Dalam sunyi, hari demi hari bergulir. Kesendirian menjelma menjadi kenyataan, tanpa sosok yang selalu menjadi penghangat di sini. Hatinya merindu dalam kesunyian malam.
Di malam gelap, bintang pun bersinar menggantikan sinar mata yang tak lagi ada. Namun kehangatan yang dulu begitu dekat, kini hanya kenangan yang terluka dan hampa.
Meski rindu merajai tiap detak jantung. Dia tetap berdiri, kuat melangkah sendiri menghadapi semua yang datang menjemput dan mengukir arti baru dalam hidup yang sunyi.
Ia adalah Kathrina.
Seorang gadis yang sedang merindukan kehangatan dari sosok yang bernama Winneza.
Ia sadar, bahwa ia telah melakukan perbuatan hal yang menyakitkan cukup banyak sehingga membuat Winneza merasakan sakit hati atas sifat dan perilakunya.
Di dalam hati kecilnya, ia ingin sekali memutar waktu untuk mengulang kembali masa masa yang pernah mereka lalui bersama sebelum Kathrina memiliki sebuah hubungan dengan seseorang yang bernama Jeviano.
Namun nasi sudah menjadi bubur. Oleh karena itu, ia tidak bisa lagi menghabiskan waktunya dengan seorang gadis yang selalu membuatnya merasa hangat bila berada di dekatnya.
Sehingga sekarang keadaan telah membalikkan posisinya, dimana Kathrina hatinya merasa sakit setiap kali melihat kedekatan Winneza dengan Aisha yang selalu menemaninya setiap saat.
Apakah ini karma untuknya?
Yup, mungkin ini karma baginya. Karena telah menyia-nyiakan seseorang yang selalu ada untuknya namun ia lebih mementingkan orang lain yang sekarang kini sudah berstatus menjadi mantan pacarnya.
Sudah beberapa hari ini ia merasa kesepian dan hidupnya merasa hampa karena Winneza sudah tidak lagi mengganggunya, ia merasa seperti ada yang kurang tanpa kehadiran sosok Winneza.
Tapi apa daya- waktu tidak mungkin bisa diputar kembali, bukan? Kecuali ingin memperbaiki semua segala sifat dan sikap yang pernah ia perbuat kepada Winneza di masa lalu.
Drtt drtt~
Tiba-tiba sebuah benda pipih itu berdering diatas tempat nakas, lalu ia menggeser tombol untuk menjawab panggilan masuk yang tidak lain adalah sahabatnya, Giselle.
"Ya halo, ada apa Sel?"
"Mau keluar nanti malem nggak, Rin?"
"Enggak ah gue lagi nggak mood buat main keluar, lo sama Nizhea aja."
"Dih nggak asik banget lo, tenang aja ntar gue bayarin jajanan yang lo pengen nanti. Gimana?"
Mendengar hal itu, Kathrina langsung menyetujui ajakan dari Giselle untuk pergi bersama nanti malam.
"Oke deal, gue terima ajakan dari lo." Tawa kecil Kathrina diseberang sana sehingga Giselle hanya bisa menghelakan nafasnya.
"Kalo soal jajanan aja cepet lo. Oke, gue tunggu nanti malem ya. Gue tutup teleponnya, bye!"
"Cepet amat nutup teleponnya ini anak. Dasar orang Jejepangan."
Winneza kini sedang berkumpul dengan para sahabatnya ditempat biasa yang ia tempati atau biasa disebut dengan basecamp pada siang menjelang sore hari.
"Eh nanti malam tahun baruan bareng yuk?" Ujar salah satu orang yang sedang memakan camilan favoritnya, itu Yuzean.
"Iya yuk nggak sabar nih buat malam tahun baruan bareng mumpung full team kita. Gimana, Win?" Sambung Joanne yang jaraknya tidak jauh dari Winneza, karena mereka sedang bermain game PlayStation.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her | Winrina
Teen FictionTentang seseorang bernama Winneza mengagumi gadis yang bernama Kathrina sejak duduk dibangku kelas 1 SMA. Namun takdir berkata lain, bahwa Kathrina telah memiliki pasangan dan Winneza sangat terpukul akan hal itu. Tetapi, biarkanlah waktu untuk menj...