Waktu menunjukkan pukul jam 11 yang dimana satu jam lagi pesta pergantian akhir tahun baru akan dimulai pada pukul jam 12 malam, tepatnya mulai memasuki tengah malam.
Para pengunjung yang ada di pasar malam semakin ramai dibandingkan dari yang sebelumnya, karena mereka tau bahwa sebentar lagi pergantian akhir tahun akan berakhir pada malam ini juga dan memulai kehidupan yang lebih berbeda pada awal tahun nanti.
Kini posisi Winneza dan para sahabatnya sudah berada di tengah-tengah lapangan pasar malam untuk menyaksikan beberapa kembang api yang akan segera dikeluarkan pada saat tepat jam 12 malam.
Seperti yang sudah dikatakan bahwa Winneza tidak sendiri, melainkan teman-teman dari Kathrina juga ada di pasar malam karena ajakan dari para sahabatnya Winneza. Winneza tentu saja terkejut sekaligus bingung karena kedatangan Kathrina dan sahabat-sahabatnya yang lain, membuat Winneza seketika mendadak canggung setiap ada di dekat Kathrina.
Tetapi Nizhea dan Yuzean sudah memberi tahu Winneza bahwa mereka berdua tidak sengaja melihat Kathrina dan sahabatnya yang lain sedang mengunjungi pasar malam untuk merayakan pergantian akhir tahun bersama-sama.
"Win?" Nizhea tiba-tiba membuka suara guna memecah keheningan diantara mereka berdua.
"Hm kenapa, Niz?" Jawab Winneza singkat.
"Tumben lo diem aja daritadi padahal tadi kayak semangat banget. Ada apa?"
"Enggak apa-apa kok, gue masih kayak biasanya tuh. Perasaan lo aja kali, Niz." Winneza mencoba menyangkal, tapi tidak dengan Nizhea. Nizhea sangat memahami sifat Winneza seperti apa.
"Jangan bohong lo sama gue. Gue tau banget lo kayak gimana orangnya, pasti gara-gara ada kak Rina kan?" Nizhea sedikit memelankan nada bicaranya agar tidak terdengar oleh Kathrina yang ada disamping Winneza, karena telah menyebut namanya.
"Diem lo, jangan kepo." Nizhea terkekeh, lalu Winneza dengan cepat mengambil bungkusan snack yang dipegang oleh Yuzean kearah mulut Nizhea untuk diam.
"Anjir snack gue Win!" Kesal Yuzean.
"Snack punya lo udah habis lagian, jadi fine fine aja gue masukin bungkusan snack punya lo ke mulut dia nih biar diem." Winneza melirik Nizhea dengan tatapan malasnya.
Sahabat Winneza yang lain yaitu Joanne, membiarkan ketiga para sahabatnya berdebat dengan dunianya sendiri karena Joanne sedang dalam menjalankan misi untuk mendekati gadis yang memiliki mata seperti kucing tersebut, gadis itu adalah Yemina.
Sedangkan sahabat dari Kathrina dan juga Kathrina sendiri hanya bisa tertawa kecil melihat perdebatan antara Winneza dengan Nizhea dan Yuzean.
Namun di sisi lain, Kathrina ingin mengobrol sebentar dengan Winneza untuk sekedar basa-basi menanyakan soal kabar dan kesehariannya.
Hanya berdua saja.
"Win, bisa kita ngobrol sebentar?" Ucap Kathrina, yang jaraknya tidak jauh dari Winneza.
Winneza seketika menghentikan aksi perdebatan dengan para sahabatnya saat Kathrina memanggilnya dari samping lalu segera mengalihkan atensinya kearah sumber suara.
Winneza mengangguk, "Boleh kok, mau ngobrol apa?" Tanyanya.
"Tapi ngobrolnya cuma berdua aja, bisa?"
"Iya bisa." Kathrina tersenyum mendengar ucapan dari Winneza yang telah memperbolehkan dirinya hanya untuk mengobrol berdua saja.
–––
Mereka berdua akhirnya meninggalkan tempat tersebut dan mencari tempat yang tidak terlalu ramai oleh para pengunjung, sekaligus mencari udara segar di malam hari meski cuaca sedikit dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her | Winrina
Roman pour AdolescentsTentang seseorang bernama Winneza mengagumi gadis yang bernama Kathrina sejak duduk dibangku kelas 1 SMA. Namun takdir berkata lain, bahwa Kathrina telah memiliki pasangan dan Winneza sangat terpukul akan hal itu. Tetapi, biarkanlah waktu untuk menj...