30

511 22 7
                                    

" sebenernya gue .... "
______________________________________

Pagi ini si kembar sudah bangun kecuali Haikal padahal jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan mereka harus turun sarapan pada jam 8 pagi.

" Heh kebo! Bangun gak lo! ". Ujar Nala yang berusaha menarik selimut yang dikenakan Haikal.

" Dia abis minum pil koplo atau gimana? ".

" Sembarang banget lo Ren kalau ngomong ". Ujar Jeno

Jeno yang melihat kedua kembarannya itu kesusahan untuk membangunkan Haikal pun mengambil inisiatif, sejujurnya ide ini sedikit tidak elite.

" Mau ngapain lo? ". Tanya Naren yang melihat Jeno membawa satu gelas air.

" Mau ngeruqyah gue ". Ujar Jeno yang menaiki ranjang tempat tidur Haikal

Tanpa berlama-lama lagi Jeno segera menyiram segelas air itu kearah muka Haikal.

" ANJING! GUE TENGGELEM! GUE TENGGELEM! ". Kejut Haikal yang langsung terduduk dan bangun.

" Hai cingtahh ". Sapa Naren

" Ape nih??? Ape nih??? Kenapa gue basah nih? Tenggelem beneran? ". Bingung Haikal yang sepertinya belum 100% sadar.

" Iye abis tsunami ". Jawab Nala

" Istighfar bego! Omongan lo ntar dijabanin gimana! ". Ucap Jeno

" Eh iya ya, astaghfirullah haladzim ".

" Jangan banyak bacot! Cepetan lo mandi terus turun sarapan. Kalau lama tinggal! ". Ujar Jeno yang berjalan menuju pintu kamar.

" Ye! Tunggu dong! Lo gak setia amat! Pantes gebetan lo gak betah! ". Setelah mengucapkan itu Haikal segera berlari kedalam kamar mandi karna mendapat tatapan tajam dari Jeno.

" Mampus gak tuh! ". Ucap Naren

" Jen, lo sebenernya apa? ". Tanya Nala

" Gue?? Ntar aja gue cerita ". Ucap nya.

" BTA lo! ".

" Apaan BTA? ". Tanya Naren

" BABI TAI ANJING! ".
______________________________________

" Haikal lo malu-maluin tau gak! ". Ujar Nala yang geram karna sedari tadi tidak berhenti makan.

" Apa sih! Kan disini gue bayar njing! ". Jawab Haikal.

" Bener juga apa kata Haikal. Ya udeh gue nambah kalau gitu ". Ucap Naren

" Babi! Nambah setan satu! ".

" Biarin atuh Nal, toh bener kata Haikal. Disini kita bayar ". Ucap Jeno.

" Sama aja ternyata ". Grutu Nala.

Mereka menghabiskan sarapan mereka hingga menjadi yang terakhir menaiki bis.

" Kemana aje lo ber empat ". Tanya Yeonjun

" NIH! Haikal babi tai anjing! ". Tunjuk Nala ke arah Haikal.

" Apa sih? Masalah buat elo? ".

Bis mulai berjalan menuju tempat wisata yang akan mereka kunjungi.

" Ren! Heh ren! Dilan! Bangsat! ". Haikal sedari tadi mencoba membangunkan Naren yang sedang tertidur pulas.

" Apa sih sayang ".

" Sayang pala lo peang! Bangun gak lo! ". Ujar Haikal menarik lengan Naren.

" Lo tau gak sih. Pas Haikal narik gue, berasa di tarik malaikat maut menuju alam baka ".

" Ayok turun! Gue mau belanja! ". Teriak Nala

" Rempong banget sista! ". Saut Haikal

Mereka menuju destinasi terkenal di sana dan menikmati panorama khas dari daerah itu.

" Gue laper deh ". Ucap Haikal yang mengelus perutnya.

" Mau makan apa lo? ".

" Semua mau gue makan Jen ".

" Batu mau? Nih banyak. Apa lo mau batu yang gue injek aja? ". Ujar Naren

" Pala lo gue injek! ". Saut Haikal

Mereka menghabiskan waktu disana hingga tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Selama berjalan-jalan tadi Haikal terus mengunyah makanan dia seperti mesin yang tidak berhenti untuk bergerak.

" Kenyang gue ". Ujar Haikal membuang bungkus makanan terakhir nya.

" Lo makan udah kayak trenggiling bangkek! ". Ujar Naren

" Biarin! Yang penting hati gue senang bahagia sehat tentram dan damai ".

" Sok banget! Berkata-kata najis! ". Hujat Nala

Sedari tadi Jeno hanya melihat kelakuan ketiga kembarannya dia termenung, hari ini dia sedikit pendiam bahkan tidak semangat.

Kembar || 00L Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang