Jimin for Yoongi Life (1)

3.7K 133 92
                                    

Moment :"Author nggak jabarin satu-satu momentnya, pokonya soal Yoonmin yang berhubungan sama konser Yoongi dan nggak cuma satu chapter, ada chapter selanjutnya.

But please wait, thank you..💜


💜💜💜💜💜

Yoongi duduk bersandar pada mobilnya, matanya terpejam saat merasakan lelah di tubuhnya, sejak kemarin Jimin sama sekali tidak ingin lepas darinya, bahkan jika itu hanya beberapa menit, Jimin tidak akan membiarkan Yoongi lepas dari pandangannya, seperti saat ini Jimin tertidur pulas di atas dadanya, meskipun keduanya sedang berada di dalam perjalanan pulang tak membuat si manis melewatkan kesempatan untuk bermanja dengan Yoongi, Jimin dengan sengaja tidur sambil menyandarkan kepalanya pada dada Yoongi lantas kedua tangannya memeluk perut Yoongi erat-erat membuat Yoongi tidak bisa bergerak bebas.

"Kamu takut kangen sama aku waktu aku pergi ya sayang? aku juga lagi berusaha cari cara biar kamu bisa ikut aku ke New York." Yoongi mengelus surai Jimin lembut, lantas Yoongi mengecup sekilas kening Jimin, si manis hanya menggeliat kecil.

"Pules banget tidurnya hum?, Udah tidur pules tapi peluknya ga mau lepas." Yoongi terkekeh kecil melihat hidung mancung Jimin lalu mencubitnya main-main, membuat tidur Jimin sedikit terganggu.

"Eunghhh..." Jimin menggeliat hendak membuka matanya, namun dengan sigap Yoongi segera mengeratkan pelukannya sambil mengelus pipi Jimin agar kembali tertidur. Yoongi menimang tubuh atas Jimin layaknya seorang anak kecil.

"Syut...kamu tidur lagi aja, maaf ya aku udah gangguin kamu tidur..." gumam Yoongi lantas dikecupnya kening Jimin penuh kasih, meskipun tak ada respon dari Jimin namun Yoongi senang saat mata sipit Jimin kembali terpejam tak jadi terjaga.

Yoongi tersenyum tipis saat melihat bagaimana si manis kembali tertidur setelahnya, pelukannya juga semakin mengendur tak peduli seberapa pulasnya Jimin terlelap, kedua tangan mungilnya senantiasa memeluk Yoonginya agar tidak pergi. Tak berselang lama, Yoongi lantas mengalihkan pandanganya dari Jimin, Yoongi menatap kearah kursi kemudi dan menemukan sang manajer duduk disana sambil membawa mobilnya.

"Hyung, Jimin ikut aku ke New York besok, aku emang belum tau mau pake alesan apa buat ajak Jimin pergi, tapi aku pastiin Jimin dateng ke konser aku.", Ujar Yoongi, mendengar itu sang manajer menoleh sekilas dan menatapnya heran.

"Yoongi, kita bicaraiin soal ini baik-baik, Kamu ga boleh ambil keputusan sendiri seenaknya." Sang manajer memelankan laju kendaraannya agar lebih fokus pada Yoongi.

"Aku kemarin setuju buat nunggu keputusan dari agensi Hyung, tapi setelah aku pikir-pikir mereka ga bakal kasih izin aku sama Jimin pergi ke New York berdua." Yoongi menatap punggung manajernya penuh tanya, Yoongi sebenarnya sudah mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan ini, bagaimanapun Yoongi akan mewujudkan keinginan Jimin untuk datang menemuinya.

"Yoongi, sejak kapan kamu jadi kaya gini sih? Dengerin Hyung dulu, jangan bertindak seberani ini." Sang dominan menatap Yoongi cukup tajam, namun tidak ada gunanya karena si pucat hanya menggeleng lirih seolah tak ingin mendengar apapun.

"Aku pastiin Jimin bakal baik-baik aja Hyung, biar aku yang tanggung jawab buat semuanya. Aku bakal ajak Jimin besok." Yoongi berucap tegas, ia tidak ingin keinginan Jimin tidak bisa terpenuhi. Yoongi menatap manajernya lagi.

"Darimana kamu bisa jamin kalo Jimin bakal baik-baik aja Yoon? Kalo kamu aja bisa kena masalah besar gara-gara ini?!" Tatapan lelaki itu begitu intens, Yoongi mengigit bibir bawahnya sendiri saat bimbang, namun tak lama setelahnya Yoongi kembali mendongak.

"Gapapa aku kena masalah besar, yang penting buat aku sekarang cuma Jimin, asalkan Jimin bisa dateng ke konser, aku gapapa." Yoongi tetap pada pendiriannya, sang manajer tentu masih berusaha mengendalikan Yoongi, karena tidak mungkin ia membiarkan artisnya terjerat masalah.

REAL[YoonMin]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang