3

321 23 1
                                    

HAIIII

AKU MAU NANYA KOK KALIAN MAU BACA INI?

SPILL ALASANNYA DONG!

SPILL ALASANNYA DONG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11.00, JAKARTA.

"AHHH..... SAKIT ALICA! KOK DITAMPAR?" Ucap Samuel dengan kesal.

Awalnya Alica merasa kasihan dengan Samuel, karena wajah Samuel terdapat luka lebam. Alica pun berinisiatif untuk membantu Samuel menyembuhkan luka lebam itu.

Tapi... Saat Samuel bilang ia tidak apa apa, Alica kesal dan langsung menampar pipi Samuel yang berluka lebam itu.

"JADI COWOK GAK USAH SOK KUAT! AKU TAU ITU SAKIT, EMANG DIKIRA AKU GAK PERNAH NGERASAIN! KAMU AJA LIAT TADI AKU DITONJOK SAMA COWOK ITU!" Alica marah marah layaknya ibu tiri.

"Maaa... ambilin air anget dong di baskom kecil ya.. sama sapu tangan!"

Setelah mendengar ucapan Alica, Valencia pun menurut. Ia pergi ke dapur untuk mengambil air hangat. Setelah itu ia ke ruang tamu dan memberikannya kepada Alica.

Alica duduk lalu mengompres luka Samuel.

"Pelan pelan ya" Samuel merasa was was jika Alica yang mengobatinya.

"Iya bawel!" Alica pun mencoba mengompres luka itu dengan perlahan.

"Badan gede, giliran luka aja ketakutan kalo mau diobatin!" gumam Alica

"Gue denger ya ka" ucap Samuel yang mendengar gumaman Alica

"Sengaja! Biar you tersindir!" Alica memencet luka itu dengan kencang menggunakan sapu tangan.

"SAKIT ALICA!"

"MAKANYA DIEM!" Alica membalas tatapan tajam Samuel.

Valencia yang melihat hanya tertawa dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kasian Samuel punya temen beban kayak Alica." Ejek Valencia.

"MAMA! AKU BUKAN BEBAN!" Ucap Alica tak terima apa yang dikatakan ibunya itu.

"Iya in, si paling no beban!" Valencia memutar bola mata nya. "Kok Samuel bisa luka lebam gitu? Berantem sama siapa?" tanya Valencia.

"Yang nabrak aku semalem, tadi aku sama orang itu ketemu. Terus dia kasar narik narik tangan aku, marah marah gak jelas. Nah, Samuel bela aku. BELANYA ITU PAKE KEKERASAN, JADI YA BEGINI!"
Lagi dan lagi Alica memencet luka lebam itu dengan sapu tangan sambil melotot.

AndreasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang