13

319 16 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi bus yang dinaiki mereka baru saja keluar dari tol, membutuhkan waktu 3 jam untuk sampai di rumah budhe.

" Kalian belum bangun-bangun toh ". Ujar budhe menghampiri kursi kembar 4.

" Kita bertiga mah udah bangun budhe, tuh Haikal yang gak bangun-bangun ". Ujar Nala.

" Haikal mah bangun nya nanti budhe pas udah nyampe baru nih anak bangun ". Ujar Naren, budhe hanya menggelengkan kepala nya heran melihat tingkah laku ponakan nya yang satu itu.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di rumah budhe, para lelaki pun menurunkan barang-barang mereka dari bus.

Sebagian besar saudara-saudara mereka memilih langsung pulang karna, termasuk juga keluarga si kembar.

" Haikal aja yang nyetir yah ". Ujar Haikal.

" Tumben banget nyetir kamu kal? ".

" Iya nih mata Haikal masih segerr banget ".

" Gimana gak seger kalau selama perjalanan lo tidur mulu! ". Nala

" Udah bacot cebol! Naik sono! ".

Dan betul saja Haikal yang mengendarai mobil mereka dari rumah budhe kerumah mereka. Tepat pukul 15.30 mereka sudah sampai di halaman rumah, sikembar langsung menurunkan barang bawaan mereka dan menyuruh ayah mereka untuk beristirahat saja.

" Kal! Ini barang lo banyak banget! ". Nala

" Barang paan! Oleh-oleh kali, enak aja lo fitnah barang gue ".

" Gue gak nyangka deh oleh-oleh nya sebanyak ini lebih dari ekspektasi gue sih ". Ujar Naren sambil berpikir.

" Gak usah sok mikir lo! Mikir gak mikir tetep sama ". Ujar Nala.

" Sama paan? ". Tanya Jeno

" Sama bego nya ".

______________________________________

Ntah mengapa Naren malam ini banyak berdiam terlihat memikirkan sesuatu.

" Heh dilan kw! Lo ngapa keliatan kayak orang depresi ". Senggol Haikal.

" Paan sih item! Bacot lo! ".

" Naren ... ".

" Iya bunda sayang maaf, kepencet dikit ... ". Ujar Naren sambil memasang senyum manis nya.

" Gue mikir, kenapa kita kembar? ".

" Pikiran lo gak guna anjir ". Nala.

" Diem dulu sat! Gue belum abis ngomong! Kenapa kita kembar tapi muka kita beda? Apa lagi Haikal beda banget anjir dia kayak anak pungun gituuu ".

" Lo belum tau rasanya di getok cobek ya? ". Ujar Haikal sambil mengangkat tinggi-tinggi cobek dari jogja.

" Gue bilang fakta kali! Ya gak bun? ".

" Apa sih kalian... Ya gapapa dong muka nya gak mirip kan lebih enak beda in nya, gimana pun kalian tetep anak bunda, bunda yang ngelahirin kalian ".

" Iya sih bun, tapi boleh gak cerita gimana pas bunda hamil kita ber empat? ". Tanya Haikal yang langsung duduk manis didepan bunda nya uang disusul oleh ketiga kembarannya.

Bunda hanya tersenyum melihat tingkah laku anak-anak nya itu. " Duluu waktu bunda hamil, bunda gak kepikiran bakal hamil sekaligus kembar empat. Pas tau hamil kembar empat bunda shock banget tauu kok bisaa padahal keluarga kita gak ada yang kembar ".

Si kembar hanya menyimak ucapan sang bunda.

" Terus bun, lanjutin dong tanpa di jeda ". Desak Jeno.

" Ya bunda kaget aja, tapi bunda nerima malah bunda seneng karna punya banyak anak. Pas udah tau hamil anak kembar mood bunda gak jelas bangettt suka berubah-ubah ".

Kembar || 00L Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang