10

422 14 1
                                    


Pada malam hari nya si kembar memutuskan untuk ke Malioboro tanpa keluarga mereka. Fyi haekal lah yang mengusulkan untuk berjalan-jalan ke Malioboro pada malam hari.

" Eh! Lo pada yakin ke Malioboro jam 7 malem? " Nala bertanya kepada ketiga kembaran nya untuk memastikan, apa mereka gak gila jalan-jalan semalam ini? Apa mereka tidak takut pulang malam.

" Aelah Nala lo kalau gak mau bilang aja gan. Oh! Jangan-jangan lo takut ya pulang malem!? ". Naren

" Apa sih njing! Orang cuma nanya! Lagian kalau pulang kemaleman mah gak baik bego! ".

" Oit! Lo tuh lelaki ya sayy bukan perempuan ".

" Ya ketimbang lo kal, laki tapi tuh mulut suka gosip kek wanita! " Jeno yang sudah muak mendengarkan perdebatan mereka pun pada akhirnya angkat bicara.

" Gue suka gaya lo jen! Ya udah jalan aja yok! ". Naren

______________________________________

Dari vila ke Malioboro mereka menempuh jarak kurang lebih 1 jam perjalanan.

" Dah nyampe nih, turun lo semua! ". Jeno yang memang mengemudi kan mobil (teman ayah nya) pun menyuruh ketiga kembarannya turun terlebih dahulu dan dia akan mencari pakir.

" Gimana nih? Kita ngapain dulu? " Naren lagi mode normal kali ini, maka dari itu ucapan dia lembut banget kayak dia ngapelin para wanita nya.

" Makan dulu lah! Gue laper anying! ". Haekal.

" Kapan sih Lo gak laper? ". Nala

" Kapan sih lo gak komen mulu? ". Haekal.

" Udeh napa sih! Gak disini gak disana ribut mulu! ". Naren, dia lagi gak mood kayak nya, gak tau deh dari tadi dia ngerasa berat aja badan nya.

" Ayok! Kita jalan " jeno yang sudah memarkir kan mobil nya pun segera menghampiri ketiga kembarannya.

Mereka menghabiskan waktu di Malioboro sampai-sampai mereka juga lupa waktu. Jam sudah menunjukan setengah 10 malam yang artinya mereka akan pulang telat, sedangkan bunda mereka sudah mengechat sejam yang lalu.

" Waduh! Udah jam segini bego! " Ujar Jeno dia terkejut bukan main, dikarenakan sudah menunjukan setengah 10 ini sudah sangat larur.

" Kita lupa waktu nih! Ya udah yok pulang aja yok! ". Naren.

Di dalam perjalanan menuju parkiran jeno membuka suara nya.

" Guys... Nanti pas perjalanan jangan ada yang tidur ya ". Jeno berujar demikian. Seakan ada ikatan batin ketiga saudara pun mengerti apa maksud Jeno, mereka pun mengiyakan.

" Jen.. badan gue berat tau ". Naren.

Mereka bertiga yang berada di belakang Naren pun segera menarik Naren untuk menuju mobil.

Selama perjalanan mereka benar-benar tidak ada yang tidur bahkan mereka menyalakan semua lampu mobil dan juga flash handphone mereka.

" Jen ngebut jen! " Ujar haekal, dari nada bicara dia terlihat panik.

" Pakek sabuk pengaman semua!! ". Jeno langsung melajukan mobilnya seperti orang gila.

Sementara Naren dan Haekal mereka langsung mengambil handphone mereka dan menyetel ayat kursi dengan volume tinggi.

Satu jam perjalanan penuh dengan ketegangan akhir nya mereka pun sampai ke vila, bunda mereka dan yang lain pun sudah menunggu mereka di ruang tamu dengan raut wajah yang panik.

" Kalian cepatan mandi! Lalu segera turun ke bawah cepetan! " Ujar kakek mereka yang langsung menyuruh si kembar mandi.

" Lucas, theo, jendra temani kembar di kamar nya! " Nenek.

______________________________________

Setelah mereka mandi si kembar dan juga theo, jendra, lucas pun turun ke ruang tamu kembali.

" Ada apasih kek? " Haekal.

" Iya, kok keliatan panik gitu? " Theo.

" Udah jangan tanya dulu. Kembar kesini! ". Kakek segera membacakan sesuatu kepada kembar, kakek juga menyiram rambut kembar dengan air dan juga bunga (?).

" Sekarang kalian cerita, apa yang terjadi tadi saat kalian keluar? " Kakek menanyakan hal tersebut kepada kembar. Kakek seakan tau semua kejadian yang di alami sikembar tadi.

" Tadi.. sebelum ke Malioboro setengah perjalanan punggung Naren tuh berat banget kek ". Naren membuka suara nya terlebih dahulu.

" Sejujur nya tadi Haekal juga gitu, tapi Haekal beda. Perut Haekal sakit banget panas dan kayak di tumbuk kek ". Haekal menceritakan kejadian yang dialami dengan dramatis karena tidak dipungkiri saat dia bilang lapar sejujur nya dia sedang merasakan sakit nya itu.

" Nala.. cuma ngeliat sesuatu kok kek ". Nala.

" Ngeliat paan tuh? " Lucas.

" Gak tau, badan nya gede banget gila terus warna merah " Nala.

" Lalu jeno? Gimana sama kamu? ".

" Jeno ngeliat semua. Jeno bener-bener ngeliat semua kek ".

" Huhh, kan bunda udah bilang jangan keluar malem-malem. Nakal sih gak bisa dibilangin! ".

" Ya udah kalian balik tidur sana " kakek mengakhiri perkumpulan semua keluarga itu.

" Gila sih lo ber empat bisa kek gitu " Clara.

" Ngeri cerita lo jen " jendra.

" Udah yuk, semua tidur. Anak-anak bunda sama ayah bakalan tidur semalem di kamar kalian oke? ". Bunda

" Iya, kami bakalan nemenin kalian, gak usah protes! ". Ayah

Penasaran gak sih apa yang terjadi sama si kembar?.

Yuk aku kasih tauu.
Jadi si kembar bisa dibilang terlahir dengan istimewa mereka bisa merasakan. Naren dan Haekal hanya bisa merasakan tanpa melihat mereka, sedangkan Nala dan Jeno mereka bisa melihat mahluk itu.
Dan yang terjadi kepada si kembar, mereka di ikuti mahkluk yang berasa di rumah depan vila mereka, makhluk-makhluk itu tertarik dengan aura si kembar sehingga menarik para penghuni itu untuk mengikuti mereka.

Kenapa mahkluk itu gak masuk kedalam villa? Hmm kunci nya karena kakek sudah memagari nya, kalian pasti udah denger kan tentang pagar gaib, nahh kakek sudah memagari villa yang mereka tempati sehingga mahluk itu tidak dapat tembus kedalam villa.

______________________________________

HAIIII kali ini mengandung unsur horor hm hm hm..... Agak berbeda, maaf gak menarik karenaaa baru first time nih buat cerita horor, kalau kejadian horor sering hahaha...

Ya udah sampe sini dulu ya, mungkin kalau update lama itu pertanda saya sedang ujian sekolah, karenaaa bentar lagii kelas 9. YUP BETUL SAUA MASIH ESEMPEEE bentar lagi jadi tetua guuyss:) trs ujian deh trs lulus deh and than milih sekolah lagiii...

Kembar || 00L Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang