Bonjour~
Ketemu lagi sama aku, hari ini aku double up!
Btw, Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 🇮🇩
Maaf ya telat up, soalnya aku sibuk sekolah :(
Gak suka banget sama kurikulum merdeka
Kurikulum-nya merdeka, muridnya menderita
Budayakan vote sebelum membaca ya~
~ Happy Reading ~
13.00, Jakarta.
"Ck."
Saat ini Steven berada diapartemennya. Ia baru pulang dari sekolah. Tubuhnya benar benar lelah karena cuaca panas, apalagi saat perjalanannya tadi terjebak macet. Awalnya setelah mengganti baju, ia ingin langsung makan, tetapi stok makanannya habis. Mau tidak mau, ia harus pergi ke supermarket untuk membeli makanan.
Steven mengambil kunci motor, lalu pergi keluar untuk ke supermarket.
Cuaca sangat panas, dan itu membuat suasana hati Steven menjadi buruk. Tak membutuhkan waktu yang lama, ia sampai di supermarket.
"Ganteng banget."
"Jiwa anak wattpad gue meronta ronta."
"Minta nomornya dong."
Seperti itu lah ketika para wanita melihat ketampanan Steven. Steven tak peduli, ia hanya ingin membeli makanan lalu pulang.
Ia membeli mie, buah, soda dan nugget sebagai stok makanan dikulkas.
"Jadi berapa?" Ucap Steven kepada seorang kasir.
"Jadi 82.500, ada tambahan lagi kak?"
"Enggak." Ucap Steven sambil mengeluarkan selembar uang berwarna merah.
"Kembaliannya 17.500, terimakasih."
"Hm." Setelah itu Steven berjalan keluar dari supermarket.
"AWAS!" Steven menjatuhkan belanjaan-nya lalu berlari menuju anak kecil yang ingin ditabrak sebuah mobil.
Tin! Mobil itu melakukan rem mendadak.
"Kamu gak papa." Ucap Steven. Tanpa aba aba, ia langsung membawa anak itu ke trotoar.
"Hiks.. Mamaaaaa." Anak itu mulai menangis. Sontak Steven langsung memeluk anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreas
Teen FictionAndreas Jonathan, anak konglomerat bersifat toxic! Kesehariannya hanya lah menghamburkan uang, merokok, mabuk di klub dan bolos sekolah bersama teman temannya. Menurut orang lain, Andreas adalah seorang tampan yang memiliki sifat tegas dan emosian...