Takut

150 27 3
                                    

Setelah kepergian Aina, kondisi ruangan sudah tidak sesuram tadi. Dong joo yang sudah menetralkan pikirannya itu, berbalik pada perawat yang berasa dibalik meja,
"Apa itu MK?" Tanya dong joo pada salah satu perawat
"Itu.. itu singkatan dari pasien Mengesalkan dan Kasar, para pasien menjengkelkan" jawab perawat

"Para pasien menjengkelkan?" Gumam dong joo
.
.
"ASTAGA.... Oi nona, berapa biayanya untuk dua jam?" Tanya seorang pria terlihat tidak sadar dengan pakaian berlumuran darah
"Aku mau menyanyikan sebuah lagu!!" Lanjutnya menghadap meja perawat

Dong joo yang melihatnya, langsung menghampiri pria itu
"Bisakah aku melihat wajah anda?" Tanya nya pada pria itu
"AKHHH" teriak pria itu saat kepalanya dipegang dong joo
"Luka di kening anda cukup dalam, harus ku bersihkan dengan alkohol" ucap dong joo
berniat ingin memeriksa keadaan pasien masing dong joo justru mendapatkan dorongan dari pasien tersebut
"Akhh... alkohol itu bukan untuk membersihkan, tapi untuk diminum, bagaimana bisa kau menjadi dokter jika tidak tau tentang itu?!" Omelnya pada dong joo
Dong joo yang mendengar pasien dihadapannya itu menghela nafas menahan emosi.

"Kami harus membersihkan lukanya" ucap perawat sambil memegangi bahu pasien
"Tidak, aku tidak butuh itu!" Tolak pasien itu sambil menyingkir dari dong jo dan perawat yang memegangnya
"Tunggu pak.." tahan dong joo di belakang pasien itu
"Aku tidak mau melakukannya!!!" Jawab pasien itu sambil menyikut ke belakangnya.

Alhasil dong joo yang berada dibelakangnya itu, terkena sikuan yang tajam mengenai wajahnya

Sedangkan di waktu berikutnya seorang perempuan yang merupakan pasangan dari pria tadi juga memberontak saat ingin diperiksa

"Lukanya harus ku periksa terlebih dahulu" ucap dong joo
"Kau pikir apa yang kau lakukan?!!?!" Ucap wanita itu histeris
"Biarkan aku memeriksa- PLAKKK"
Suara tamparan keras terdengar di seluruh ruangan, sedangkan yang ditampar masih meringkuk kesakitan

Aina yang baru mengganti pakaiannya memasuki ruang IGD dikejutkan dengan suara tamparan. Ia melihat ngilu dengan dong joo yang masih memegang pipi merahnya akibat tambatan wanita mabuk.

Ia menghela nafas, lalu memutuskan untuk menghampiri dong joo,
"Tenangkan diri mu, biar aku yang tangani" ucap aina datar

Tanpa pikir panjang, dong joo langsung meninggalkan tempat sambil berlari kecil.

"Biar ku periksa luka mu" ucap aina dingin
"Astaga... kau ini perempuan sungguhan bukan? Kenapa kau terlihat lebih suram dibanding pria tadi?" Rengek wanita itu setengah sadar
"Kau benar, aku suram karena malaikat kematian selalu bersamaku" jawab aina dengan menyeramkan

Jangankan pasien dihadapannya, para perawat yang ada di ruangan itu, juga merinding dengan aina, auranya tidak main-main.

"Hummmm aku belum mau mati!!!" Ucap pasien itu mulai menangis
"Kalau begitu biarkan aku mengobati luka mu, atau kan ku biarkan malaikat kematianku bekerja" ucap aina sambil mengulurkan tangannya, dan lebih mengejutkannya lagi pasien itu menyambut uluran tangan aina, dan bersikap tenang saat di obati.

Orang-orang yang berada di ruangan terlihat kaget sekaligus heran, seorang gadis sekaligus dokter magang dengan mudahnya meluluhkan orang mabuk.

"Kurasa dia bukan manusia" ucap salah satu perawat sambil memandangi aina tanpa berkedip

Di lain tempat, dong joo masih mengompres pipinya yang terlihat sangat memerah.
"Bagaimana bisa wanita itu memukul sangat keras"

Ia kembali teringat dengan perkataan dokter Yoon

"Waahhh... itu sangat mengesankan... kau menyelamatkan nyawa, padahal hanya seorang dokter magang, kau melakukan pekerjaan dengan baik, berkat kau dan Aina, aku bisa bersantai satu bulan kedepan, benarkan?" Puji dokter yoon

dr. Aina || Dr. Romantic side story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang