3

1K 82 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu dimana anak sekolah mendapatkan jadwal libur di hari tertentu saja. Hingga kini seseorang yang bernama Winneza sedang tertidur dengan lelap karena semalam ia habiskan waktunya untuk sekedar menonton film horor bersama Nizhea, sepupu sekaligus sahabatnya. Alasannya karena besok adalah hari minggu dan ia juga sempat bercerita kepada Nizhea waktu kemarin malam tentang Winneza yang ingin mengantarkan Kathrina ke toko buku untuk membeli buku yang di inginkannya.

Keluarga Bimantara dan Keluarga Wiratama terbilang sangat akrab sehingga tidak heran jika Nizhea diperbolehkan untuk menginap di apartemennya Winneza dan hampir setiap hari mengunjungi tempat apartemen sepupu sekaligus sahabatnya itu untuk sekedar bermain.

Pagi yang cerah ini telah memancarkan cahaya yang cukup terang sehingga cahaya itu melewati jendela kamar milik Winneza sehingga ia sedikit terusik akan cahaya yang masuk mengenai permukaan wajahnya. Namun ia masih tertidur dengan lelap seolah-olah ia lupa dengan janjinya yang ingin mengantarkan Kathrina ke toko buku hari ini.

Terdengar bunyi langkah kaki yang berasal dari kamar mandi yang tidak lain ialah, Nizhea sepupunya. Ia baru saja bangun lebih awal pagi-pagi sekali karena memiliki janji dengan seseorang yaitu Giselle. Berbanding terbalik dengan Winneza yang tengah sibuk berada di alam mimpinya, sehingga Nizhea mendekat kearah Winneza berusaha untuk membangunkan sepupunya yang kedua kalinya agar ia segera bangun dari tempat tidurnya.

"Win, bangun anjir jam berapa ini. Lo kan ada janji buat nemenin doi lo, katanya." ia mengulurkan satu tangannya untuk mengguncang tubuh Winneza secara berulang kali.

"Hmm.." gumam Winneza dengan kedua tangannya yang masih setia memeluk guling panjang kesayangannya dan matanya yang masih setia terpejam.

"Ham hem aja lo. Buruan bangun! Kalo nggak bangun, gue aja ya yang anterin Kathrina ke toko buku." godanya sambil menaik-turunkan alisnya beberapa kali.

Tidak lama kemudian sebuah guling melayang tepat mengenai tubuh dan wajah Nizhea karena merasa kesal saat mendengar ucapannya. "Sialan lo, Niz. Jangan rebut doi gue! Iya iya ini gue udah bangun, stop ganggu gue!" rengut Winneza.

Winneza akhirnya bangkit dari tempat tidurnya dan ia sekarang sedang terduduk disamping tepian kasur untuk mengumpulkan nyawanya yang baru saja bangun dengan muka bantalnya.

"Liat noh jam berapa sekarang." Nizhea menunjukkan jari telunjuknya kearah jam dinding kamar miliknya sehingga ia terkejut saat melihat jamnya. Sedangkan Nizhea sudah terduduk di meja rias beberapa menit yang lalu.

Kedua tangannya ia sibukkan untuk mencari-cari ponselnya dan ia berhasil menemukannya tepat disamping nakas tempat tidurnya, kemudian ia membuka ponselnya terdapat beberapa pesan dan panggilan tidak terjawab dari Kathrina.

"Hah anjir mati gue, pesan sama teleponnya banyak banget. Lo kenapa gak bangunin gue sih, Niz!" tukasnya sambil berdecak kesal sembari memicingkan sebelah matanya kearah sepupunya.

"Gue udah bangunin lo berkali-kali ya waktu gue bangun awal, tapi lo nya kebo banget jadi yaudah gue tinggal mandi aja. Hahaha rasain lo!" ledek Nizhea pada Winneza.

"Diem lo!" Winneza dengan cepat membalas semua pesan dari Kathrina sebelum ia bergegas untuk mandi.

"Diem lo!" Winneza dengan cepat membalas semua pesan dari Kathrina sebelum ia bergegas untuk mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Her | WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang