Andreas Jonathan, anak konglomerat bersifat toxic!
Kesehariannya hanya lah menghamburkan uang, merokok, mabuk di klub dan bolos sekolah bersama teman temannya.
Menurut orang lain, Andreas adalah seorang tampan yang memiliki sifat tegas dan emosian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau kemana kamu?" Tanya Leo sambil melipat tangannya di depan dada.
"Itu... Mau ke rumah Dio pa... Mau main.." ucap Andreas terbata bata
Leo yang mendengar, merasa ada yang mengganjal dengan sifat anaknya. "Beneran?"
"Beneran pa..." Ucap Andreas meyakinkan ayahnya.
"Iya Om, kita mau main ke rumah Dio." Raffi membantu Andreas. Beuh dosa gua bohong sama orang tua!
"Kita ke sini mau jemput Andre om, kan motor Andre disita... Sekalian beli seblak om hehe." Bryan cengengesan sambil menggaruk pelan belakang kepalanya.
"Anjir, lo kira kita cewek beli seblak?" bisik Frody.
"Cari aman anying!" balas Bryan.
"Yakin?" Tanya Leo sekali lagi.
Damn! Xavier semakin panik
"Iya Om, sekalian bikin kenangan buat lulus nanti. Ntar kan caption nya Xavier makan seblak!" Ucap Dio gelagapan.
"Ya udah hati hati... Andreas jangan pulang malam!" Peringat Leo.
"Iya pa.."
Leo pun masuk ke mobil, menyalakan mobil itu dan menyetirnya ke rumah megahnya. Xavier yang melihat Leo sudah masuk ke rumah pun bernafas lega.
"Hampir gak napas gua." Kata Zidane sambil membuang nafas.
"Ya udah ayok gas ke klub, keburu malem." Ajak Dio.
"Ayok!" Andreas dan Steven pun masuk ke mobil, sedangkan yang lain naik motor. Dan mereka menuju ke klub.
"Eh sayangkuuu udah pulang aja.." ucap Milea sambil mengambil tas dan jas yang dipegang suaminya. "Aku udah siapin air hangat buat kamu, kamu cepetan mandi gih biar gak masuk angin." sambung Milea.
Leo pun mengangguk-kan kepalanya dan Milea mengantar suami nya ke dalam kamar.
Setibanya di kamar, Milea meminta izin suaminya untuk keluar karena ponselnya ada diruang tamu. Leo mengizinkannya dan Milea pun pergi.
Melihat Milea sudah pergi, Leo langsung mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.
