Holaaaa, aku kambek lagi!
Jangan lupa vote dan komen!
Harus loh ya!
VOTE DULU!
Kalo bacanya offline, pencet juga tombol Vote nya <3
Hehew
~ Happy Reading ~
"Si Bryan lama banget ditoilet."
Sedari tadi Dio, Zidane, Raffi dan Frody berada di ruangan Dio dengan keadaan hening. Mereka hanya fokus ke ponsel mereka masing masing. Entah kenapa jika tidak ada Bryan, seketika suasana menjadi hening.
"Soalnya dia gak berak dari 1 taon yang lalu." Ceplos Raffi sambil menatap Dio.
"Tuh mulut enteng banget kalo ngomong." Cibir Frody.
"Kalo berat mah dosa lo hahaha!" Tawa Zidane.
"Yee anying!"
"Oh iya, ceritain gimana lo pada bisa diserang sama Galaxy." Raffi menatap Dio dan Zidane.
"Ji ceritain, gue mager." Ucap Dio dan langsung merebahkan dirinya dibankar.
Zidane memutar bola matanya lalu mulai bercerita "Kemaren kan gue ke rumah Dio,"
Flashback On
"Panggil aja."
"Enggak ah, kalo dipanggil gak mempan." Zidane menolak mentah mentah usulan Andreas sambil turun dari motor.
"Gini nih caranya." Ucap Zidane sambil berjalan menuju pintu rumah Dio.
Brak!
"DIO KELUAR LO!"
"PINTU GUE RUSAK GOBLOK, KALO LO TENDANG BEGITU!" Kesal Dio.
"Ya udah si, rumah gue ini." Ucap Zidane dengan santainya.
"KATA SIAPA?!"
"Kata bapak lo! Kemaren aja ngomong 'masuk aja Zidane, anggep aja rumah sendiri' wleee." Zidane menjulurkan lidahnya.
"Lo kalo melet mirip anjing."
"Bangsat!" Umpat Zidane.
"Ya udah ayok berangkat!" Ajak Dio.
"Gas, ke apart Steven dulu soalnya yang lain pada disono." Ucap Zidane.
"Sip." Dio memakai jaket Xavier lalu keluar dari rumah diikuti oleh Zidane.
"Ayok!" Ajak Andreas ketika kedua temannya sudah siap untuk berangkat.
Brrm!
Motor Andreas, Dio dan Zidane menyala dan mereka menyetirnya menuju Apartemen Steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreas
Teen FictionAndreas Jonathan, anak konglomerat bersifat toxic! Kesehariannya hanya lah menghamburkan uang, merokok, mabuk di klub dan bolos sekolah bersama teman temannya. Menurut orang lain, Andreas adalah seorang tampan yang memiliki sifat tegas dan emosian...