabar

"Bagaimana dengan keluarganya?" Tanya Aina

"Dia tidak berhubungan dengan siapapun, dia sendirian" jawab dokter Ah Ra

"Apa maksud mu? Bukan kan dia memiliki orang tua?" Tanya Dokter insoo heran

"Tidak, dia sama sekali tidak memiliki keluarga, dia sepenuhnya sendirian" jawab dokter Ah Ra

Aina yang mendengar itu hanya menghela napas lalu kembali mengerjakan tugasnya, namun ia merasa aneh dengan dong joo yang duduk dihadapannya. Lelaki itu sama sekali tidak menulis laporan apapun di kertasnya, dan matanya menatap kosong ke depan. Membuat Aina risih

"Apa yang kau lalukan? Kerja semua laporan itu, kalau tidak aku akan melaporkanmu karena kau tidak masuk sesuai jadwal kemarin" bisik Aina agar tidak terdengar oleh senior yang lain

dr. Aina || Dr. Romantic side story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang