Andreas Jonathan, anak konglomerat bersifat toxic!
Kesehariannya hanya lah menghamburkan uang, merokok, mabuk di klub dan bolos sekolah bersama teman temannya.
Menurut orang lain, Andreas adalah seorang tampan yang memiliki sifat tegas dan emosian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
06.30, Jakarta.
"Inget! Nanti pulang sekolah langsung balik!" Peringat Adrian.
"Hm."
"Jangan hem hem doang!"
"Iya rianjing!"
"ANDREEEE, MAIN YOK!" Teriak seseorang dari luar rumah.
"Gue pergi!" Andreas mengambil tas sekolahnya lalu pergi meninggalkan Adrian.
"Gak sopan banget jadi adek, minimal salim bang." Gumam Adrian.
Pagi ini anggota inti Xavier berada didepan rumah mewah Andreas. Sudah menjadi kebiasaan mereka menjemput Andreas sebelum sekolah.
"Berisik lo yan!" Raffi menendang motor Bryan
"Baru gue lap motor gue anjir, jadi kotor lagi kan!" Bryan menendang balik motor Raffi.
Pagar rumah Andreas terbuka. Terlihat Andreas sudah menaiki motornya. Andreas menjalankan motornya itu dan membawanya menuju teman temannya.
"Selamat jalan tuan!" Ucap para bodyguard yang menjaga rumah mewah itu.
"Gas berangkat!" Ucap Zidane.
Mendengar ajakan Zidane, anggota Xavier pun langsung berangkat menuju sekolah.
*******
"Sayang, aku pergi dulu." Christian mengecup kening istrinya.
"Hati hati sayang." Ucap Valen sambil membawakan tas milik suaminya.
Drrt!
Ponsel Christian berdering.
"Siapa?" Tanya Valen.
"Leo." Ucap Christian sambil memencet tombol hijau yang ada diponselnya.
"Halo Leo."
"Hai Kris, sepertinya hari ini kita tidak bisa meeting karena aku harus mengurus klien ku di Dubai."
"Oke, tidak apa apa."
"Ya sudah aku tutup teleponnya."
"Kenapa sayang?" Tanya Valen.
"Hari ini Leo membatalkan meeting nya dengan aku, karena dia punya klien di Dubai."
"Oh." Valen mengangguk-kan kepalanya.
"Ya sudah aku berangkat, salim!"
"Hati hati sayang." Ucap Valen setelah menyalimi tangan suaminya. Tak lupa Valen memberikan tas yang ia pegang kepada suaminya. Christian mengangguk lalu menaiki mobilnya.
